Halo mbak Ir, thanks dah mau mampir juga. Karya satunya mungkin ga akan saya lanjutin dalam waktu yg cukup lama. Soalnya waktu menulis itu terlalu ambisius, baru belajar nulis sudah pingin buat yg macem2.

Yaitu 2 tokoh yang satu awalnya lugu dan baik, kemudian setelah merasakan kekuasaan, berubah jadi ambisius. Jadi yg awalnya jadi protagonis dalam perkembangannya akan jadi antagonis-nya.

Kebalikannya yang awalnya anak penjahat, ambisius, setelah kenal cinta justru berubah jadi lebih manusiawi dan pada akhirnya merelakan kedudukan yang dikejar2 demi kebahagiaan yang dicintainya.

Di antara 2 tokoh itu ada 1 tokoh wanita, yang pada mulanya mencintai tokoh pertama, kemudian dengan berjalannya waktu justru jatuh cinta pada tokoh ke-2.

Jadi ada cinta segitiganya di sini.

Selain itu lebih susah lagi karena saya pinginnya cerita itu punya latar belakang sejarah yg kental, tokoh I nantinya akan berubah nama jadi Cu Goan Ciang, yg sudah baca To Liong To dan Khoo Ping Hoo mungkin kenal nama ini.

Sedang tokoh ke-2, saya pilihkan dari nama jenderal lain yg juga ada dalam sejarah di masa itu.

Jadi isinya cinta segitiga dengan latar belakang berdirinya kerajaan Beng yang pertama.

Ngayalnya sih oke, tapi begitu nulis, macet di tengah-tengah. Saya paksain, ternyata ga mampu, hampir muntah darah wkwkwkwkwk.

------------ 0 -------------

Buat Suheng dan Suci sekalian, doain aja deh supaya cerita yg satu ini bisa kelar. Buat yg satu ini saya ga terlalu ambisius, cuma berharap bisa belajar menulis saja. Pinginnya sih tamat di Bab 30.

Tapi kalau sepertinya ga mampu ya mungkin akan jadi lebih singkat.

Target utama tetep cuma sebagai pembelajaran, saya sadar masih banyak kekurangan, apalagi kalau membaca karya suhu2 yang sdh ada, seperti Bung KKabeh, Pahlawan, Mas Didit, dst.

Meskipun terkadang saya membatasi diri untuk membaca karya mereka, bukan apa-apa, yang pertama bikin minder, yang kedua saya takut jadi plagiator, , krn saya pinginnya bisa punya gaya tulisan saya sendiri.