Post 1 dari 11 dalam The Gospel of Judas
Home → Forum → Books → The Gospel of Judas → Post-29479
#1 |
chen_yuxuan
19 Juni 2006 jam 3:46pm
 
SABDA YESUS KEPADA YUDAS: Dengan Kementar Tambahan oleh Latar Belakang Dunia serba indah (Taman Firdaus) jadi lembah derita karena dosa Adam & Hawa. Isi Injil Yudas Yudas adalah satu-satunya murid yang mengetahui dengan benar siapa jati diri Yesus, maka Yesus memilih dia untuk membantu Yesus membebaskan dirinya dari kungkungan dunia material dan kembali ke alam roh. Selling Point Dicap bidah, lenyap selamat 1600 tahun, dan muncul lagi Para Ahli yang Mengantar AGUSTINUS GIANTO SJ BART D. EHRMAN, PH.D. GREGOR WURST, PH.D. MARVIN MEYER, PH.D. RODOLPHE KASSER, PH.D. Penentuan Otentisitasnya The National Geographic Society telah membentuk tim yang dengan saksama meneliti lembar-lembar papirus injil Yudas. Prosesnya melibatkan pengkajian dengan metode radiokarbon, di mana serpihan papirus diteliti untuk menentukan umurnya. Di samping itu, dilibatkan ahli-ahli yang amat kompeten untuk secara akurat memastikan asal-usulnya, menafsirkan kandungannya, dan menentukan arti pentingnya.
“Penemuan Injil Yudas benar-benar mencengangkan!†“(Injil Yudas) merupakan salah satu temuan yang paling besar pada abad kedua puluh. Injil ini menyaingi Gulungan Laut Mati dan Injil-injil gnostik yang ditemukan di Nag Hammadi.†Kaum beriman masa kini masih tetap perlu mengetahui pokok-pokok ajaran yang dihidupi para murid pertama dan yang diperkaya dalam generasi-generasi berikutnya sambil menyadari perbedaannya dengan pelbagai pandangan hidup lain.
SATU-SATUNYA SALINAN YANG BERTAHAN… Selama 1.600 tahun pesannya terkubur di kancah sejarah; dan ketika bundelan lembar-lembar papirus yang berisi injil ini akhirnya sampai ke tangan para ahli, mereka semua tercekat, keheranan. Inilah injil yang tak pernah terlihat lagi sejak awal masa kekristenan, dan bahkan hanya sedikit ahli yang berpikir bahwa dia benar-benar ada. Sungguh menggemparkan, karena naskah kuno ini berkisah dari perspektif Yudas Iskariot, pengkhianat terbesar dalam sejarah. Dalam reinterpretasi yang amat radikal ini, Yesus justru menyuruh Yudas untuk mengkhianati dirinya. Berlawanan dengan pemaparan yang terdapat di dalam Kitab Suci Perjanjian Baru, Yudas ditampilkan sebagai teladan murid Yesus. Dialah satu-satunya murid yang memahami jati diri Yesus yang sesungguhnya. Reinterpretasi radikal itu ditolak oleh Gereja resmi; dan salah satu pemimpinnya, St. Irenaeus dari Lyon, pada tahun 180 mencap injil tersebut sebagai bidah. Sejak itu, sebagai ajaran yang disingkirkan, Injil Yudas lenyap dari peredaran, sampai tahun 1970-an, ketika beberapa petani udik dari Mesir Tengah menemukan salinan injil itu di Al Minya. Lebih dari 25 tahun naskah kuno itu beredar di pasar gelap barang antik, sebagai barang dagangan, dalam kondisi yang terus memburuk, sampai lembar-lembar papirusnya robek-robek dan rontok, sebagian menjadi fragmen kecil dalam ukuran milimeter. Baru pada tahun 2001 akhirnya dia sampai di tangan tim para ahli yang berhasil merestorasi dan mengartikan pesan yang terkandung di dalamnya. Aslinya dalam bahasa Yunani, Injil Yudas sampai pada kita dalam terjemahan Kopt, dan kini sampai ke tangan Anda, dilengkapi dengan pengantar ahli, serta empat komentar dari ahli-ahli yang kompeten, yang menjelaskan sejarahnya yang amat memikat, dalam konteks Gereja Perdana. Amat manarik dan menggemparkan, buku ini tak sepantasnya Anda lewatkan! Edisi Indonesia terbit tanggal 29 Juni 2006 |