Post 9 dari 35 dalam Jalan Pedang
Home → Forum → Komentar Bacaan → Jalan Pedang → Post-38659
#9 | ![]() |
fary
27 Maret 2007 jam 3:12pm
 
Kalau tidak salah, bung danivn ini yang komentarnya sering muncul di milis Tjersil ya? (Jika tidak, ya tidak apa-apa, he...he...). Selamat bergabung di dunia kangouw. Harus diakui, kisah Jalan Pedang ini merupakan terobosan. Pertama, ini cersil (sejauh ini) yang nuansa sastranya sangat kuat. Rimanya itu... Pasti lama menyusunnya. Kedua, ini cersil pertama yang tokoh utamanya ditampilkan sebagai orang pertama (aku) dan bukannya orang ketiga tunggal (dia). Saya telah membaca cukup banyak cersil, (rasa-rasanya semua kisah ternama yang dikarang pengarang terkemuka sudah saya baca). Namun saya belum pernah menemukan karakter tokoh utamanya yang tampil sebagai 'aku'. Kritik? Sejauh ini rasa-rasanya belum ada. Cuma soal kebiasaan, karena kita belum terbiasa membaca cersil yang bersajak. (Sejauh ini, yang agak ‘bersajak’ hanya pada beberapa karya Gu Long, tapi itu sebatas permainan kata). Cuma, di Jalan Pedang ini memang ada beberapa kata yang terkesan dipaksakan. Ada beberapa yang terkesan berlebihan, sehingga agak mengganggu nuansa (sejujurnya, ini muncul dari rasa iri. Karena sejumlah kata dan istilah itu tak pernah terpikir saat saya menyusun cersil…. He… he…). Oh ya, ada satu hal penting yang perlu saya kritik: Isi per bab-nya terlalu sedikit. Mungkin bisa dibuat lebih panjang? |