Post-91482

Post 14 dari 66 dalam Alien Vairus Coronama Adventure (1)

HomeForumKomentar Cerita PendekAlien Vairus Coronama Adventure (1)Post-91482

#14 avatar
Nurslamet 22 Juni 2020 jam 2:12pm  

Alien Vairus Coronama Adventure (3)

"Bangsat!" geram Ki Evros.

"Maling!" rutuk Al.

Kedua pemilik beruang sama-sama kesal. Binatang peliharaan mereka mati. Harga satwa yang bisa disegel dan dimasukan ke kartu satwa cukup mahal. Apalagi bila membelinya melalui makelar atau di pasar ilegal, harganya bisa dua kali lipat dari harga di pasar resmi. Harga satwa yang bisa dimasukan ke kartu satwa cukup mahal disebabkan karena untuk menjinakannya tidak mudah. Disamping perlu pawang terlatih dan profesional juga diperlukan sumber daya lain seperti pelatihan atau lebih tepatnya penyatuan jiwa antara si pemilik dan satwanya. Penyatuan ini sangat penting karena merupakan kendali dan deteksi perintah si empunya. Dari penyatuan jiwa sang binatang bisa mengerti dan menjalankan perintah majikannya. Ambil contoh, bila kata majikannya "Nungging!", maka binatang yang penyatuan jiwanya baik maka akan melakukan gerakan menungging. Namun bila penyatuan jiwanya kurang baik, si satwa bisa salah menterjemahkan perintah bosnya. Disuruh nungging si satwa malah joget atau melakukan gerakan menyimpang atau tidak sesuai instruksi majikannya.

Sumber daya yang lain adalah harus menyiapkan makanan bagi si satwa. Setelah si satwa disegel di kartu satwa secara otomatis dia terkurung dan tidak bisa mencari makan atau berburu sendiri. Sebab itu wajar bila pemiliknya harus merogoh koceknya untuk membeli makanan bagi satwa peliharaannya. Ada juga cara lain yang tidak harus merogoh kocek yaitu si pemiliknya berburu sendiri, beternak atau menanam sendiri tanaman yang menjadi makanan binatang peliharaannya. Namun hal itu bagi seorang pendekar yang nota bene gemar berkelana tentu saja menjadi kendala tersendiri. Maka satu-satunya cara yang praktis adalah membeli.

Disaat Al dan Ki Evros menyaksikan pertarungan dua beruang peliharaannya, Edi diam-diam mendekati Edison. Sesuai pengarahan Al ketika Edi masih di dalam pesawat induk Star Golden atau sesaat sebelum mereka memasuki atmosfir planet Mubi, Edi langsung menyerahkan sebotol kecil berwarna hijau daun ke Edison yang dalam kondisi terluka parah dan sekarat.

"Saudaraku, minumlah Sirup Tirta Amarta ini," kata Edi to the poin.

"Sirup Tirta Amarta?" kening Edison berkerut dan alisnya naik. Dirinya bertahun-tahun mencari benda itu, suatu cairan super yang sangat berfaedah bagi tubuh, jiwa dan kemampuannya dalam meniti jalan menuju keabadian.

Sesaat Edison menatap Edi, orang yang 100% mirip dirinya. Ada pancaran kehangatan dalam tatapan Edi. Tidak tersirat maksud culas atau terdeteksi niat tidak baik pada dirinya. Edison yang telah beberapa kali jatuh dalam perangkap kebaikan palsu secara perlahan bisa memperkirakan niat dan watak atau karakter asli dari setiap orang yang dijumpainya cukup dengan melihat sorot mata dan bahasa tubuhnya. Pengalaman pahit yang beberapa kali akan merenggut nyawanya telah mengajarkan kepada Edison untuk hati-hati dan waspada pada setiap orang yang baru dilihat atau dikenalnya. Pengalaman pahit telah mengajarkan kepada Edison untuk tidak mudah percaya atau cepat percaya pada orang asing. Lidah dan bibir bisa memanipulasi, tetapi sorot mata dan bahasa tubuh tidak bisa menyembunyikan niat dan karakter asli.

Di sorot mata Edi dan bahasa tubuhnya Edison tidak melihat manipulasi atau rekayasa yang dibuat-buat. Semua terlihat alami dan apa adanya. Karena hal itu, tanpa ragu dan dengan tangan gemetar karena menahan sakit yang teramat sangat akibat luka-lukanya yang parah, Edison segera meraih botol kecil kehijauan yang disodorkan Edi dan membuka penutupnya kemudian meminumnya. Segera setelah cairan hijau kental melewati tenggorokannya, Edison merasa tubuhnya seperti terbakar. Darah yang mengalir dan menetes dari luka-lukanya berhenti seketika. Luka robek dan menganga secara cepat menutup. Kulit yang terkoyak pulih seperti tidak terkoyak sebelumnya. Edison merasa organ-organ tubuhnya beregenerasi dengan kecepatan cahaya. Apa yang rusak diganti dengan yang baru. Yang masih baik diperbarui. Dalam sekejap Edison merasa berada dalam tubuh yang baru. Tubuh yang lebih baik dan kuat dari tubuhnya yang sebelumnya. Edison merasa seperti dirinya baru dilahirkan kembali. Lahir dengan raga super!