Post 2 dari 11 dalam When entertainment no longer entertaining
Home → Forum → Occidental Films → When entertainment no longer entertaining → Post-47168
#2 | ![]() |
djes
30 Juli 2008 jam 1:07pm
 
G sudah nonton Dark Knight, and I like it. Soal Heath Ledger, i admit I read those tabloids. Tapi beritanya emang ada dasarnya kan. HL OD obat tidur, he was taking it because he was depressed. Ada yang bilang karena dia ga bisa 'lepas' dari karakternya Joker - which is I admit it's really dark, and really well performed by him, he deserved an Oscar for it - dan other problems yang kita orang luar ga tau. Dia br pisah dari Michelle Williams, I think it's hard, dan berarti dia ga bisa sering ketemu sama anaknya. So we can not blame his death solely because of the Joker's character. Back to the Dark Knight....... g nonton sama sekali ga tertawa. Yang adegan eeyore bilang itu, kan semacam satire. Tapi penonton memang beda2 personality,kita ga bisa harap mereka bisa menerima satu adegan sesuai dengan apa yang kita rasakan. G juga kalau nonton film serius. Kadang g 'main' dengan pemikiran g sendiri, memilah mendalami karakter di film. Ga semua orang bisa ngerti makna dibalik cerita, dan g termasuk yang tidak beruntung krn ketemu temen2 yang ga bisa menikmati film 'lebih dalam'. Katanya g aneh nonton film terlalu serius sementara mereka enjoy it as pure entertainment. Batman kali ini lebih ngomongin ke karakter. Bukan cerita superhero vs bad villain biasa. Joker itu karakter yang kasihan. Dia punya masa lalu yang buruk, dan membuat dia 'gila' 'sakit jiwa' 'psycho' suka mempermainkan emosi orang laen. Trus kayak di kapal, dia sama sekali ga nyangka orang akan tidak memencet tombol bom, karena dia pikir semua orang itu tend to menyelamatkan diri sendiri. Apalagi sekapal orang baik ( orang sipil ) dan satu lagi orang jahat ( narapidana ). Makanya dia kaget kecewa ternyata bomnya tidak meledak, dan Batman pointed out, "kamu ga nyangka bahwa masih banyak orang yang tidak egois?" Joker jg sengaja memanipulasi Harvey Dent. Dia kan orang baik, heroik. Mungkin dia sedih kecewa kenapa Rachel mati, dan mukanya rusak. Tapi kalau ga karena cara Joker ngomong ke dia, 'menarik' sisi buruk personality-nya, apa ya dia akan berubah jadi seperti itu ( two faces )? Ga gampang mengubah karakter orang begitu aja, Harvey dah bertahun2 melawan orang2 jahat, ga takut bahaya - walau dia ga punya kekuatan super, masak dalam semalam bisa berubah 180 derajat? Itu karena Joker tau cara mancing dia, di timing yang tepat pula. He was so vulnerable, and Joker took advantage from his state. See, g malah lebih serius dari kamu memandang film ini? Kalau mengenai judul thread ini : When entertainment no longer entertaining, well, in general entertainment emang sudah tidak menarik. Ini mungkin terkait jg sama kondisi global sekarang, krisis, resesi dimana2, terutama di US. Mereka ( Hollywood people ) mungkin bikin film yang 'maunya' menghibur, atau paling ga buat 'pengalih pikiran' orang dari masalah yang dihadapi di dunia nyata. We all the general public do change all together. |