Post 67 dari 174 dalam Sekedar Renungan
Home → Forum → General discussions → Sekedar Renungan → Post-10501
#67 | ![]() |
eeyore
28 September 2004 jam 5:33am
 
3 Macam Kebenaran Beberapa waktu yang lalu, saya pernah menurunkan tulisan tentang pentingnya menyikapi suatu polemik dan argumentasi dengan kepala dingin, sekarang saya ingin berbagi pengalaman saya kepada teman-teman semuanya. Walaupun mayor saya di bidang engineering, tapi di tengah-tengah kesibukan menyelesaikan mata kuliah utama, kita juga diharuskan untuk mengambil mata kuliah pengetahuan umum yang tidak ada hubungannya dengan engineering seperti jurnalistik, statistik, sejarah, filsafat dan lain-lain. Beberapa tahun lalu, sewaktu mengambil salah satu mata kuliah jurnalistik, saya masih ingat sekali dan tidak akan pernah lupa salah satu inti dari kuliah yang diberikan, yaitu masalah kebenaran atau fakta yang merupakan faktor penting dari suatu berita atau pemikiran yang diturunkan dalam berita ataupun tulisan yang disiarkan dan ditulis di media massa. Karena saya merasa bahwa kuliah tentang kebenaran yang ia sampaikan bukan hanya dapat diaplikasikan dalam jurnalistik, namun juga dalam setiap masalah, pendapat dan opini di dalam masyarakat dan sekeliling kita, seperti juga debat dan argumentasi yang lumrah terjadi di dalam forum diskusi, maka saya menurunkan tulisan ini sebagai suatu bahan diskusi dan renungan. Kebenaran dari suatu masalah dapat dibagi 3, yaitu : Kebenaran Subjektif ( Zhu-guan Zhen-xiang ) Kebenaran yang lebih didasarkan kepada ego pribadi dan pandangan subjektif. Segala sesuatu masalah, bila kita menganggapnya benar dan merupakan fakta, maka itulah fakta dan kebenaran subjektif. Contoh : Kebenaran Objektif ( Ke-guan Zhen-xiang ) Contoh : Namun apakah kebenaran ini kekal ? Kebenaran Konstruktif ( Jian-gou-shi Zhen-xiang ) Contoh : Jadi, hemat saya, kebenaran sekali pun itu kebenaran objektif tak usah dan harus dipaksakan kepada orang lain. Karena masing-masing individu mempunyai patokan kebenarannya sendiri, sekalipun itu salah adanya, karena mereka hidup bahagia dalam kesalahannya itu. Tidak ada hak kita untuk merenggut kebahagiaan daripadanya. Namun, adalah tanggung jawab moral masing-masing individu, terutama yang mempunyai pengaruh luas dalam pemberian informasi, semisal ilmuwan, jurnalis, media massa, pengajar, pemuka-pemuka masyarakat untuk menyajikan informasi yang seobjektif mungkin guna memberikan pembelajaran dan produksi informasi yang sehat di dalam masyarakat. Termasuklah di dalamnya untuk mengajukan argumentasi yang benar, buat mencegah pembelajaran yang cuma berdasarkan pembenaran subjektif yang salah kepada generasi muda yang akan menjadi tumpuan bangsa dan negara di masa depan. |