Post 96 dari 174 dalam Sekedar Renungan
Home → Forum → General discussions → Sekedar Renungan → Post-16497
#96 | ![]() |
yinyeksin
15 April 2005 jam 11:49am
 
Never Fall in Love With Your Company Seorang CEO sebuah perusahaan IT dari India berbicara dalam sebuah sesi dengan para karyawan tentang filosofi ini. CEO tsb termasuk dalam 50 orang paling berpengaruh dalam dunia bisnis di Asia (dirilis oleh majalah Asia Week). Saya sering menjumpai orang-orang yang bekerja selama 12 jam sehari, 6 hari seminggu, atau lebih. Beberapa diantaranya melakukan hal tersebut karena diburu-buru deadline, memenuhi target yang telah ditetapkan. Bagi mereka, waktu-waktu panjang yang penuh lembur hanyalah bersifat sewaktu-waktu saja. Ada pula yang menjalani jam-jam panjang dalam hari-hari mereka selama bertahun-tahun, entah karena orang-orang ini merasa telah mengabdikan diri sepenuhnya kepada pekerjaan, atau bisa juga disebut Workalholic. Apapun alasan yang orang buat untuk bekerja lembur, kondisi tersebut berpengaruh TIDAK BAIK kepada orang yang menjalani maupun orang-orang disekitarnya. Berada dalam kantor selama berjam-jam dalam rentang waktu yang lama, bisa menimbulkan potensi yang cukup besar bagi yang menjalaninya untuk membuat kesalahan. Rekan-rekan saya yang saya kenal sering bekerja lembur, sering membuat kesalahan karena faktor kelelahan. Membetulkan kesalahan-kesalahan ini tentu saja membutuhkan waktu dan tenaga tidak saja dari dirinya sendiri, melainkan orang lain yang secara langsung maupun tidak langsung bekerja bersamanya. Masalah lain adalah orang-orang yang bekerja pada perusahaan yang menetapkan waktu kerja yang ketat seringkali bukanlah orang-orang yang secara pergaulan menyenangkan. Para karyawan dari perusahaan dengan tipe seperti ini sering mengeluh atau komplain mengenai orang lain (yang tidak bekerja sekeras mereka). Mereka menjadi mudah tersinggung, dan mudah marah. Orang-orang lain menjauhi mereka. Perilaku semacam ini secara organisasi tentunya merupakan masalah besar: Hasil besar akan dicapai oleh sebuah organisasi apabila ada jalinan harmonis dalam kerja sama tim antar karyawannya, bukannya bekerja sendiri-sendiri dan saling menjauhi. Sebagai seorang manajer, saya harus membantu orang lain untuk meninggalkan kantor tepat waktu. Langkah pertama dan terpenting adalah saya-lah yang harus memberi contoh dan pulang ke rumah tepat waktu. Saya bekerja dengan seorang Manager yang menyindir orang-orang yang bekerja lembur terlalu lama. Ajakannya menjadi kehilangan makna ketika orang-orang menerima emailnya dan melihat jam email tsb dikirim ternyata jam 2 pagi. Untuk mengajak orang melakukan suatu hal, langkah terpenting adalah memberi contoh dengan melakukannya sendiri. Langkah kedua adalah mengajak orang untuk menjalani hidup yang seimbang. Sebagai contoh, berikut ini adalah langkah-langkah yang menurut saya cukup membantu: Langkah-langkah ini disebut sebagai recreating. Mengerjakan langkah 1, 3, 4, dan 5 akan memungkinkan langkah 2 dilakukan secara efektif dan seimbang. Bekerja secara normal dan mempertahankan hidup yang seimbang adalah konsep yang sederhana. Langkah-langkah tsb mungkin akan sulit dilakukan oleh sebagian orang, karena orang tsb menganggap perlunya perubahan mendasar yangbersifat personal pada dirinya. Sebenarnya langkah-langkah ini memungkinkan untuk dilakukan oleh setiap orang, karena kita memiliki kekuatan untuk memilih apa yang akan kita lakukan. |