soal busway, masyarakat udah banyak yang protes terutama para pengemudi angkutan umum dan pemilik kendaraan pribadi. masalah yang ada akan tambah rumit dengan adanya busway. belum lagi di daerah kota yang tadinya 3 jalur menjadi 2 jalur karena 1 jalur diperuntukkan untuk busway. saat ini busway belum beroperasi tapi jalur untuk busway tidak boleh dipergunakan untuk kendaraan lain akibatnya kemacetan bertambah parah, hal ini ditambah dengan berlakunya 3 in 1 yang menjadi 2 session.

yang menjadi masalah adalah bus yang dipergunakan konon katanya sudah dipakai selama 14 tahun di negara china. kalau untuk busway dipergunakan bus tersebut bagaimana dengan bus-bus yang sudah ada sekarang ini, akan di kemanakan bus-bus itu? hal lain adalah di daerah kota yang masih terdapat angkutan mikrolet, jika satu jalur dipakai untuk bus maka tersisa 2 jalur, jalur paling kiri sudah pasti akan menjadi tempat ngetem untuk mikrolet. bukankah hal ini akan menambah kemacetan???

para sopir taksi dan angkutan umum sudah banyak yang mengeluh akan ruwetnya jalanan tersebut. bagaimana dengan pemerintah??? bukankah seharusnya pemerintah membereskan masalah tersebut? yang menjadi lebih parah ternyata untuk pembuatan jalur busway tidak dikoordinasikan terlebih dahulu dengan departemen perhubungan...wah...makin kacau aja yah. tetapi menurut pemda mereka sudah mengkoordinasikan dengan dephub kalo tidak mana berani mereka jalankan rencana busway. nah lho???

ditambah lagi bagi para karyawan-karyawati yang bekerja di kawasan jalur busway bukankah dalam sehari bisa 8 kali naik turun jembatan busway??? karena untuk sekali penyeberangan ke halte busway kita harus naik turun 4 kali jadi bisa ditotal dalam sehari ada 8 kali, hal ditambah lagi dengan jembatan yang panjang bukan yang pendek. bisa keburu pingsan kali ye...

masalah yang lain ada di halte busway adalah keamanan, bagaimana dengan keamanan para pengguna bus? apakah dapat terjamin? karena untuk menggunakan bus kabarnya menggunakan sistem antrian, wah kalo di dalam halte tersebut di todong gimana donk??? inilah yang seharusnya menjadi PR bagi pemerintah Indonesia bukan??? tapi sampai saat ini keadaan soal busway masih simpang siur. kalo sudah mulai diterapkan bagaimana dengan persiapan kita sebagai masyarakat yang menggunakan busway???

oh ya, bagi pemilik kendaraan pribadi karena diberlakukan plat no tertentu, maka mereka hanya tidak boleh melintas di jalur busway. apakah para pemilik kendaraan mau??? karena jika mereka harus ke bintaro tapi melewati jalur busway kota bukankah mereka harus meninggalkan mobil mereka kemudian naik bus untuk tujuan mereka??? apakah hal ini bisa diterapkan? hal ini masih menjadi tanda tanya.

kita lihat saja perkembangannya nanti