Sekedar Renungan

HomeForumGeneral discussionsSekedar Renungan


Halaman 1 2 3 4 5 6 7 8 9 sesudah
#1
yinyeksin 10 Februari 2004 jam 1:15pm  

Kadangkala kita menerima satu renungan bisa yang menceritakan tentang karir, cinta, kehidupan dan sebagainya. Kalau bagus kenapa gak kita coba sharing di forum? Moga-moga aja bermanfaat. Ok deh, saya coba dengan satu renungan di bawah ini :)

Cinta dan Bis

Cinta itu sama seperti orang yang menunggu bis. Sebuah bis datang, dan kamu bilang, "Wah.. terlalu penuh, sumpek, bakalan enggak bisa duduk nyaman neh! aku tunggu bis berikutnya aja deh." Kemudian, bis berikutnya datang. Kamu melihatnya dan berkata, "Aduh bisnya kurang asik nih, enggak bagus lagi.. enggak mau ah.." Bis selanjutnya datang, cool dan kamu berminat, tapi seakan-akan dia tidak melihatmu dan lewat begitu saja. Bis keempat berhenti di depan kamu. Bis itu kosong, cukup bagus, tapi kamu bilang, "Nggak ada AC nih, bisa kepanasan aku". Maka kamu membiarkan bis keempat itu pergi. Waktu terus berlalu, kamu mulai sadar bahwa kamu bisa terlambat pergi ke kantor. Ketika bis kelima datang, kamu sudah tak sabar, kamu langsung melompat masuk ke dalamnya. Setelah beberapa lama, kamu akhirnya sadar kalau kamu salah menaiki bis. Bis tersebut jurusannya bukan yang kamu tuju! Dan kau baru sadar telah menyiakan waktumu sekian lama.

Moral dari cerita ini: sering kali seseorang menunggu orang yang benar-benar 'ideal' untuk menjadi pasangan hidupnya. Padahal tidak ada orang yang100% memenuhi keidealan kita. Dan kamu pun sekali-kali tidak akan pernah bisa menjadi 100% sesuai keinginan dia. Tidak ada salahnya memiliki 'persyaratan' untuk 'calon', tapi tidak ada salahnya juga memberi kesempatan kepada yang berhenti di depan kita. Tentunya dengan jurusan yang sama seperti yang kita tuju. Apabila ternyata memang tidak cocok, apa boleh buat..tapi kamu masih bisaberteriak 'Kiri' ! dan keluar dengan sopan. Maka memberi kesempatan pada yang berhenti di depanmu, semuanya bergantung pada keputusanmu. Daripada kita harus jalan kaki sendiri menuju kantormu, dalam arti menjalani hidup ini tanpa kehadiran orang yang dikasihi.

Cerita ini juga berarti, kalau kebetulan kamu menemukan bis yang kosong, kamu sukai dan bisa kamu percayai, dan tentunya sejurusan dengan tujuanmu, kamu dapat berusaha sebisamu untuk menghentikan bis tersebut di depanmu, agar dia dapat memberi kesempatan kepadamu untuk masuk ke dalamnya. Karena menemukan yang seperti itu adalah suatu berkat yang sangat berharga dan sangat berarti. Bagimu sendiri, dan bagi dia.

Lalu bis seperti apa yang kamu tunggu?

#2
valen 10 Februari 2004 jam 5:29pm  

posting lagi banyak2 tentang renungan nya donk :D

#3
Jojon 10 Februari 2004 jam 9:38pm  

Renungan :

Di dunia ini semua diciptakan berpasang pasangan, ada yin ada yang, ada putih ada hitam, ada yg cakep dan ada yg jelek, yg cakep yg nulis ini, yg jelek yg baca ini, kita harus tabah menerimanya.

#4
yinyeksin 11 Februari 2004 jam 11:21am  

KOMUNIKATOR YANG BAIK

**BUKALAH TELINGA UNTUK MEMAHAMI, BARU SETELAH ITU BERBICARALAH DENGAN KASIH**
~~~

Seorang anak laki-laki dan ayah tirinya mengalami kesulitan untuk saling berkomunikasi. Sang ayah adalah orang yang ramah, sedangkan sang anak pendiam. Sang ayah suka memancing, sedangkan sang anak suka membaca.

Agar bisa lebih dekat dengannya, sang ayah mengajaknya memancing. Sang anak sebetulnya tidak menyukai ajakan tersebut, tetapi ia tidak tahu bagaimana memberi tahu ayahnya secara langsung. Jadi ia menulis di atas secarik kertas bahwa ia ingin pulang. Setelah melihatnya sebentar, sang ayah mengantongi kertas itu.

Acara memancing terus berlanjut sampai empat hari berikutnya. Saat akhirnya mereka pulang, sang anak mengungkapkan keputusasaannya kepada ibunya dan berkata bahwa ayah tirinya tidak mempedulikan tulisannya. Namun sang ibu berkata kepadanya, "Nak, ayahmu tidak dapat membaca." Sayangnya, sang ayah tidak pernah mengungkapkan hal tersebut kepada si anak.

~~~

Komunikasi yang baik terjadi tidak hanya saat kita mengetahui apa yang ingin kita katakan, tetapi juga saat kita mengenal orang yang kita ajak bicara. Untuk saling mengenal, kita harus rela bila orang lain mengetahui kelemahan dan kekurangan kita.

#5
yinyeksin 11 Februari 2004 jam 2:19pm  

Saya Belajar

Saya belajar, bahwa saya tidak dapat memaksa orang lain mencintai saya. Saya hanya dapat melakukan sesuatu untuk orang yang saya cintai...

Saya belajar, bahwa butuh waktu bertahun-tahun untuk membangun kepercayaan dan hanya beberapa detik saja untuk menghancurkannya...

Saya belajar, bahwa orang yang saya kira adalah orang yang jahat, justru adalah orang yang membangkitkan semangat hidup saya serta orang yang begitu perhatian pada saya...

Saya belajar, bahwa persahabatan sejati senantiasa bertumbuh walau dipisahkan oleh jarak yang jauh. Beberapa diantaranya melahirkan cinta sejati...

Saya belajar, bahwa jika seseorang tidak menunjukkan perhatian seperti yang saya inginkan, bukan berarti bahwa dia tidak mencintai saya...

Saya belajar, bahwa sebaik-baiknya pasangan itu, mereka pasti pernah melukai perasaan saya, dan untuk itu saya harus memaafkannya...

Saya belajar, bahwa saya harus belajar mengampuni diri sendiri dan orang lain..., kalau tidak mau dikuasai perasaan bersalah terus menerus...

Saya belajar, bahwa tidak masalah berapa buruknya patah hati itu, dunia tidak pernah berhenti hanya gara-gara kesedihan saya...

Saya belajar, bahwa saya tidak dapat merubah orang yg saya sayangi, tapi semua itu tergantung dari diri mereka sendiri...

Saya belajar, bahwa lingkungan dapat mempengaruhi pribadi saya, tapi saya harus
bertanggung jawab untuk apa yang saya telah lakukan...

Saya belajar, bahwa dua manusia dapat melihat sebuah benda, tapi kadang dari sudut pandang yang berbeda...

Saya belajar, bahwa tidaklah penting apa yang saya miliki, tapi yang penting adalah siapa saya ini sebenarnya...

Saya belajar, bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh proses dan pertumbuhan, kecuali saya ingin sakit hati...

Saya belajar, bahwa saya harus memilih apakah menguasai sikap dan emosi atau sikap dan emosi itu yang menguasai diri saya...

Saya belajar, bahwa saya punya hak untuk marah, tetapi itu bukan berarti saya harus benci dan berlaku bengis...

Saya belajar, bahwa kata-kata manis tanpa tindakan adalah saat perpisahan dengan orang yang saya cintai...

Saya belajar, bahwa orang-orang yang saya kasihi..., adalah mereka yang sering segera diambil dari kehidupan saya....

***Love doesn't make the world go round. Love is what makes the ride worth while.***

#6
eeyore 13 Februari 2004 jam 6:28am  

CINTA

Bila saatnya tiba, kita tidak lagi mencari teman kencan, tapi teman sejiwa. Tahukah anda, perbedaan antara pria yg bisa di ajak kencan dan pria yg bisa di ajak menikah? Pria yg bisa di ajak kencan, memberikan saat2 indah, tapi pria yg bisa diajak menikah akan memberikan kehidupan yg indah untuk kita. Pria yg bisa di ajak menikah, biasanya pemalu di awal proses kencan, bahkan kadang tidak menarik. Tapi individu yg justru mengawali dengan tidak terburu2 akan menjalani dengan proses dengan baik dan berakhir dengan bahagia. Dalam mencari jodoh yg harus dilakukan pertama kali dan paling mendasar, bangun persahabatan terlebih dahulu.
Untuk menemukan CINTA SEJATI, anda tinggal mencari sahabat terbaik, bukan pecinta ulung. Pasangan yg telah menikah lama biasanya mengatakan, "Pasangan saya merupakan sahabat terbaik". Sahabat yg akan di jadikan pasangan anda, seseorg yg secara fisik maupun psikologis menarik hati anda. JADIKAN SAHABAT LEBIH DULU Jangan silau dengan penampilan fisik. Kencan adalah suatu proses mencari tahu apa yg benar2 diinginkan. CARI PASANGAN BUAT MENIKAH BUKAN UNTUK PACARAN
Ingat perbedaan mendasar pria yg bisa di ajak menikah dan yg bisa diajak kencan. Biasanya pria yg bisa di ajak kencan pandai merayu, tapi tidak mampu mempertahankan hubungan. JANGAN TERJEBAK DENGAN ILUSI ROMANTIS. Hati2 dengan pria yg biasanya hanya bersenang2: memberikan bunga, permen atau perhatian tetapi tidak bisa memberikan dukungan saat anda melalui saat2 berat. Pria yg mau di ajak menikah mencintai anda secara keseluruhan, tidak hanya yg baik2 saja. Carilah pria yg bisa memberikan rasa aman secara emosional.

TENTUKAN BATAS DALAM BERHUBUNGAN

Ada beberapa pria yg tidak bisa di ajak serius. Mereka mempunyai kecenderungan tidak setia dan selalu mencari yg "lebih" lagi, seperti ungkapan "rumput tetangga lebih hijau". Jika pria yg pergi dengan anda selalu melirik wanita lain,jangan coba2 menjalin hubungan dengannya. Kecuali disaat2 tertentu dia ingin membuat anda jealous... (anda pasti tahu dimana dia becanda atau serius saat melirik wanita lain).
Tentukan batasnya, jangan biarkan orang lain berulang2 menyakiti hati anda, jika terjadi dan anda tidak mengatakan apa2, sama artinya dengan"dia dapat memperlakukan anda seenak perutnya".

TULISLAH KUALITAS YG DI BUTUHKAN DARI SEORG PRIA

Misalnya, jika anda membutuhkan seseorg yg benar2 sensitif dan bisa diajak bicara, jangan terpaku pada pria yg tampan tapi pendiam. Jangan buang waktu berkencan dengan pria yg pada dasarnya tidak akan membuat anda bahagia. Jika anda tahu apa yg di butuhkan (bukan hanya diinginkan) dan tahu apa yg bisa membuat anda bahagia, anda akan mampu mengenali si dia saat menampilkan kualitas dirinya, bukan hanya dari penampilan luarnya saja.

JANGAN TAKUT BERTANYA

Jika ada pria yg berjanji akan menghubungi anda tapi tidak melakukannya,anda berhak menanyakan alasannya. Sering kali wanita membuat kesimpulan keliru ttg hal ini. Pria dan wanita berbeda,
mereka melakukan sesuatu dengan alasan dan motivasi yg berbeda pula. Janganterlalu berprasangka dan berpikiran terlalu jauh atau yg nggak2. Sebaiknya minta klarifikasi atau penjelasan secara langsung dari dia..anggap saja dia montir bengkel mobil anda.

PAHAMI TERLEBIH DAHULU, KENCAN, SEPERTI JUGA PERNIKAHAN, MERUPAKAN
PROSES

Seperti juga persahabatan, kencan yg serius membutuhkan waktu, dalam tahap ini mulailah mencari tahu seperti apa pria yg berkencan dengan anda. Misalnya mencoba dengan mengatakan hal yg sederhana, katakan padanya anda mengalami yg yg tidah menyenangkan hari ini. Bila ia tidak bertanya MENGAPA dan malah mengalihkan pembicaraan ke topik lain, anda bisa tahu pria ini bukan org yg enak di ajak "berbagi" perasaan.

Ingat: kemampuan berbagi, kunci ikatan cinta sejati yg kuat. Suatu hubungan bukanlah suatu yg anda miliki atau tidak. Melainkan merupakan kerja sama dua belah pihak, satu kesatuan, dimana terdapat saling asuh, dukungan stimulasi, kejujuran, dan banyak lagi.

MEMANDANG HUBUNGAN SEBELUMNYA SEBAGAI PELAJARAN, BUKAN KEGAGALAN

Setiap org yg terlibat dalam hidup anda, memberikan pelajaran berharga (termasuk mantan2 pacar anda). Apapun yg meninpa anda, anda bisa mengambil hikmahnya. Hubungan sebelumnya bisa di jadikan pelajaran, apa yg membuat anda bahagia dan sebaliknya.

Jangan pernah menyalahkan diri sendiri, tapi belajar dari kesalahan atau kegagalan sebelumnya.
Ingat, berbuat KHILAF itu manusiawi, tapi jika melakukannya terus menerus, itu suatu KEBODOHAN.

JANGAN TAKUT MENCOBA, SEKALIPUN TIDAK SESUAI DENGAN HARAPAN ANDA.

Wanita seringkali terpaku pada pola harapan yg lazim ttg cinta. Misalnya hanya menikah dengan pria yg berasal dari kota, gaul, terpelajar dan bekerja di kantor. Jangan takut mencoba sesuatu yg tampak tidak bisa membuat anda bahagia. Siapa tahu anda malah bisa senang tinggal di desa dengan tenang bersama suami.
Jangan hanya berkencan dengan tipe anda. Tipe hanyalah serangkaian sifat yg ada pada seseorang anda kan tidak berkencan dengan serangkaian tipe itu , melainkan secara keseluruhan.

Banyak pria dan wanita tidak memanfaatkan waktu secara keseluruhan, untuk menganalisa apa yg sebenarnya diinginkan. Mereka langsung memilih dengan gampang dan cepat, "berkencan dengan org yg sesuai dengan tipenya".
Ini adalah suatu phobia (ketakutan) terhadap komitmen.

JADILAH DIRI ANDA SENDIRI

Jangan "berpura-pura" dalam berhubungan, percuma dan tidak akan ada hasilnya. Ada empat kualitas utama dari seseorang, entah itu pria atau wanita, yg bisa membuat org lain tertarik:
1. autentik (asli)
2. dapat di percaya
3. genuine (tulen/rajin)
4. konsisten

Pria dan wanita yg bisa di percaya, selalu jujur dan menjadi dirinya sendiri, akan dapat menikmati kehidupan dan akhirnya menemukan CINTA SEJATINYA!

(dikutip dari sebuah buku karangan psikolog Basha Kaplan dan penyiar radio Ilene "heart to heart" Diamond)

----

semua cuma teori, prakteknya mah liat situasi... :p

#7
yinyeksin 13 Februari 2004 jam 12:40pm  

PERSAHABATAN

**Mempunyai satu sahabat sejati lebih berharga dari seribu teman yang mementingkan diri sendiri**

Apa yang kita alami demi teman kadang-kadang melelahkan dan menjengkelkan, tetapi itulah yang membuat persahabatan mempunyai nilai yang indah. Persahabatan sering menyuguhkan beberapa cobaan, tetapi persahabatan sejati bisa mengatasi cobaan itu bahkan bertumbuh bersama karenanya...

Persahabatan tidak terjalin secara otomatis tetapi membutuhkan proses yang panjang seperti besi menajamkan besi, demikianlah sahabat menajamkan sahabatnya. Persahabatan diwarnai dengan berbagai pengalaman suka dan duka, dihibur, disakiti, diperhatikan - dikecewakan, didengar - diabaikan, dibantu, ditolak namun semua ini tidak pernah sengaja dilakukan dengan tujuan kebencian.

Seorang sahabat tidak akan menyembunyikan kesalahan untuk menghindari perselisihan, justru karena kasihnya ia memberanikan diri menegur apa adanya. Sahabat tidak pernah membungkus pukulan dengan ciuman, tetapi menyatakan apa yang amat menyakitkan dengan tujuan sahabatnya mau berubah.

Proses dari teman menjadi sahabat membutuhkan usaha pemeliharaan dari kesetiaan, tetapi bukan pada saat kita membutuhkan bantuan barulah kita memiliki motivasi mencari perhatian, pertolongan dan pernyataaan kasih dari orang lain, tetapi justru ia berinisiatif memberikan dan mewujudkan apa yang dibutuhkan oleh sahabatnya. Kerinduannya adalah menjadi bagian dari kehidupan sahabatnya, karena tidak ada persahabatan yang diawali dengan sikap egoistis.

Semua orang pasti membutuhkan sahabat sejati, namun tidak semua orang berhasil mendapatkannya. Banyak pula orang yang telah menikmati indahnya persahabatan, namun ada juga yang begitu hancur karena dikhianati sahabatnya.

Ingatlah kapan terakhir kali anda berada dalam kesulitan. Siapa yang berada di samping anda ?? Siapa yang mengasihi anda saat anda merasa tidak dicintai ?? Siapa yang ingin bersama anda saat anda tak bisa memberikan apa-apa ?? MEREKALAH SAHABAT ANDA. Hargai dan peliharalah selalu persahabatan anda dengan mereka.

** Dalam masa kejayaan, teman-teman mengenal kita. Dalam kesengsaraan, kita mengenal teman-teman kita **

#8
alicia 3 Maret 2004 jam 9:44am  

Good Lesson

Sekelompok siswa kelas geografi sedang mempelajari "Tujuh Keajaiban Dunia." Pada awal dari pelajaran, mereka diminta untuk membuat daftar apa yang mereka pikir merupakan Tujuh Keajaiban Dunia" saat ini. Walaupun ada beberapa ketidak- sesuaian, sebagian besar daftar berisi;
1) Piramida
2) Taj Mahal) Tembok Besar Cina
4) Menara Pisa
5) Kuil Angkor
6) Menara Eiffel
7) Kuil Parthenon

Ketika mengumpulkan daftar pilihan, sang guru memperhatikan seorang pelajar, seorang gadis yang pendiam, yang belum mengumpulkan kertas kerjanya. Jadi, sang guru bertanya kepadanya apakah dia mempunyai kesulitan dengan daftarnya. Gadis pendiam itu menjawab, "Ya, sedikit. Saya tidak bisa memilih karena sangat banyaknya." Sang guru berkata, "Baik, katakan pada kami apa yang kamu miliki, dan mungkin kami bisa membantu memilihnya." Gadis itu ragu sejenak, kemudian membaca, "Saya pikir, "Tujuh Keajaiban Dunia" adalah,
1) Bisa melihat,
2) Bisa mendengar,
3) Bisa menyentuh,
4) Bisa menyayangi,
5) Bisa merasakan,
6) Bisa tertawa,
7) Dan, bisa mencintai

Ruang kelas tersebut sunyi seketika. Alangkah mudahnya bagi kita untuk melihat pada eksploitasi manusia dan menyebutnya "keajaiban". Sementara kita lihat lagi semua yang telah Tuhan karuniakan untuk kita, kita menyebutnya sebagai "biasa". Semoga anda hari ini diingatkan tentang segala hal yang betul- betul ajaib dalam kehidupan anda.

Berkat melimpah untuk kalian semuanya. Untuk yang menerima lebih dari 1 kali berarti harus bisa lebih merenungkan bahwa hidup itu indah.
GBU Life is Beautiful

A lesson from a journey to India

Sebuah cerita tentang hidup dari negeri India....
Saya pikir, hidup ini kayaknya cuma nambahinkesulitan-kesulitan saya aja! Kerja menyebalkan', hidup tak berguna', dan nggak ada sesuatu yang beres!! banyak masalah... Tapi semua itu berubah... sejak kemarin... Pandangan saya tentang hidup ini benar-benar telah berubah!Tepatnya terjadi setelah saya bercakap-cakap dengan teman saya. Ia mengatakan kepada saya bahwa walau ia mempunyai 2 pekerjaan dan berpenghasilan sangat minim setiap bulannya, namun ia tetap merasa bahagia dan senantiasa bersukacita. Saya pun jadi bingung, bagaimana bisa ia bersukacita selalu dengan gajinya yang minim itu untuk menyokong kedua orangtuanya, mertuanya, istrinya, 2 putrinya, ditambah lagi tagihan-tagihan rumah tangga yang numpuk!!! Kemudian ia menjelaskan bahwa itu semua karena suatu kejadian yang ia alami di India. Hal ini dialaminya beberapa tahun yang lalu saat ia sedang berada dalam situasi yang berat. Setelah banyak kemunduran yang ia alami itu, ia memutuskan untuk menarik nafas sejenak dan mengikuti tur ke India. Ia mengatakan bahwa di India, ia melihat tepat di depan matanya sendiri bagaimana seorang ibu MEMOTONG tangan kanan anaknya sendir dengan sebuah golok!! Keputusasaan dalam mata sang ibu, jeritan kesakitan dari seorang anak yang tidak berdosa yang saat itu masih berumur 4 tahun!!, terus menghantuinya sampai sekarang. Kamu mungkin sekarang bertanya-tanya, kenapa ibu itu begitu tega melakukan hal itu? Apa anaknya itu 'so naughty' atau tangannya itu terkena suatu penyakit sampai harus dipotong? Ternyata tidak..!!! Semua itu dilakukan sang ibu hanya agar anaknya dapat..MENGEMIS...!! Ibu itu sengaja menyebabkan anaknya cacat agar dikasihani orang-orang saat mengemis di jalanan !! Saya benar-benar tidak dapat menerima hal ini, tetapi ini adalah KENYATAAN!!Hanya saja hal mengerikan seperti ini terjadi di belahan dunia yang lain yang tidak dapat saya lihat sendiri !! Kembali pada pengalaman sahabat saya itu, ia juga mengatakan bahwa setelah itu ketika ia sedang berjalan-jalan sambil memakan sepotong roti, ia tidak sengaja menjatuhkan potongan kecil dari roti yang ia makan itu ke tanah. Kemudian dalam sekejap mata, segerombolan anak kira-kira 6 orang anak sudah mengerubungi potongan kecil dari roti yang sudah kotor itu... mereka berebutan untuk memakannya!! (suatu reaksi yang alami dari kelaparan). Terkejut dengan apa yang baru saja ia alami, kemudian sahabatku itu menyuruh guidenya untuk mengantarkannya ke toko roti terdekat. Ia menemukan 2 toko roti dan kemudian membeli semua roti yang ada di kedua toko itu! Pemilik toko sampai kebingungan, tetapi ia bersedia menjual semua rotinya. Kurang dari $100 dihabiskan untuk memperoleh 400 potong roti (jadi tidak sampai $0,25 / potong) dan ia juga menghabiskan kurang lebih $100 lagi untuk membeli barang keperluan sehari-hari. Kemudian ia pun berangkat kembali ke jalan yang tadi dengan membawa satu truk yang dipenuhi dengan roti dan barang-barang keperluan sehari-hari kepada anak-anak (yang kebanyakan CACAT) dan beberapa orang-orang dewasa disitu! Ia pun mendapatkan imbalan yang sungguh tak ternilai harganya, yaitu kegembiraan dan rasa hormat dari orang-orang yang kurang beruntung ini!! Untuk pertama kalinya dalam hidupnya, ia merasa heran bagaimana seseorang bisa melepaskan kehormatan dirinya hanya untuk sepotong roti yang tidak sampai $0,25!! Ia mulai bertanya-tanya pada dirinya sendiri, betapa beruntungnya ia masih mempunyai tubuh yang sempurna, pekerjaan yang baik, juga keluarga yang hangat. Juga untuk setiap kesempatan dimana ia masih dapat berkomentar mana makanan yang enak, mempunyai kesempatan untuk berpakaian rapi,punya begitu banyak hal dimana orang-orang yang ada di hadapannya ini AMAT KEKURANGAN!! Sekarang aku pun mulai berpikir seperti itu juga! Sebenarnya, apakah hidup saya ini sedemikian buruknya? TIDAK, sebenarnya tidak buruk sama sekali!! Nah, bagaimana dengan kamu? Mungkin di waktu lain saat kamu mulai berpikir seperti aku, cobalah ingat kembali tentang seorang anak kecil yang HARUS KEHILANGAN sebelah tangannya hanya untuk mengemis di pinggir jalan..! Saudara, banyak hal yang sudah kita alami dalam menjalani kehidupan kita selama ini, sudahkah kita BERSYUKUR??? Apakah kita mengeluh saja dan selalu merasa tidak puas dengan apa yang sudah kita miliki??

*PS. kita tidak akan pernah merasa cukup bila kita terus melihat keatas " * Life is Beautiful *"

#9
bluenectar 3 Maret 2004 jam 3:03pm  

~ 1 ~
Seorang tukang kayu tua bermaksud pensiun dari pekerjaannya di sebuah
perusahaan konstruksi real estate.
Ia menyampaikan keinginannya tersebut pada pemilik perusahaan.
Tentu saja, karena tak bekerja, ia akan kehilangan penghasilan
bulanannya, tetapi keputusan itu sudah bulat.

Ia merasa lelah.
Ia ingin beristirahat dan menikmati sisa hari tuanya dengan penuh
kedamaian bersama istri dan keluarganya.

Pemilik perusahaan merasa sedih kehilangan salah seorang pekerja
terbaiknya.
Ia lalu minta pada tukang kayu tersebut untuk membuatkan sebuah rumah
untuk dirinya.
Tukang kayu mengangguk menyetujui permohonan pribadi pemilik perusahaan
itu.

Tapi, sebenarnya ia merasa terpaksa.
Ia ingin segera berhenti.
Pikirannya tidak sepenuhnya dicurahkan.

Dengan ogah-ogahan ia mengerjakan proyek itu.
Ia cuma menggunakan bahan-bahan sekedarnya.

Akhirnya selesailah rumah yang diminta.
Hasilnya bukanlah sebuah rumah baik.
Sungguh sayang ia harus mengakhiri kariernya dengan prestasi yang tidak
begitu mengagumkan.

Ketika pemilik perusahaan itu datang melihat rumah yang dimintanya, ia
menyerahkan sebuah kunci rumah pada si tukang kayu.
" Rumah ini adalah rumah kamu," kata sang pemilik perusahaan.
" Hadiah dari saya sebagai penghargaan atas pengabdian kamu selama ini."

Betapa terkejutnya si tukang kayu.
Betapa malu dan menyesalnya.
Seandainya saja ia mengetahui bahwa ia sesungguhnya mengerjakan rumah
untuk dirinya sendiri, ia tentu akan mengerjakannya dengan cara yang
lain sama sekali.

Kini ia harus tinggal di sebuah rumah yang tak terlalu bagus hasil
karyanya sendiri.
Itulah yang terjadi pada kehidupan kita.
Kadangkala, banyak dari kita yang membangun kehidupan dengan cara yang
aneh.

Lebih memilih berusaha ala kadarnya ketimbang mengupayakan yang terbaik.

Bahkan, pada bagian-bagian terpenting dalam hidup, kita tidak memberikan
yang terbaik.

Pada akhir perjalanan kita terkejut saat melihat apa yang telah kita
lakukan dan menemukan diri kita hidup di dalam sebuah rumah yang kita
ciptakan sendiri.
Seandainya kita menyadarinya, sejak semula kita akan menjalani hidup ini
dengan cara yang jauh berbeda.

Renungkan bahwa kita adalah si tukang kayu.
Renungkan rumah yang sedang kita bangun.

Setiap hari kita memukul paku, memasang papan, mendirikan dinding dan
atap.
Mari kita selesaikan rumah kita dengan sebaik-baiknya seolah-olah hanya
mengerjakannya sekali saja
dalam seumur hidup.

Hidup kita esok adalah akibat sikap dan pilihan yang kita perbuat hari
ini.
Hidup adalah proyek yang kita kerjakan sendiri.

~ 2 ~
TEMAN ADALAH ............
tak memiliki teman, tak adil buat jiwa (Confusius, 551-497 BC, filsuf Cina)

nasib memilih hidupmu, kaulah yang memilih temanmu (Jacques Delile 1738-1813, sastrawan Perancis)

berkumpullah bersama orang-orang berkualitas baik jika kau menghargai reputasimu, untuk ini lebih baik sendiri daripada ditemani orang-orang yang buruk (George Washington, 1732-1799, Presiden Amerika I)

suka dan tak suka adalah hal yang sama, itulah persahabatan sejati (Sallust, 86-334 BC, sejarahwan Roma)

seorang teman yang setia sepadan dengan seratus kenalan (Euripides)

semua orang bisa simpati pada penderitaan seseorang, tapi dibutuhkan simpati yang alami pada kesuksesan siapapun di dunia (Eleanor Roosevelt)

jika kau menghakimi seseorang, kau tak akan punya waktu untuk mencintainya (Mother Teresa)

aku tak akan bicara tentang keburukan orang, dan bicaralah tentang kebaikan semua orang (Benjamin Franklin)

ketidak beruntungan akan menunjukkan siapa yang bukan teman sejati (Aristoteles)

jangan pernah melukai teman, bahkan dalam olok-olok (Cicero)

pikirkan kapan kejayaan seseorang dimulai dan berakhir. dan katakan kejayaanku dimulai ketika aku memiliki teman (William Yeats)

duka cita bisa hilang dengan sendirinya, tapi untuk mendapatkan nilai penuh akan kesenangan, kau harus punya seseorang untuk memisahkannya (Mark Twain)

cermin terbaik adalah teman lama (George Herbert)

apakah teman itu ? adalah sebuah jiwa dalam dua tubuh(Aristoteles)

terlambat sudah untuk belajar, seseorang harus menjaga temannya. tak hakimi, menerima, percaya hingga akhir masa (John Boyle O'Reilly)

teman memiliki semua kesamaan (Plato)

tanpa teman, seseorang tak akan hidup meski ia memiliki segalanya (Aristoteles)

persahabatan tanpa kepentingan pribadi adalah hal yang langka dan terindah dalam hidup (James Francis Byrnes)

sesuatu yang paling indah yang bisa kita alami adalah hal yang misterius, sumbernya adalah seni, ilmu pengetahuan dan persahabatan(Albert Einstein (kepada Baron Merenda))

segala cinta yang dibangun tanpa dasar persahabatan, bagaikan membangun istana di atas pasir (Ella Wheeler Wilcox)

dalam sahabat, kau temukan pribadi kedua (Isabelle Norton)

tak akan aku lupakan saat bersamamu. tetaplah jadi sahabatku, seperti kau menemukan dirimu dalam diriku (Ludwig van Beethoven)

berjalan dalam gelap bersama seorang teman, lebih baik daripada berjalan dalam terang sendirian (Helen Keller)

komunikasi yang baik bereaksi bagaikan minum kopi, sangat sulit untuk tidur sesudahnya (Anne Morow Lindbergh)

pada akhirnya, yang kita ingat bukanlah perkataan musuh kita, melainkan diamnya sahabat kita (Marthin Luther King, JR)

#10
yinyeksin 4 Maret 2004 jam 1:17pm  

Nice Words

1. Cinta itu seperti kupu-kupu. Tambah dikejar, tambah lari. Tapi kalau dibiarkan terbang, dia akan datang disaat kamu tidak mengharapkannya. Cinta dapat membuatmu bahagia tapi sering juga bikin sedih, tapi cinta baru berharga kalau diberikan kepada seseorang yang menghargainya. Jadi jangan terburu-buru dan pilih yang terbaik.

2. Cinta bukan bagaimana menjadi pasangan yang "sempurna" bagi seseorang. Tapi bagaimana menemukan seseorang yang dapat membantumu menjadi dirimu sendiri.

3. Jangan pernah bilang "I love you" kalau kamu tidak perduli. Jangan pernah membicarakan perasaan yang tidak pernah ada. Jangan pernahmenyentuh hidup seseorang kalau hal itu akan menghancurkan hatinya. Jangan pernah menatap matanya kalau semua yang kamu lakukan hanya berbohong. Hal paling kejam yang seseorang lakukan kepada orang lain adalah membiarkannya jatuh cinta, sementara kamu tidak berniat untuk menangkapnya...

4. Cinta bukan "Ini salah kamu", tapi "Ma'afkan aku". Bukan "Kamu dimana sih?", tapi "Aku disini". Bukan "Gimana sih kamu?", tapi "Aku ngerti kok". Bukan "Coba kamu gak kayak gini", tapi "Aku cinta kamu seperti kamu apa adanya".

5. Kompatibilitas yang paling benar bukan diukur berdasarkan berapa lama kalian sudah bersama maupun berapa sering kalian bersama, tapi apakah selama kalian bersama, kalian selalu saling mengisi satu sama lain dan saling membuat hidup yang berkualitas.

6. Kesedihan dan kerinduan hanya terasa selama yang kamu inginkan dan menyayat sedalam yang kamu ijinkan. Yang berat bukan bagaimana caranya menanggulangi kesedihan dan kerinduan itu, tapi bagaimana belajar darinya.

7. Caranya jatuh cinta: jatuh tapi jangan terhuyung-huyung, konsisten tapi jangan memaksa, berbagi dan jangan bersikap tidak adil, mengerti dan cobalah untuk tidak banyak menuntut, sedih tapi jangan pernah simpan kesedihan itu.

8. Memang sakit melihat orang yang kamu cintai sedang berbahagia dengan orang lain tapi lebih sakit lagi kalau orang yang kamu cintai itu tidak berbahagia bersama kamu.

9. Yang paling menyedihkan dalam hidup adalah menemukan seseorang dan jatuh cinta, hanya untuk menemukan bahwa dia bukan untuk kamu dan kamu sudah menghabiskan banyak waktu untuk orang yang tidak pernah menghargainya. Kalau dia tidak "worth it" sekarang, dia tidak akan pernah "worth it" setahun lagi ataupun 10 tahun lagi. Biarkan dia pergi...

10. Kadang Tuhan yang mengetahui yang terbaik, akan memberi kesusahan untuk menguji kita. Kadang Ia pun melukai hati, supaya hikmat-Nya bisa tertanam dalam. Jika kita kehilangan cinta, maka pasti ada alasan di baliknya. Alasan yang kadang sulit untuk dimengerti, namun kita tetap harus percaya bahwa ketika Ia mengambil sesuatu, Ia telah siap memberi yang lebih baik.

11. Mengapa menunggu? Karena walaupun kita ingin mengambil keputusan, kita tidak ingin tergesa-gesa. Karena walaupun kita ingin cepat-cepat, kita tidak ingin sembrono. Karena walaupun kita ingin segera menemukan orang yang kita cintai, kita tidak ingin kehilangan jati diri kita dalam proses pencarian itu.

"Doing what you like is freedom. Liking what you do is happiness."

#11
bluenectar 8 Maret 2004 jam 1:29pm  

Disaat menuju jam istirahat kelas, dosen
mengatakan pada mahasiswa/i nya: "Mari kita buat satu
permainan, mohon bantu saya sebentar". Kemudian salah
satu Mahasiswi berjalan menuju pelataran papan tulis.

DOSEN : Silahkan tulis 20 nama yang paling dekat
dengan anda

SISWI : Dalam sekejap sudah di tuliskan semuanya, ada
nama tetangganya, teman kantornya, orang terkasih dan
lain-lain.

DOSEN: Sekarang silahkan coret satu nama diantaranya
yang menurut anda paling tidak penting !

SISWI : Siswi itu lalu mencoret satu nama, nama
tetangganya.

DOSEN : Silahkan coret satu lagi !

SISWI : Kemudian Siswi itu mencoret satu nama teman
kantornya lagi.

DOSEN: Silahkan coret satu lagi !

SISWI : Siswi itu mencoret lagi satu nama dari papan
tulis dan seterusnya. Sampai pada akhirnya diatas
papan tulis hanya tersisa tiga nama , yaitu nama orang
tuanya, Suaminya dan nama anaknya.

Dalam kelas tiba-tiba terasa begitu sunyi tanpa
suara, semua Mahasiswa/siswi tertuju memandang ke arah
dosen, dan mereka mengira sudah selesai tidak ada lagi
yang harus dipilih oleh siswi itu.

DOSEN : Tiba-tiba dosen memecahkan keheningan dengan
berkata ,"Silahkan coret satu lagi ! "

SISWI : Dengan pelahan-lahan siswi itu melakukan
suatu pilihan yang amat sangat sulit. Dia kemudian
mengambil kapur tulis, mencoret nama orang tuanya.

DOSEN : "Silahkan coret satu lagi!"

SISWI : Hatinya menjadi binggung. Kemudian ia
mengangkat kapur tulis tinggi-tinggi. lambat laun
menetapkan dan mencoret nama anaknya. Dalam sekejap
waktu, terdengar suara isak tangis, sepertinya sangat
sedih

DOSEN : Setelah suasana tenang, Dosen lalu bertanya "
Orang terkasihmu bukannya Orang tuamu dan Anakmu ?,
Orang tua yang membesarkan anda, anak adalah anda yang
melahirkan, sedang suami itu bisa dicari lagi. Tapi
mengapa anda berbalik lebih memilih suami sebagai
orang yang paling sulit untuk dipisahkan ?

SISWI : Semua teman sekelas mengarah padanya,
menunggu apa yang akan di jawabnya. Setelah agak
tenang, kemudian pelahan-lahan ia berkata "Sesuai
waktu yang berlalu, orang tua akan pergi dan
meninggalkan saya, sedang anak jika sudah besar
setelah itu menikah bisa meninggalkan saya juga, yang
benar-benar bisa menemani saya dalam hidup ini
hanyalah suami saya

#12
Chan Cao 8 Maret 2004 jam 4:57pm  

Eeeeerrrr... sori agak interupsi dikit...

Naif betul si siswi. Nggak pernah denger kata "selingkuh"? :alcoholic:

#13
bluenectar 8 Maret 2004 jam 5:11pm  

justru dengan adanya cerita itu diharapkan setiap orang menghargai cinta pasangannya...emang mungkin
real-nya ga semua orang punya pikiran kayak gitu..apalagi ini
sekedar renungan :p

#14
yinyeksin 16 Maret 2004 jam 2:39pm  

Nobody’s Perfect

Ini kisah perjumpaaan dua orang sahabat yang sudah puluhan tahun berpisah. Mereka kangen-kangenan, ngobrol santai sambil minum kopi di sebuah cafe. Awalnya topik yang dibicarakan adalah soal-soal nostalgia zaman sekolah dulu, namun pada akhirnya menyangkut kehidupan mereka sekarang ini.

"Ngomong-ngomong, mengapa sampai sekarang kamu belum menikah?" ujar seorang kepada temannya yang sampai sekarang masih melajang. "Sejujurnya sampai saat ini saya masih terus mencari pasangan yang sempurna. Itulah sebabnya saya masih melajang. Dulu waktu saya di Bandung, saya berjumpa dengan seseorang yang rupawan yang amat pintar. Saya pikir inilah pasangan ideal saya dan cocok menjadi pasangan hidup saya. Namun belakangan dimasa pacaran ketahuan dia amat sombong. Hubungan kami putus sampai di situ.

Di Yogyakarta saya ketemu seorang yang rupawan, ramah dan dermawan. Pada perjumpaan pertama aku kasmaran. Hatiku berdesir kencang, inilah pasangan idealku. Namun belakangan saya ketahui, ia banyak tingkah dan tidak bertanggung jawab. Dan ketika aku di Jakarta, aku ketemu seseorang yang manis, baik, periang dan pintar. Dia sangat menyenangkan apalagi bila diajak berbicara, selalu nyambung dan penuh humor. Tapi terakhir aku ketahui kalau dia dari keluarga yang berantakan dan selalu menuntut. Akhirnya kami berpisah.

Saya terus mencari, namun selalu mendapatkan kekurangan dan kelemahan pada orang yang saya taksir. Sampai pada suatu hari, saya bersua dengan pasangan ideal yang saya dambakan selama ini. Ia begitu rupawan, pintar, baik hati, dermawan dan penuh humor. Dia juga sangat perhatian dan sayang kepada orang lain. Saya pikir inilah pendamping hidup saya yang dikirim oleh Tuhan untuk saya".

"Lantas", sergah temannya yang dari tadi tekun mendengarkan "Apa yang terjadi? Mengapa kamu tidak menikah dengannya?".

Yang ditanya diam sejenak dan akhirnya dengan suara lirih temannya itu menjawab, "Baru belakangan aku ketahui bahwa ia juga sedang mencari pasangan yang sempurna".

***Nobody's perfect. Jadi enggak usah menyia-nyiakan apa yang udah ada di hadapan kita, belum tentu nanti kita mendapatkan yang lebih baik dari yang sekarang kita dapat. Lagian kalo kita mau mencari yang sempurna, check dulu diri kita sendiri, apakah sudah sempurna di hadapan orang lain.***

#15 avatar
Mimi 18 Maret 2004 jam 2:49pm  

***Nobody's perfect. Jadi enggak usah menyia-nyiakan apa yang udah ada di hadapan kita, belum tentu nanti kita mendapatkan yang lebih baik dari yang sekarang kita dapat. Lagian kalo kita mau mencari yang sempurna, check dulu diri kita sendiri, apakah sudah sempurna di hadapan orang lain.***

bunyi sebuah pepatah "Gajah dipelupuk mata tak nampak, semut di seberang lautan nampak" :p

#16
k4ng4r00 19 Maret 2004 jam 3:04am  

Are you Lucky or UnLucky ..?

Why do some people get all the luck while others never get the breaks
they deserve? A psychologist says he has discovered the answer.

Ten years ago, I set out to examine luck. I wanted to know why some
people are always in the right place at the right time, while others
consistently experience ill fortune. I placed advertisements in
national
newspapers asking for people who felt consistently lucky or unlucky
to
contact me.

Hundreds of extraordinary men and women volunteered for my research
and,
over the years, I have interviewed them, monitored their lives and
had
them take part in experiments.

The results reveal that although these people have almost no insight
into the causes of their luck, their thoughts and behavior are
responsible for much of their good and bad fortune. Take the case of
seemingly chance opportunities. Lucky people consistently encounter
such opportunities, whereas unlucky people do not.

I carried out a simple experiment to discover whether this was due to
differences in their ability to spot such opportunities. I gave both
lucky and unlucky people a newspaper, and asked them to look through
it
and tell me how many photographs were inside. I had secretly placed a
large message halfway through the newspaper saying: "Tell the
experimenter you have seen this and win £250."

This message took up half of the page and was written in type that
was
more than two inches high. It was staring everyone straight in the
face,
but the unlucky people tended to miss it and the lucky people tended
to
spot it. Unlucky people are generally more tense than lucky people,
and
this anxiety disrupts their ability to notice the unexpected.

As a result, they miss opportunities because they are too focused on
looking for something else. They go to parties intent on finding their
perfect partner and so miss opportunities to make good friends. They
look through newspapers determined to find certain types of job
advertisements and miss other types of jobs.

Lucky people are more relaxed and open, and therefore see what is
there
rather than just what they are looking for.

My research eventually revealed that lucky people generate good
fortune
via four principles.

1) They are skilled at creating and noticing chance opportunities
2) Make lucky decisions by listening to their intuition
3) Create self-fulfilling prophesies via positive expectations and
4) Adopt a resilient attitude that transforms bad luck into good.

Towards the end of the work, I wondered whether these principles
could
be used to create good luck. I asked a group of volunteers to spend a
month carrying out exercises designed to help them think and behave
like
a lucky person.

Dramatic results These exercises helped them spot chance
opportunities,
listen to their intuition, expect to be lucky, and be more resilient
to
bad luck. One month later, the volunteers returned and described what
had happened. The results were dramatic: 80% of people were now
happier,
more satisfied with their lives and, perhaps most important of all,
luckier.

The lucky people had become even luckier and the unlucky had become
lucky. Finally, I had found the elusive "luck factor".

Here are Professor Wiseman's four top tips for becoming lucky:

1) Listen to your gut instincts - they are normally right
2) Be open to new experiences and breaking your normal routine
3) Spend a few moments each day remembering things that went well
4) Visualize yourself being lucky before an important meeting or
telephone call. Luck is very often a self-fulfilling prophecy

Have a Lucky day

#17 avatar
Fatbrain 19 Maret 2004 jam 4:43am  

yinyeksin menulis:
***Nobody's perfect. Jadi enggak usah menyia-nyiakan apa yang udah ada di hadapan kita, belum tentu nanti kita mendapatkan yang lebih baik dari yang sekarang kita dapat. Lagian kalo kita mau mencari yang sempurna, check dulu diri kita sendiri, apakah sudah sempurna di hadapan orang lain.***
Agree banget, wi.....

"We come to love not by finding a perfect person,
but by learning to see an imperfect person perfectly"...........................anonymous

People are never perfect but love can be......

Nobody is perfect, no job is perfect, no place is perfect,....almost nothing is perfect......
Be happy with what you have,.. the alternatives may not be as good as you think....

#18
yinyeksin 31 Maret 2004 jam 3:15pm  

Sesuatu yang tak dapat diubah

Niccolo Paganini, seorang pemain biola yang terkenal di abad 19, memainkan konser untuk para pemujanya yang memenuhi ruangan. Dia bermain biola dengan diiringi orkestra penuh.

Tiba-tiba salah satu senar biolanya putus. Keringat dingin mulai membasahi dahinya tapi dia meneruskan memainkan lagunya. Kejadian yang sangat mengejutkan, senar biolanya yang lain pun putus satu persatu hanya meninggalkan satu senar, tetapi dia tetap main. Ketika para penonton melihat dia hanya memiliki satu senar dan tetap bermain, mereka berdiri dan berteriak, "Hebat, hebat."

Setelah tepuk tangan riuh memujanya, Paganini menyuruh mereka untuk duduk. Mereka menyadari tidak mungkin dia dapat bermain dengan satu senar. Paganini memberi hormat pada para penonton dan memberi isyarat pada dirigen orkestra untuk meneruskan bagian akhir dari lagunya itu.

Dengan mata berbinar dirigen orkestra berteriak, "Paganini dengan satu senar." Dia menaruh biolanya di dagunya dan memulai memainkan bagian akhir dari lagunya tersebut dengan indahnya. Penonton sangat terkejut dan kagum pada kejadian ini.

***Hidup kita dipenuhi oleh persoalan, kekuatiran, kekecewaan dan semua hal yang tidak baik. Secara jujur, kita seringkali mencurahkan terlalu banyak waktu mengkonsentrasikan pada senar kita yang putus dan segala sesuatu yang tidak dapat kita ubah. Apakah anda masih memikirkan senar-senar Anda yang putus dalam hidup Anda? Apakah senar terakhir nadanya tidak indah lagi? Jika demikian, saya ingin menganjurkan jangan melihat ke belakang, majulah terus, mainkan senar satu-satunya itu. Mainkanlah itu dengan indahnya.***

#19
hey_sephia 7 April 2004 jam 8:32pm  

"If u need more love from someone... do love that someone more first..."
"Love don't need to be pretentious. Express it!!"

Tree
===

The reason people call me "Tree" is because I'm good at painting trees. Overtime I started to use a tree on the right hand corner as a trademark for all my watercolors painting. I had dated 5 gals when I was in Pre-U.
There's one gal who I love a lot but never dare to go after. She doesn't have a pretty face, doesn't have a good figure, and doesn't have outstanding charm.
She is just a very ordinary gal.

I like her. I really like her. I like her innocent, like her frankness.
I like her cuteness, I like her intelligence and her fragility. Reason for not going after her is because I felt somebody so ordinary like her is not a good match for me. I'm also afraid that after we are together all the good feelings will vanish. I'm also afraid other's gossips will hurt her.
I felt that if she's my gal, she will be mine ultimately & I don't have to give up everything just for her.
The last reason, made her accompanying me for 3 years. She watched me chase after gals, and I have made her heart cries for 3 years.

She wants to be a good actress and I'm a very demanding director. When I kissed my 2nd girlfriend, she bumped into us. She was embarrassed but smiled & say, "Go on!" before running off. The next day, her eyes were swollen like a walnut. I purposely didn't want to think about what causes her to cry but laugh at her the whole day. When everybody went back home, she was alone
crying in the classroom. She didn't know that I returned from soccer
training to get something. I watched her cry for an hour or so.

My 4th girlfriend didn't like her. There was once when both of them
quarreled. I know that based on her character she's not the type that will start off the quarrel. But I still sided with my girlfriend. I
shouted at her and her eyes were filled with shocking sad tears. I didn't care about her feelings and walked off with my girlfriend. The next day, she still laugh & joke with me like nothing has ever happened. I know that she's very hurt but she didn't know that my heartache is as bad as hers. I was hurt too.

When I broke up with my 5th girlfriend, I asked her out. After going out for a day, I told her that I have something to tell her. She told me that coincidentally, she has something to tell me too. I told her about my break up and she told me about her getting together. I know who's the guy.
He has been going after her for quite a while. A very cute guy, full of energy, is lively and interesting. His pursuit for her has been the talk of the school.

I can't show her my heartache but could only smile & congratulate her.
When I reach home, the heartache is so strong that I can't stand it. It's like a heavy weighted stone on my chest. I couldn't breath. Wanted to shout but can't. Tears rolled down & I broke down & cry. How many times have I seen her cry for the man that doesn't acknowledge her presence too?

During graduation, I read a sms in my hp. It was sent 10 days ago when I broke down and cry. I haven't read it since then.
It says, "Leaf departure is because of Wind pursuit. Or because Tree didn't ask her to stay"

Leaf
===

During Pre-U days, I like to collect leaves. Why? Because I felt that for a leaf to leave the tree she has been relying on for so long it takes a lot of courage. During the 3 years of Pre-U I was on very close terms with a guy. Not BGR kind but as buddy kind. But when he had his 1st girlfriend,

I learnt a feeling I never should have learnt - Jealousy. The sourness in the heart can't be described by using a lemon. It's like 100 rotten sour lemon.
Sourness to the extreme limit. They were only together for 2 months.
When they broke up, I hide my strong sense of happiness. But after a month, he got together with another gal.

I like him & I know he like me. But why won't he pursue me? Since he loves me why he doesn't want to make the first move? Whenever he had a new girlfriend, my heart would hurt. Time after time, my heart was hurt.
I begin to suspect that this is a one sided love. If he doesn't like me, why does he treat me so well? It's beyond what you will normally do for a friend.
Liking a person is very heart wrenching. I can know his likes, his habits.
But his feelings towards me I can never figure out. You can't expect me a gal to ask him right?

Despite that, I still want to be by his side. Care for him, accompany him, and love him. Hoping that one fine day, he will come & love me. It's like waiting for his phone call every night, wanting him to send me sms.
I know that no matter how busy he is, he will make time for me. Because of this, I waited for him. The 3 years were the hardest to go through & I really want to give up. Sometimes, I wonder should I continue waiting. The pain and hurt, the dilemma accompanied me for 3 years.

Till the end of my 3rd year, a 2nd year junior begins to go after me.
Everyday he pursuit me relentlessly. From outright rejection to a point in time when I felt that I'm willing to let him have a small footing in my heart. He's like a warm & gentle wind, trying to blow a leaf away from the tree. In the end, I realized that I didn't want to give this wind a small footing in my heart. I know this wind will bring this badly battered leave far away & better land. Finally I left tree, but the tree only smile & didn't ask me to stay.

Leaf departure is because of Wind pursuit. Or because Tree didn't ask her to stay.

Wind
====

Because I like a gal called leaf. Because she's so dependent on tree so I have to be a gust wind. A wind that will blow her away. When I first met her, it was 1 month after I transfer to the new school. I saw a petite person looking at my seniors & me playing soccer. During ECA time, she will always be sitting there. Be it alone or with her friends looking at him.
When he talks with gals there's jealousy in her eyes. When he looked at her, there's a smile in her eyes. Looking at her became my habit. Just like she likes to look at him.

One day, she didn't appear. I felt something amissed. I can't explain the feeling except it's a kind of uneasiness. The senior was also not there as well. I went to their classroom, hid outside and saw my senior scolding her.
Tears were in her eyes while he left. The next day, I saw her at her usual place, looking at him. I walked over and smiled to her. Took out a note and gave to her. She was surprised. She looked at me, smiled & accepts the note.
The next day, she appeared & passes me a note and left.
"Leaf's heart is too heavy and wind couldn't blow her away. It's not that leaf heart is too heavy. It because leaf never want to leave tree."

I replied her note with this statement and slowly she started to talk to me & accept my presents & phone calls. I know that the person she loves is not me. But I have this perseverance that one day I will make her like me.
Within 4 months, I have declared my love for her no less than 20 times.
Every time, she will divert away from the topic. But I never give up.
If I decide I want her to be mine, I will definitely use all means to win her over. I can't remember how many times I have declared my love to her. Although I know she will try to divert but I still bear a small ray of hope. Hoping that she will agree to me my girlfriend. I didn't hear any reply from her over the phone.
I asked, "What are you doing? How come you didn't want to reply?" She said, "I'm nodding my head". "Ah?" I couldn't believe my ears. "I'm nodding my head" She replied loudly. I hang up the phone, quickly changed and took a taxi and rush to her place & press her doorbell. During the moment when she opens the door, I hugged her tightly.

Leaf departure is because of Wind pursuit. Or because Tree didn't ask her to stay.

#20
bluenectar 13 April 2004 jam 2:13pm  

Kemarin ibuku berkata bahwa aku sudah berubah
aku cepat marah...padahal dulu aku penurut
Hatiku trenyuh mendengar kata-kata ibuku
air mata seakan menggumpal di kelopak mata

Kemarin ibuku berkata bahwa adikku sudah berubah
egois...padahal dulu adikku paling perhatian
Hatiku teriris mendengar kata-kata ibuku
air mata jatuh meleleh di pipi

Kupandangi wajah tua ibuku
mulutku terkatup rapat
seakan ingin ku berbicara dari hati ke hati saja
bahwa aku ingin minta maaf...
maaf karena aku sudah berubah
maaf karena adikku sudah berubah
maaf karena selama ini aku tidak sadar bahwa aku berubah

Kadang kita beranggapan bahwa hanya diri kita yang lebih mengetahui semua perubahan yang ada pada diri kita padahal
semua itu semu, semua itu hanya ada di pikiran kita...yang tahu
kita berubah adalah orang di sekeliling kita, yang mengasihi kita, yang mencintai kita

*true story 11042004*

Halaman 1 2 3 4 5 6 7 8 9 sesudah