Home → Bacaan → Bacaan oleh andu
Setelah Sia Tiauw Eng Hiong, lalu "Sin Tiauw Hiap Lu" maka kisah jago-jago luar biasa seperti Yo Ko dan yang lain-lain tertunda karena pembuatan "Kisah Membunuh Naga". Walaupun "Kisah Membunuh Naga" masih bisa dianggap sebagai lanjutan "Sin Tiauw Hiap Lu", namun kisah itu dapat dibilang berdiri sendiri, karena didalam „Kisah
Nyo Bok telah menjadi seorang pejabat Negara Penjajah. Untuk dapat mengabdi kepada Kaisar, Nyo Bok menghalalkan segala cara. Dia tidak peduli dengan kakak perempuan yang merawatnya ketika kecil. Termasuk dia tidak peduli dan siap mengorbankan putera satu-satunya. Nyo Bok yang berasal dari keluarga terpandang di dunia Kang-ouw siap untuk menjadi
Kematian seorang Mantan Busu terkenal, Nyo Bok yang mendadak dan menimbulkan kesan misterius, telah menimbulkan kemelut di antara Murid-muridnya dengan Sunio dan Keluarga Nyo. Kemelut ini disertai pula dengan berbagai sifat dan karakter serta kepentingan dari masing-masing pihak yang berbeda.
Dalam kemelut ini terlibat pula pihak Kerajaan dan ambisi dari Nyo
Mengapa gurunya melarang ia untuk menuntut balas atas kematian ayahnya....? Kata gurunya, larangan itu adalah pesan terakhir dari ayahnya, pada saat hendak menghembuskan napas terakhir. Mengapa mendiang ayahnya berpesan begitu? Dan mengapa pula gurunya melarang ia berkeliaran ke balik gunung? Sudah 10 tahun lamanya, pertanyaan itu mencengkam pikirannya, tanpa penyelesaian.
Toh
Sepasang pendekar muda yang telah mendapat restu dari orang tua pendekar wanita, terlanjur melakukan hubungan diluar perkawinan akibat pengaruh racun berahi, sehingga guru pendekar pria yang menerima surat pengaduan merasa malu segera menjatuhkan hukuman perguruan tanpa penyelidikan yang seksama. Kegegabahan itu telah membuat gejolak dalam dunia persilatan. Kerabat dari pendekar
“Kaupun tentunya mengerti juga bahwa peta itu penting sekali dan menjadi rebutan orang persilatan. Jika peta itu sampai jatuh ke dalam tangan taci seperguruanku, dunia persilatan tentu hancur lebur. Ah, adanya tak kuserahkan peta itu kepadanya karena aku tak mau melihat dunia persilatan dilanda banjir darah. Peta itu berada padaku,
"Suhu (guru) ......," pemuda itu mengeluh, hatinya kecewa karena keadaan pondok itu jelas menunjukkan bahwa gurunya tidak kembali, bahwa dia tidak akan bertemu gurunya di tempat itu seperti yang diharapkannya semula. Dia telah kehilangan segalanya dan dalam keadaan patah hati itu dia berkunjung ke lembah ini, Lembah Awan Putih, untuk
"Husssh, Sin Wan, jangan bicara sembarangan," kata ibunya sambil menghentikan tangis dan menghapus air matanya. "Ibumu bukan menangisi kematian ayahmu."
Sepasang mata anak itu terbelalak. "Ibu ..... Apa maksudmu, ibu? Bagaimana mungkin ibu berkata demikian? Ayah amat mencinta ibu dan menyayangku, dan ibupun mencinta ayah. Kenapa ibu mengatakan bukan menangisi kematian
Te-gak Suseng berkelana di dunia Kang-ouw dengan segala kebrutalannya. Berbagai kejadian dialaminya penuh dengan teka-teki. Pelajar Tangan Buntung ini mengalami kesulitan dan kepahitan untuk membina hubungan dengan para wanita, karena tangannya mengandung racun yang mematikan bila tersentuh.
Benteng tempat tinggalnya telah dihancurkan lawan yang tidak dikenal. Sang Ayah ikut-ikutan menjadi tokoh
Harpa Iblis Jari Sakti merupakan salah satu karya Chin Yung yang agak berbeda dengan hasil karyanya yang lain dan hasil karya penulis cerita silat lainnya.
Sejak dari awal cerita sampai akhirnya, pendekar utama dan golongan putih secara terus menerus harus berjuang dan menderita kekalahan serta harus bersembunyi dan secara diam-diam