Post-15920

Post 89 dari 174 dalam Sekedar Renungan

HomeForumGeneral discussionsSekedar RenunganPost-15920

#89 avatar
Thor 25 Maret 2005 jam 5:17pm  

Cara Pikir Orang Kaya

Seringkali saya mendengar gerutuan orang-2 yang mengatakan bahwa
dunia ini tidak adil, karena yang kaya semakin kaya, dan yang miskin
tetap miskin. Orang yang miskin acapkali berkata, seandainya mereka
diberi kesempatan, mereka juga bisa kaya. Atau kalau mereka punya
modal yang banyak atau pandai, mereka bisa mempunyai perusahaan juga.
Benarkah modal bisa membuat orang kaya ? Banyak orang yang menang
undian berhadiah, tapi dalam sekejab pula hartanya tersebut habis
karena tidak dikelola dengan baik.
Kaya dan miskin dalam konteks disini bukan dalam arti fisik, namun
dari cara anda memandang uang. Apabila anda mempunyai rumah bak
istana dengan lima mobil, namun anda selalu merasa kekurangan uang,
berarti anda adalah orang miskin. Sebaliknya, seorang tukang becak
yang sudah cukup puas dengan makan tiga kali sehari, bisa dianggap
orang kaya.
Robert Kiyosaki pernah mengatakan bahwa yang membedakan seseorang
kaya dan miskin bukan uang, kepandaian atau modal, tetapi CARA
BERPIKIR. Nah, cara berpikir seperti apa yang membuat orang kaya ?
Yang pertama adalah masalah tabungan (saving). Orang miskin berpikir
menabung di tempat yang aman, orang kaya berpikir investasi di tempat
yang nyaman. Tempat menabung yang aman menurut orang miskin adalah
tempat yang paling sering didengar keberadaannya, paling banyak
cabangnya, paling besar gedungnya, bunganya stabil, dan bisa
memberikan jaminan keamanan apabila terjadi sesuatu. Sedang tempat
menabung yang nyaman menurut orang kaya adalah tempat yang tidak
banyak diketahui orang, beresiko tinggi, pendapatannya naik turun
setiap saat, dan perlu keahlian khusus untuk mengelolanya. Prinsip
orang miskin disini adalah "Safe Risk, Stable Return", sedang orang
kaya adalah "High Risk, High Return".
Yang kedua adalah masalah penghematan vs pendapatan. Orang miskin
sangat mematuhi aturan "Jangan sampai besar pasak daripada tiang".
Artinya, seandainya pendapatan kita Rp 1 juta, sedangkan pengeluaran
kita 1,5 juta, maka sebisa mungkin pengeluaran ditekan hingga Rp 800
ribu, masih sisa Rp 200 ribu untuk ditabung. Disisi lain, orang kaya
jika mempunyai pendapatan 1 juta dan pengeluarannya 1,5 juta, maka
mereka akan bekerja lebih keras sehingga pendapatannya mencapai 2
juta. Sehingga pengeluaran 1,5 juta tertutup dan masih tersisa Rp 500
ribu untuk ditabung. Bisa kita lihat disini, bahwa orang kaya pun
mematuhi aturan penghematan tersebut, tapi dari sisi yang berbeda.
Orang miskin melihatnya dari seberapa besar pendapatannya, lalu
menekan pengeluarannya, sedang orang kaya melihat dari sisi
pengeluarannya, lalu meningkatkan pendapatannya.
Yang ketiga adalah masalah bagaimana anda dan uang bekerja bersama.
Orang miskin bekerja keras demi uang, orang kaya menempatkan uang
mereka pada instrumen tertentu agar bekerja keras bagi mereka. Disini
semakin keras orang miskin bekerja, mereka akan mempunyai banyak
uang, tetapi mereka hampir tidak mempunyai lagi waktu luang.
Sebaliknya, semakin keras uang bekerja bagi orang kaya, mereka
semakin punya banyak uang serta waktu luang. Itulah sebabnya tidak
usah heran melihat orang kaya dengan ribuan karyawan masih sempat
main golf, sedangkan orang miskin mengatakan tidak punya waktu
mengantar anak tunggalnya jalan-2 ke mall karena sibuk bekerja.
Yang keempat adalah pengelolaan uang tambahan. Seringkali jika kita
menerima uang tambahan diluar gaji bulanan seperti THR, bonus, atau
hasil kerja sampingan, pikiran orang miskin akan langsung digunakan
untuk membeli sesuatu, karena dianggap duit tambahan tersebut sebagai
rejeki dadakan. Orang kaya akan menempatkan uang tambahan tersebut
pada investasi tertentu, dan bunganya baru dipakai untuk membeli
sesuatu. Tiga hal yang berperan disini adalah waktu, modal awal dan
bunga. Orang miskin dari segi waktu lebih cepat memperoleh barangnya,
namun modal awalnya habis dan tidak memperoleh bunga. Sebaliknya,
orang kaya lebih bisa menahan diri untuk membeli barang dalam waktu
yang lebih lama, namun modal awalnya masih ada, karena pembelian
dilakukan dengan bunga.
Bagaimana cara berpikir anda, sudahkah anda berpikir seperti orang
kaya ?
- Ardi Indrawan -