Post 17 dari 35 dalam Jalan Pedang
Home → Forum → Komentar Bacaan → Jalan Pedang → Post-38687
#17 | ![]() |
danivn
28 Maret 2007 jam 11:09am
 
Terimakasih atas kritikan, masukan, saran, dan pujian (waaa GR)… semuanya saya terima, saya renungkan, dan semoga nanti ada sintesis yang bisa dilahirkan… Saya setuju dengan Mogei dengan penulisan gaya berima yang terlalu panjang bisa membosankan. Tapi, sebaliknya, ini juga jadi tantangan: bagaimana menulis gaya berima yang panjang tanpa membosankan. Solusinya sedang saya pikirkan. Mungkin pada bab berikutnya – atau pada bab/babak yang cocok untuk itu akan saya aplikasikan. Saran dari Ipan tentang “aku†yang adalah “pedang†juga menarik… Gak kepikir lho! Sungguh. Mungkin nanti dalam bentuk cerpen akan saya tuliskan (atau ada yang mau memulai?), karena Jalan Pedang sudah kadung separuh jalan. Komentar dari Nein yang bilang Bab 2 jadi rasa Arswendo mungkin terjadi karena saya mengunakan kalimat pendek-pendek, patah-patah, banyak gunakan titik, paling tidak gak sepanjang beberapa kalimat dalam bab 1. Di bab 2 ini pun, dengan kalimat yang lebih pendek-pendek itu pun, lebih cerita “orangâ€, sementara Bab 1 lebih bertutur “alam†Setelah saya renungkan, kemungkinan sedikit “rasa†perubahan pada Bab 2 barangkali karena: 1) yang sedang saya tuturkan adalah konflik dua orang yang (akan) bertempur sehinga ada intensitas yang sedikit meningkat ketimbang Bab 1 yang jadi mendayu. Atau 2) saya “tidak tega†dengan beberapa pembaca yang nyaris Jipmo. Betapapun mereka harus saya hormati dan pendapatnya mempengaruhi pertimbangan saya. Tapi, seperti saya tulis di atas, saya akan kembali coba mendayu-dayu tentang alam pada babak yang mungkin cocok untuk itu (namanya juga bereksperimen). Nah, sebentar lagi saya akan posting Bab 3. Di bab ini, kalo boleh, saya mau "bermain-main" lagi: bermain dalam perspektif dua tokoh â€Aku†(si Pedang Karat yang senang menggunakan kosa kata â€kamuâ€/â€diaâ€) dan â€Saya†(Kim Tayhiap yang menggunakan â€kauâ€/â€ia). Mudah-mudahan ndak sampai jipmo. Kalau toh jipmo, bilang-bilang yah... Sodjah, |