Post 19 dari 66 dalam Alien Vairus Coronama Adventure (1)
Home → Forum → Komentar Cerita Pendek → Alien Vairus Coronama Adventure (1) → Post-91490
#19 | ![]() |
Nurslamet
24 Juni 2020 jam 2:58pm
 
Alien Vairus Coronama Adventure (5) Edison berdiri tegak. Pedang Mustika Kumala dipegang erat. Di depan Edison tampil sebuah layar kasat mata berisi beberapa informasi. Sistem Keabadian Nama pemilik: Edison Silakan tunggu sebentar. Loading... Edison melihat kotak panjang di bawah yang semula kosong kini terisi warna hijau yang bergerak merambat dan angka persentase di bawahnya yang semula berada di angka 0% kini bergerak. 10%... 30%... 50%... 80%... 100%. Memuat sukses! Tiba-tiba Edison merasa aliran energi asing memenuhi tubuhnya. Aliran yang begitu besar. Mengisi semua pori-pori kulitnya. Memenuhi setiap sel darahnya dan melapisi tulang-tulang dan semua organ tubuhnya. Di layar muncul kembali informasi lain. Mata Elang Super diaktifkan! Layar kasat mata yang hanya bisa dilihat Edison saja lenyap. Edison tiba-tiba merasa ada yang aneh pada pandangannya. Bila orang-orang yang ada di sekitarnya memperhatikan mata Edison maka mereka akan melihat bahwa pupil mata Edison berubah hijau. Perubahan warna pupil membawa dampak luar biasa bagi Edison. Visi dan pandangannya lebih sensitif. Satu hal yang membuat Edison terkejut. Dia melihat empat orang anggota Lima Harimau dari Everest yang menyerbu ke arahnya dengan kecepatan kilat namun dalam pandangan Edison mereka bergerak sangat lambat. Edison bisa melihat tubuh mereka yang melayang pelan mendekatinya. Dalam pandangan Edison gerakan melesat mereka memerlukan waktu yang cukup lama untuk sampai ke dirinya. "Hiiaaattt!!!" teriak empat personil Lima Harimau dari Everest serempak sambil menyabetkan pedangnya ke tubuh Edison. Mereka mengepung Edison dari empat arah dan menutup celah bagi Edison untuk melarikan diri. Sabetan pedang mereka pun mengunci tubuh Edison. Dari kepala, kaki, punggung dan dada. Rasanya mustahil bagi Edison untuk bisa meloloskan diri dari kepungan empat pedang yang bergerak serempak ke tubuhnya. Dalam benak keempat anggota Lima Harimau dari Everest pun sudah yakin kali ini Edison akan tewas di tangan mereka. Namun Edison yang sekarang bukan Edison beberapa saat yang lalu. Edison yang sekarang, sejak meminum Sirup Tirta Amarta, telah berubah menjadi manusia super. Seperti yang digambarkan dimuka, dalam pandangan Edison gerakan empat orang itu sangat lambat. Edison mengayunkan pedangnya menangkis pedang yang datang dari depan dan menendang si penyerang. Kemudian menangkis pedang yang lainnya dan memukul, menendang dan meninju lawannya. Gerakan Edison perlu beberapa detik, bahkan hampir satu menit, tetapi bagi orang lain yang melihatnya itu hanya nol koma nol sekian detik. Mereka melihat tubuh Edison seakan berubah menjadi bayangan dan entah apa yang dilakukannya, tubuh keempat penyerangnya sudah tercerai berai. Ledakan keras terdengar sesaat sebelum empat tubuh meledak di udara. "Apa?!" Ki Evros terperangah. Tanpa sadar mulutnya menganga. Kematian empat anak buahnya sungguh diluar dugaannya. Bahkan dalam mimpi pun adegan seperti itu tidak terlintas. "Good job, sahabatku!" sorak Al. "Sekarang giliran kamu," kata Al sambil melirik Edi. "Hadapi si tua bangka itu!" perintah Al pada Edi sambil menunjuk Ki Evros. "Aku?" Edi terkejut. "Kenapa aku? Aku kan gak bisa silat, bro. Ngaco kamu ini!" protes Edi. "Aku tahu kamu gak bisa ilmu kanuragan, tapi kalau cuma menghadapi bandot tua bau tanah itu dengan tubuhmu saja sudah cukup," kata Al santai. "Are you crazy?" rungut Edi shock. Alien edan. Rupanya kau pengen aku mati dibunuh orang itu. Maki Edi dalam hati. "Tenang aja, bro. Percaya padaku. Kamu ingat apa yang kamu makan dan kamu minum waktu di pesawat? Itu daging Naga Kakrasana yang berkhasiat membuat tulang dan daging sekuat baja. Terus nasi kuning. Itu bukan nasi tapi pil yang sengaja aku bentuk mirip butiran nasi. Pil Jagra Karsa yang berkhasiat membuat kulitmu sekeras batu dan otot-ototmu sekuat kawat baja. Terus cairan yang kamu minum. Itu Sirup Tirta Amarta sama dengan yang diminum Edison yang menyempurnakan jiwa dan ragamu. Sekarang, walau kamu tidak bisa ilmu kanuragan, tapi phisikmu sekuat Raden Gatot Kaca. Sudah. Hadapi dia. Percaya saja pada kata-kataku," cerocos Al panjang kali lebar. Sesaat Edi tertegun. Benarkah apa yang dikatakan Al? Satu-satunya cara untuk membuktikannya adalah bertarung melawan Ki Evros... |