Post-29479

Post 1 dari 11 dalam The Gospel of Judas

HomeForumBooksThe Gospel of JudasPost-29479

#1 avatar
chen_yuxuan 19 Juni 2006 jam 3:46pm  

SABDA YESUS KEPADA YUDAS:
“Angkatlah pandanganmu, dan lihatlah awan itu, serta cahaya yang ada di dalamnya, maupun bintang-bintang yang mengelilinginya. Bintang yang mengarahkan jalan adalah bintangmu.”
--- DARI INJIL YUDAS ---
INJIL YUDAS
Disunting oleh
Rodolphe Kasser, Marvin Meyer, dan Gregor Wurst

Dengan Kementar Tambahan oleh
Bart D. Ehrman

Latar Belakang

Dunia serba indah (Taman Firdaus) jadi lembah derita karena dosa Adam & Hawa.
Sepeninggal Yesus, dalam Gereja Perdana terdapat banyak versi mengenai makna hidup, ajaran dan kematian Yesus, maka banyak sekali versi tulisan dan injil. Bagaimana kita bisa selamat?
Mayoritas Gereja Perdana: Kita selamat karena kematian Yesus menebus dosa manusia
Kaum Kebatinan Kristen: Kita selamat bila kita hidup berdasarkan pengetahuan rahasia yang diajarkan oleh Yesus.
Tahun 180 Kaum Kebatinan yang berpandangan seperti itu dicap “bidah” oleh St. Irenaeus dari Lyon, termasuk tulisan mereka. Tulisan seperti itu lenyap dan ditemukan kembali tahun 1943 di Qumran, 1945 di Nag Hammadi, 1978 di Al Minya, Mesir (termasuk Injil Yudas).

Isi Injil Yudas

Yudas adalah satu-satunya murid yang mengetahui dengan benar siapa jati diri Yesus, maka Yesus memilih dia untuk membantu Yesus membebaskan dirinya dari kungkungan dunia material dan kembali ke alam roh.
Yudas memang mengkhianati Yesus, tapi itu atas perintah Yesus
Dengan mengkhianati, Yudas justru melakukan pengabdian yang tertinggi, maka dia adalah lebih tinggi daripada murid-murid lainnya.
Wejangan khusus Yesus kepada Yudas
Kabar Gembiranya adalah: kita juga bisa selamat kalau hidup berdasarkan bimbinbangan Bintang kita dan menyangkal dunia ini.

Selling Point

Dicap bidah, lenyap selamat 1600 tahun, dan muncul lagi
Inti ajarannya subversif, bertentangan dengan paham resmi Gereja
Para Ahli maupun awam curious, apalagi publikasi National Geographic luar biasa
Pertanyaan dasar yang dijawab Injil Yudas adalah pertanyaan yang terus hidup sampai sekarang
Disertai tulisan para ahli yang kompeten di bidangnya untuk mendudukkan perkaranya

Para Ahli yang Mengantar

AGUSTINUS GIANTO SJ
Guru Besar Filologi Semit dan Linguistik, Pontifical Biblical Institute, Roma
Prakata: proses alamiah pembentukan kanon kitab suci, mengapa Injil Yudas tidak masuk ke dalamnya, dan bagaimana sikap kita

BART D. EHRMAN, PH.D.
Ahli mengenai Gereja Perdana.
Guru Besar Luar Biasa di pusat studi James A. Gray
Ketua Departemen Kajian Agama di University of North Carolina, Chapel Hill
Penulis Lost Christianities
Komentar Khusus tentang: penjungkir-balikan ajaran resmi Gereja oleh Injil Yudas

GREGOR WURST, PH.D.
Dosen Sejarah dan Para Bapa Gereja di University of Augsburg, Jerman.
Komentar Khusus tentang: Irenaeus dari Lyon dan Injil Yudas

MARVIN MEYER, PH.D.
Ahli Gnostisisme
Dosen Kitab Suci dan Kajian Kristen di pusat studi Griset, di Chapman University
Direktur Chapman University Albert Schweitzer Institute, adalah seorang.
Amat menguasai pustaka Nag Hammadi dan naskah-naskah mengenai Yesus di luar Perjanjian Baru.
Pengantar komprehensif mengenai terbitan ini: Kekhasan Injil Yudas di antar injil lain, bagaimana ditolak, menghilang, dan ditemukan kembali

RODOLPHE KASSER, PH.D.
Koptologis terkemuka di dunia
Guru besar emeritus di Fakultas Seni di University of Geneva
Merestorasi Injil Yudas dan menyiapkan edisi perdana Kodeks Tchacos, yang berisi Injil Yudas dan tiga teks gnostik berbahasa Kopt.
Bicara tentang: Kisah penemuan Injil Yudas dan Kodeks Tchacos, dan bagaimana proses restorasinya.

Penentuan Otentisitasnya

The National Geographic Society telah membentuk tim yang dengan saksama meneliti lembar-lembar papirus injil Yudas. Prosesnya melibatkan pengkajian dengan metode radiokarbon, di mana serpihan papirus diteliti untuk menentukan umurnya. Di samping itu, dilibatkan ahli-ahli yang amat kompeten untuk secara akurat memastikan asal-usulnya, menafsirkan kandungannya, dan menentukan arti pentingnya.


Komentar & Testimoni

“Penemuan Injil Yudas benar-benar mencengangkan!”
ELAINE PAGELS:

“(Injil Yudas) merupakan salah satu temuan yang paling besar pada abad kedua puluh. Injil ini menyaingi Gulungan Laut Mati dan Injil-injil gnostik yang ditemukan di Nag Hammadi.”
BART D. EHRMAN:
Penulis Lost Christianities

Kaum beriman masa kini masih tetap perlu mengetahui pokok-pokok ajaran yang dihidupi para murid pertama dan yang diperkaya dalam generasi-generasi berikutnya sambil menyadari perbedaannya dengan pelbagai pandangan hidup lain.
AGUSTINUS GIANTO SJ
Guru Besar Filologi Semit dan Linguistik, Pontifical Biblical Institute, Roma


Sinopsis

SATU-SATUNYA SALINAN YANG BERTAHAN…

Selama 1.600 tahun pesannya terkubur di kancah sejarah; dan ketika bundelan lembar-lembar papirus yang berisi injil ini akhirnya sampai ke tangan para ahli, mereka semua tercekat, keheranan. Inilah injil yang tak pernah terlihat lagi sejak awal masa kekristenan, dan bahkan hanya sedikit ahli yang berpikir bahwa dia benar-benar ada. Sungguh menggemparkan, karena naskah kuno ini berkisah dari perspektif Yudas Iskariot, pengkhianat terbesar dalam sejarah.

Dalam reinterpretasi yang amat radikal ini, Yesus justru menyuruh Yudas untuk mengkhianati dirinya. Berlawanan dengan pemaparan yang terdapat di dalam Kitab Suci Perjanjian Baru, Yudas ditampilkan sebagai teladan murid Yesus. Dialah satu-satunya murid yang memahami jati diri Yesus yang sesungguhnya.

Reinterpretasi radikal itu ditolak oleh Gereja resmi; dan salah satu pemimpinnya, St. Irenaeus dari Lyon, pada tahun 180 mencap injil tersebut sebagai bidah. Sejak itu, sebagai ajaran yang disingkirkan, Injil Yudas lenyap dari peredaran, sampai tahun 1970-an, ketika beberapa petani udik dari Mesir Tengah menemukan salinan injil itu di Al Minya. Lebih dari 25 tahun naskah kuno itu beredar di pasar gelap barang antik, sebagai barang dagangan, dalam kondisi yang terus memburuk, sampai lembar-lembar papirusnya robek-robek dan rontok, sebagian menjadi fragmen kecil dalam ukuran milimeter. Baru pada tahun 2001 akhirnya dia sampai di tangan tim para ahli yang berhasil merestorasi dan mengartikan pesan yang terkandung di dalamnya.

Aslinya dalam bahasa Yunani, Injil Yudas sampai pada kita dalam terjemahan Kopt, dan kini sampai ke tangan Anda, dilengkapi dengan pengantar ahli, serta empat komentar dari ahli-ahli yang kompeten, yang menjelaskan sejarahnya yang amat memikat, dalam konteks Gereja Perdana.

Amat manarik dan menggemparkan, buku ini tak sepantasnya Anda lewatkan!

Edisi Indonesia terbit tanggal 29 Juni 2006
Penerbit: Gramedia
Harga: Rp. 90.000,00