Post 15 dari 35 dalam Jalan Pedang
Home → Forum → Komentar Bacaan → Jalan Pedang → Post-38676
#15 | ![]() |
Mogei
28 Maret 2007 jam 7:08am
 
kelemahan dari gaya menulis yg berpuisi ato berima ya gak bisa menceritakan terlalu panjang soalnya gaya berima ini terlalu mendayu-dayu. klu membaca 1 paragraf yg panjang yg menceritakan latar belakang karakter misalnya tentu akan terasa terlalu lambat dan mungkin membosankan. (tapi ini nurut sy pribadi dn kbtln sy jg bukan penulis cersil apalagi T O P jd mohon jgn dibaca sbg koreksi/kritik tp hny sbg pengalaman membaca karya anda ini.) tp kekreatifan yg ingin menampilkan dg gaya menulis yg berbeda ini memang patut diacungi jempol. istilahnya berani menerima tantangan ato berani tampil beda. mungkin stlh menulis beberapa bab anda akan menemukan gaya yg khas (sy sangat mengharapkan hal ini terjadi soalnya tentu akan menjadi suatu terobosan dlm hal gaya menulis yg baru sama sekali : "menulis prosa dg berpuisi") hmmm... kliatannya menu yg lezat. oya klu sy tdk salah baca yg dimaksud ipan bukan cerita anda ini mirip pendekar pedang naga bumi (setting, dll) tp hny gaya menuturnya saja (menggunakan 'aku' / sudut pandang orang pertama dn bukan sudut pandng org ketiga pada umumnya) kbtln sy sdng mengarang sebuah cerita yg mestinya bukan cersil tp sdkt dipaksakan spt cersil yg jg menggunakan sudut pandang org prtama. baru selesai smp bab 5 dr 7 bab... kliatannya jagad dunia tulis menulis telah ramai. smoga ini semua bisa terus berkembang (dan tdk berhenti smp di sini saja) terus terang sy sngt mengharapkan smua cerita sinetron/film indo bisa di-renovasi dn tdk mlulu hny berkisar soal itu2 aja... well, a dreamer have spoken. |