Post 9 dari 174 dalam Sekedar Renungan
Home → Forum → General discussions → Sekedar Renungan → Post-5324
#9 | ![]() |
bluenectar
3 Maret 2004 jam 3:03pm
 
~ 1 ~ Ia merasa lelah. Pemilik perusahaan merasa sedih kehilangan salah seorang pekerja Tapi, sebenarnya ia merasa terpaksa. Dengan ogah-ogahan ia mengerjakan proyek itu. Akhirnya selesailah rumah yang diminta. Ketika pemilik perusahaan itu datang melihat rumah yang dimintanya, ia Betapa terkejutnya si tukang kayu. Kini ia harus tinggal di sebuah rumah yang tak terlalu bagus hasil Lebih memilih berusaha ala kadarnya ketimbang mengupayakan yang terbaik. Bahkan, pada bagian-bagian terpenting dalam hidup, kita tidak memberikan Pada akhir perjalanan kita terkejut saat melihat apa yang telah kita Renungkan bahwa kita adalah si tukang kayu. Setiap hari kita memukul paku, memasang papan, mendirikan dinding dan Hidup kita esok adalah akibat sikap dan pilihan yang kita perbuat hari ~ 2 ~ nasib memilih hidupmu, kaulah yang memilih temanmu (Jacques Delile 1738-1813, sastrawan Perancis) berkumpullah bersama orang-orang berkualitas baik jika kau menghargai reputasimu, untuk ini lebih baik sendiri daripada ditemani orang-orang yang buruk (George Washington, 1732-1799, Presiden Amerika I) suka dan tak suka adalah hal yang sama, itulah persahabatan sejati (Sallust, 86-334 BC, sejarahwan Roma) seorang teman yang setia sepadan dengan seratus kenalan (Euripides) semua orang bisa simpati pada penderitaan seseorang, tapi dibutuhkan simpati yang alami pada kesuksesan siapapun di dunia (Eleanor Roosevelt) jika kau menghakimi seseorang, kau tak akan punya waktu untuk mencintainya (Mother Teresa) aku tak akan bicara tentang keburukan orang, dan bicaralah tentang kebaikan semua orang (Benjamin Franklin) ketidak beruntungan akan menunjukkan siapa yang bukan teman sejati (Aristoteles) jangan pernah melukai teman, bahkan dalam olok-olok (Cicero) pikirkan kapan kejayaan seseorang dimulai dan berakhir. dan katakan kejayaanku dimulai ketika aku memiliki teman (William Yeats) duka cita bisa hilang dengan sendirinya, tapi untuk mendapatkan nilai penuh akan kesenangan, kau harus punya seseorang untuk memisahkannya (Mark Twain) cermin terbaik adalah teman lama (George Herbert) apakah teman itu ? adalah sebuah jiwa dalam dua tubuh(Aristoteles) terlambat sudah untuk belajar, seseorang harus menjaga temannya. tak hakimi, menerima, percaya hingga akhir masa (John Boyle O'Reilly) teman memiliki semua kesamaan (Plato) tanpa teman, seseorang tak akan hidup meski ia memiliki segalanya (Aristoteles) persahabatan tanpa kepentingan pribadi adalah hal yang langka dan terindah dalam hidup (James Francis Byrnes) sesuatu yang paling indah yang bisa kita alami adalah hal yang misterius, sumbernya adalah seni, ilmu pengetahuan dan persahabatan(Albert Einstein (kepada Baron Merenda)) segala cinta yang dibangun tanpa dasar persahabatan, bagaikan membangun istana di atas pasir (Ella Wheeler Wilcox) dalam sahabat, kau temukan pribadi kedua (Isabelle Norton) tak akan aku lupakan saat bersamamu. tetaplah jadi sahabatku, seperti kau menemukan dirimu dalam diriku (Ludwig van Beethoven) berjalan dalam gelap bersama seorang teman, lebih baik daripada berjalan dalam terang sendirian (Helen Keller) komunikasi yang baik bereaksi bagaikan minum kopi, sangat sulit untuk tidur sesudahnya (Anne Morow Lindbergh) pada akhirnya, yang kita ingat bukanlah perkataan musuh kita, melainkan diamnya sahabat kita (Marthin Luther King, JR) |