Para penyerbu dari luar tersebut langsung segera mendobrak pintu tanpa ba bi bu lagi. Pandangan mereka pun langsung tertuju pada bakpao yang tersisa di atas meja dan segera mereka pun melupakan tujuan utama yaitu 'hwesio'.
Mereka makan bagaikan tidak ada orang lagi di sekitarnya, lagian kalo lagi makan gini, mertua lewat juga dicuekin. Apalagi yang bersenjata sama; pedang, jelas tidak membuat bernafsu sedikitpun.
"Brakk" salah satu bandit itu marah sambil menggebrak bangku kayu.
"Kalian jangan mengganggu kami, yang bandit itu kami, kenapa malah dijarah sekarang?"
"Tunjukkan ilmumu kalo berani, masa keroyokan beraninya," sahut bandit yang lain.
Kepala penyerbu itu adalah seorang bertubuh tinggi besar dengan mata melotot menjawab, "Abis gimana, kita laper sih?"
"Kurang nich, masih ada lagi nggak?" tambahnya dengan nada marah.
Kedua bandit tersebut rada ngeper dan berunding berdua dengan suara pelan, " wah gawat nich, kita keluarin aja menu utama kita menu spesial kita - sup ikan hiu mata ijo"
????
Sori nyerobot ide moderator ni, kalo nggak berkenan silakan diilangkan aja. Maaf tangan gatel, perlu digaruk.