Post 12 dari 24 dalam Pendekar Buta
Home → Forum → Komentar Bacaan → Pendekar Buta → Post-50495
#12 | ![]() |
Sheep
22 Maret 2009 jam 5:10am
 
Beng San menggigit bibir, menahan suaranya yang hendak menjerit-jerit. Hampir tidak kuat dia menahan gelora hatinya yang kalang-kabut menghadapi malapetaka ini. Seluruh batinnya diliputi kemarahan hebat. Kemudian kakinya menendang. Sebuah batu besar terlempar bergulingan. Pedangnya dikerjakan. Pohon-pohon roboh malang melintang. Beng San terus menyerbu pondoknya yang masih terbakar. Ditendangnya, dihantamnya, dibabatnya sehingga hiruk-pikuk suara pondok itu roboh. Batu-batu beterbangan, tidak ada sebatang pun pohon utuh, semua dibabat rata dengan tanah! Dia mengamuk terus, dari kerongkongannya terdengar suara menggereng-gereng, matanya liar dan semalam itu dia membuat puncak yang tadinya indah menjadi tempat yang rusak binasa. Tanam-tanaman bunga ludas, pondok habis, pohon-pohon ambruk, batu-batu malang melintang, banyak yang hancur. BIG FREAKING DEAL !!!! In the end he and his jackass buddy Kun Hong will only forgive the villains or the enemies with open heart and arms so the perpetrators can do more evil deeds. |