Post 134 dari 174 dalam Sekedar Renungan
Home → Forum → General discussions → Sekedar Renungan → Post-22281
#134 | ![]() |
yinyeksin
9 November 2005 jam 11:35am
 
Pikiran, Hasrat Dan Keinginan Pada suatu masa, hidup seorang raja yang sombong, dia merasa kemakmuran yang didapat negaranya adalah hanya karena kecerdasan dan kemampuannya memerintah negara. Dia merasa memiliki segalanya. Pada suatu saat dia pergi keluar , bertemu dengan seorang pengemis tua dengan pakaiannya yang compang-camping. Sang raja bertanya : "Apa yang kamu inginkan?, aku pasti dapat mengabulkan katakan saja. Aku adalah raja yang besar. " Sang pengemis berkata: "Kamu bertanya kepadaku untuk memenuhi keinginanku? " Jawab sang Raja, " Ya katakan saja aku pasti dapat mengabulkannya.." Sang pengemis berkata: "Berfikirlah dua kali sebelum berjanji kepada seseorang." Pengemis ini sebenarnya bukan pengemis biasa, dia adalah seorang sufi yang sedang menyamar untuk memberikan pelajaran kepada sang Raja. "Aku akan memenuhi semua yang minta ketahuilah aku adalah raja yang besar, permintaan apa yang tidak mungkin aku penuhi aku pasti bisa sebutkan saja". Sang pengemis menjawab : "Baiklah, permintaanku sangat sederhana tolong penuhi mangkok mengemis ini dengan sesuatu." Sang raja tersenyum sombong, "Ah , mudah sekali". Dia memanggil pelayan istana. "Pelayan isi mangkoknya dengan uang". Uang sebesar 1000 dinar dimasukkan tetapi ternyata hilang begitu saja ketika sampai dasar mangkok. Kemudian 10.000 100.000 1 juta dinar. Semuanya hilang ketika menyentuh dasar mangkok. Orang-orang diluar istana mulai ramai menggunjingkan hal tersebut. Sang raja mulai terusik harga dirinya. "Jika semua harta kekayaan kerajaan akan hilang untuk memenagkan ini aku akan lakukan". Sang raja memerintahkan pegawai istana untuk mengambil barang kekayaan kerajaan. Emas, permata,intan..berlian, mutira semua harta kekayaan kerajaan dimasukkan kedalam mangkok sang pengemis tetapi selalu ketika menyentuh dasar mangkok semuanya lenyap tak berbekas. Akhirnya sampai sore hari semua harta kekayaan kerajaan telah lenyap didasar mangkok sang pengemis. Semua orang hanya terdiam menyaksikan kejadian itu. Akhirnya sang raja dengan lemas terduduk didepan pengemis, "Aku akui aku kalah tetapi sebelum engkau pergi tolong beritahu aku apa rahasia mangkok itu agar aku tidak terus diikuti rasa ingin tahu ku tentang mangkok itu." Sang pengemis berkata, "Mangkok ini terbuat dari fikiran manusia.. tidak ada rahasia didalamnya terbuat dari keinginan manusia.. hasrat manusia". Inilah bentuk kehidupan manusia yang dapat kita fahami. Bergerak dari satu keinginan ke hasrat yang lain. Bagaiman mekanismenya? Pertama kita akan merasakan keinginan yang besar, hasrat yang besar, tekad yang besar, nafsu yang besar. Maka kamu akan berusaha untuk mendapatkan hal tersebut kamu merasakannya sesuatu terjadi dan kamu akhirnya sampai pada ujungnya..Kamu miliki mobil yang mewah, rumah yang indah, pakaian yang indah, kapal Setelah itu semua itu tiba-tiba kau akan merasakan kehampaan, ketiadaan. Apa yang terjadi? Fikiranmu menghilangkan semua hasrat dan keinginan yang besar itu. Mobil yang kita kendarai, baju yang kita pakai, kesenangan hanya pada saat kita ingin memilikinya. Kamu menjadi sangat mabuk saat ingin mendapatkannya, kamu lupa akan ketiadaan bahwa kita datang dan hadir diatas dunia ini tanpa membawa apa-apa. Ketika semua sudah kita dapat, mobil mewah, rumah indah, pakaian yang bagus, istri yang cantik, uang dalam acount-account bankmu. Semua berubah menjadi ketiadaan, kebosanan yang siap untuk menelanmu. Akhirnya kamupun harus membuat, hasrat-hasrat dan keinginan-keinginan lainnya untuk melarikan diri dari kehampaan itu.. Itulah bagaimana seseorang bergerak dari satu keinginan ke keinginan lainnya waktu demi waktu.. Sementara sebagian orang lain terus berada dalam keadaan mengemis atau terpuruk dalam kemiskinannya. Hidupmu akan membuktikan itu waktu demi waktu. Setiap keinginan datang, setelah tercapai, kamu akan membutuhkan keinginan lainnya. Hidup akan terasa berisi dan berarti saat kita mampu merasakan hidup orang lain, penderitaan orang lain, perjuangan orang lain. Sehingga hidupmu tidak akan selalu sibuk untuk mencari keinginan-keinginan, dan hasrat-hasrat lainnya. |