Post 5 dari 35 dalam Jalan Pedang
Home → Forum → Komentar Bacaan → Jalan Pedang → Post-38639
#5 | ![]() |
Azalae
26 Maret 2007 jam 11:35pm
 
saran teknis. catatan tambahan ditaroh bawah jadiin footnotes setelah semua tulisan. supaya ga mengganggu. contoh: Ini adalah donat*. Saya suka makan donat. Teman saya lebih suka kue bolu. dst... --- * donat bentuknya seperti lingkaran. karena minta masukan, ikut kasih pendapat panjang deh. cerita ibarat tembok dibentuk oleh kata2 seperti batu bata. pake bata berbagai jenis dengan bermacam warna. keliatannya bagus tapi hasilnya tembok yang lemah karena tiap bata berbeda bentuk. yang utama bukan kata yang indah tapi perasaan yang timbul. itupun harus mendukung cerita. apa yang ingin disampaikan. contoh 1 (gembira) bunga2 menari di pinggiran jalan. ingin tangan menjulur dan memetik. demi memuaskan hasrat hati. hati diri ini dan hati yang menanti di tujuan. masihkah dia menanti. oh betapa ku berharap ini pasti. setelah lama waktu memisahkan. contoh 2 (sedih dan gelap) debu. angin keji ikut serta dalam penyiksaan melempar semua debu di dunia. ke muka, hidung, telinga. betapa mereka ingin menyerbu masuk. tak taukah diri ini kosong sudah. jauh. betapa jauhnya jalan menuju gunung di depan. masih jauh lagi jalan menuju pondok seberang gunung. namun betapa jauhkah jalan menuju hati? hati? masih adakah hati di sana yang menanti? setelah sekian lama? tidak. jawab bunga di jalan. yang menggeleng dengan senangnya. berusaha mengikis, memotong, menghancurkan milikku. harapan. satu2nya milikku. yang masih kupegang. harapan. betapa ku berharap. contoh 3 (amburadul ga jelas mau cerita apa) berkelebat angin mamiru bergemuruh. beriring dan berganti dengan lembutnya angin sepoi2. kerasnya, lembutnya, kencangnya, ringannya, terus berganti. gunung hijau menjulang ke langit. subur nan indah menyenangkan hati. bertaburan bunga berbagai jenis. warna-warni nan harum menggugah jiwa. tiga contoh singkat yang semuanya ... umm berusaha puitis (berusaha tapi hasilnya jelek aja ![]() ![]() ![]() udah ketiduran saking bosan? |