Post 17 dari 66 dalam Alien Vairus Coronama Adventure (1)
Home → Forum → Komentar Cerita Pendek → Alien Vairus Coronama Adventure (1) → Post-91487
#17 |
Nurslamet
23 Juni 2020 jam 7:38pm
 
Alien Vairus Coronama Adventure (4) "Hai, tua bangka! Cukup sudah waktuku terbuang sia-sia. Kamu dan kawan-kawanmu dibayar untuk membunuh Edison, kan? Sekarang aku ingin lihat apakah kalian bisa membunuhnya," kata Al sambil melirik ke arah Edison dan Edi. Rencana Al mengalihkan perhatian Ki Evros dan kawan-kawannya berhasil. Mereka asyik menonton pertarungan dua beruang sampai mereka mengabaikan Edison dan Edi. Dan sesuai rencana yang telah disusun Al sebelum mereka turun dari pesawat induk, Edi diam-diam mendekati Edison dan memberikan cairan Sirup Tirta Amarta. Kini, setelah Edison meminum cairan super itu, kondisi tubuhnya telah pulih dan luka-luka di tubuhnya telah hilang tanpa bekas. Di samping itu, Edison telah mendapat kekuatan baru. "Sahabatku, Edison. Lima kucing itu ingin bermain-main lagi denganmu. Lawan mereka. Yakinlah, kamu yang sekarang bukan kamu yang dulu. Dulu kamu lemah, sekarang kamu telah menjadi manusia kuat. Percayalah pada kata-kataku. Lawan mereka!" kata Al bak seorang pelatih sepak bola memberi instruksi pada Edison. Edison bangkit dan mencabut Pedang Mustika Kumala yang ditancapkannya ke tanah sebagai penyangga tubuhnya agar tidak roboh. Edison berdiri tegak sambil menggenggam pedang pusakanya. Aura Edison meningkat drastis. Ada pusaran angin yang mengelilingi tubuhnya. Pedang Mustika Kumala kembali menyala biru. Kali ini birunya lebih pekat dan auranya juga meningkat signifikan. Bila sebelumnya aura misterius yang mendominasi dan kekuatan pedang tidak terlalu luar biasa, tapi kali ini terbalik 180 derajat. Aura pedang begitu perkasa. Ketika digerakan kabut biru misterius muncul dan sekilas membentuk sosok seekor naga. Aura Edison dan pedangnya begitu menekan Ki Evros dan empat rekannya. "A... Apa yang terjadi? Mengapa bocah itu bisa berdiri lagi?" "Hei, lihat! Luka-lukanya sudah hilang!" "Aura bocah itu dan pedangnya kenapa jadi berubah drastis. Sepertinya dia bukan bocah yang tadi kita lawan..." "Pedangnya itu kenapa tadi aku sekilas melihat ada sosok seekor naga hijau. Bukankah tadi tidak ada? Ah, kenapa lututku jadi gemetar. Aku merasa kita akan kalah bahkan bisa celaka bila melawannya kali ini. Aura bocah itu bisa menekan kita sedemikian rupa. Itu bukan aura bocah yang tadi. Itu aura orang dengan kesaktian level dewa!" Empat orang personil Lima Harimau dari Everest saling mengemukakan pendapatnya berdasar apa yang mereka lihat dan rasakan. Keempatnya benar-benar terkesima dengan perubahan Edison dan pedangnya yang sangat drastis dan bertolakbelakang dengan bocah yang mereka lawan sebelumnya. Bocah yang sudah di ambang kematian itu kini berdiri tegar dengan kondisi sehat wal afiat. Tidak ada darah yang tadi mereka lihat menetes deras bagai air hujan. Tidak ada luka parah dan kulit yang terkoyak atau robek. Yang ada bocah itu seakan belum bertarung dengan mereka. Kondisinya masih segar bugar. "Apa yang kalian bicarakan. Itu hanya sihir dan kamuflase yang memanipulasi mata kita. Bocah itu sudah terluka parah dan sekarat. Ayo cepat kita habisi agar kita cepat menerima hadiah dan bisa meniduri gadis-gadis cantik!" kata Ki Evros menyemangati rekan-rekannya dengan mengatakan itu hanya sihir yang menghipnotis mereka sehingga bocah yang terluka parah dan sekarat terlihat segar bugar dan perkasa. "Ah, masa ki itu sihir?" "Kok terlihat nyata, ya?" "Kalau sihir kenapa dengkulku gemetar ya?" "Aku tidak yakin itu sihir. Soalnya auranya nyata banget. Sihir gak mungkin bisa begitu." "Kalian guoblok. Itu nyata-nyata sihir. Sudah, jangan banyak bacot. Serang dia!" radang Ki Evros yang emosi tingkat propinsi karena empat rekannya mendadak ciut nyalinya. "Apa nggak sebaiknya aki aja yang menyerangnya?" "Iya, ki. Aki aja duluan..." "Aki kan lebih sakti dari kami..." "Betul... Betul... Betul..." (Kayaknya personil Lima Harimau dari Everest yang satu ini korban sinetron deh...) "Kutu kupret. Di sini siapa yang jadi pemimpin? Aku, kan? Kenapa kalian yang mengatur aku. Sudah. Cepat serang!" semprot Ki Evros pada anak buahnya. "I... Iya, ki... Sekarang?" "Tahun depan, keparat!!! Stroke dan TBC aku punya anak buah macam kalian..." Dengan setengah hati empat personil Lima Harimau dari Everest segera menyerbu ke arah Edison... |