Post-22699

Post 135 dari 174 dalam Sekedar Renungan

HomeForumGeneral discussionsSekedar RenunganPost-22699

#135 avatar
tjamboek_berdoeri 20 November 2005 jam 10:02am  

Nasibnja Kambing
Kedjadian di pasar Tanah Abang. Ditempat penjembelehan kambing. Ketika saja datang disana saja liat ada doea ekor jang pada berkelodjotan di djoebin jang penoeh dengen darah dari kambing2 jang lebih dahoeloe dipotong. Tida djaoeh dari tempat pedjagalan ini saja nampak ada poela doea ekor kambing lain jang menanti nasib seroepa. Jang satoe berboeloe poetih dan kawannja hitam. Mereka digandeng satoe pada laen dengen sepotong tali jang pandjang djoega. Terdorong oleh rasa kasihan saja deketin itoe doea binatang dengen maksoed hendak oesap-oesap kepalanja.
Mendadak saja dengar ini pertjakapan :
“Apa kamoe tida takoet? Tanja si Hitam pada si Poetih jang mendjawab dengen soeara jang serak kedengerannja saking terharoenja.
“Takoet sih....... takoet, malah akoe rasa seperti mengigil kalaoe akoe inget sebentar lagi poen kaoe dan akoe pada berkelodjotan disana dengen tenggorokan terboeka....... tjoba liat itoe...! adoeh........roepanja koerang tepat memotongnja hingga moesti digorok lagi...!”
Dengen aer mata jang membasahi kedoea pipi si Poetih datang lebih deket pada kawannja seolah-olah hendak tjari perlindoengan.
“Ah......, akoe tida pikirin itoe semoea “ kata si Hitam. “akoe soedah serahkan nasibkoe pada kemaoean kekoeasa`an jang tjiptakan akoe dan kita semoea. Tjoema kalaoe seandainja boleh akoe.......akoe ingin ketemoe sekali lagi pada anak-koe jang baroe beroemoer 3 boelan. Ini anak jang ketiga jang akoe lahirken. Jang doea soedah lama di djoeal oleh madjikankoe. Kaoe sendiri ada anak berapa...?
“Akoe belon sempat mempoenjai. Banar akoe soedah di kawinkan setahoe berapa kali, tetapi tida sampe mengandoeng. Barangkali oleh karena ini madjikankoe ambil poetoesan kirim akoe ke pedjagalan ini.....”kata si Poetih. Kamoedian mereka....pada tempelkan masing2 poenja kepala satoe pada laen , seolah-olah hendak saling hiboerin diri.
“Ah...., apa maoe dikata ?” si Hitam bisikin kawannja jang roepanja soedah hendak menangis.....”Semoga dalem pendjelmahan lagi kami bisa menitis sebage hewan jang lebih tinggi dari deradjat sekarang.
“Ah... anakoe.........anakoe.....! waktoe semalam madjikankoe dan istrinja datang kekandangkoe, akoe baroe habis kasih minoem anakoe jang tidoer dekat peroetkoe.
“Jah........, paling baik esok pagi sadja akoe soeroeh bawa kambing ini ke Pasar Tanah Abang, kalaoe teroes di toenda ia akan toeroen harganja, sebab terlaloe toea.
Soeami dari madjikankoe manggoet2 dan akoe tahoe nasibkoe..!
Dengan tak terasa aer matakoe mengoetjoer sembari akoe djilat-djilat seloeroeh toeboeh anakoe. Akoe tjoba kasih ia bangoen boeat ia soeroeh menetek lagi boeat penghabisan kali, tetapi ia menolak dan tidoer teroes, dekat sekali pada peroetkoe. Seolah-olah dapet firasat apa jang akan terdjadi esok harinja. Ah....., ia sih masih belon tjoekoep tiga boelan oesianja.
Diesok paginja akoe soedah digiring kemari dimana akoe ketemoe kaoe..!”
Begitoelah si Poetih dan si Hitam berdiri deket sekali satoe pada lain sambil awasin bagaimana doea kambing jang tadinja masih berkelodjotan soedah tida bergerak lagi dan moelai diseret kelaen bagian oentoek dipotong lebih landjoet.
Si Poetih jang pertama ditarik......... ketengah oleh djagal. Ia masih sempet bilang meh........meh........meh.......meh! pada kawannja, sebelon dengan kemaoean sendiri.........ia berloetoet dan...... rebahkan badannja. Ia liat satoe tjahaja bergemilap didepan matanja.
Sesaat...... kamoedian tenggorokannja dirasakan..... amat sakit dan pandangan matanja moelai kaboer...kaboer karena darahnja soedah mantjoer .... keloear dari dalem badannja.
Si Hitam direbahkan disebelah si Poetih. Di saat-saat penghabisan sebelon piso si djagal menjodet poetoes oerat tenggorokannja, pikirannja masih melajang ke anaknja...... jang ditinggal dikandang di roemah madjikannja.
“Anakoe.....an......”
Selebihnja saja soedah tida bisa tangkap lagi karena soearanja beroepa petemboengan napas jang ditoetoep oleh darah jang mantjoer keloear.

Djika sobat2 telah batja ini tjerita boong-boongan, tapi ada sedikit ketertarikan, pastikiranja sobat akan bertanja siapa jang soedah menoelis ini tjerita .......? kalaoe pengen tahoe lajangken soerat balesan ke saja sekalian komentar baik itoe poedjian atawa soempah serapah dan tjatji maki akan diterima dengen lapang dada.