Home → Forum → Komentar Bacaan → Bu Kek Kang Sinkang
Komentar untuk Bu Kek Kang Sinkang
#101 | ![]() |
kkabeh
14 November 2006 jam 10:18am
 
Bung Fary,.... makasih atas doanya... sementara memang lancar saja.... Bung Nein...makasih juga atas selamatnya dan urlnya... boleh juga tuh, bikin cerita dikeroyok ramai ramai... |
#102 | ![]() |
fary
15 November 2006 jam 3:51pm
 
Thian Po baru lima bab, jadi belum layak terbit. kalau toh terbit, penerbitnya pasti 'takut' melihat banyaknya bintang tamu, yang berarti royalti yang harus dibayar ke pemilik karakter Soal kelas pengarang, bukannya terbalik? Sdr Nein, ide membuat cersil bersama itu bagus sekali. Mungkin akhir pekan ini saya akan coba menulis di wiki. |
#103 | ![]() |
bunaiya
15 November 2006 jam 11:29pm
 
Sorry nih, baru bisa baca sekarang... so komentarnya telat nih... sepertinya nangkap sesuatu yang ganjil, or ini memang kunci yang belum di buka? Jelas, Tan Leng Ko sangat pintar dan cerdas. Jelas pula dia memiliki ilmu tenaga dalam kuat, sehingga bisa mengalahkan banyak jagoan hebat dengan tenaga dalam barunya. Jelas pula tenaga dalam otomatis melindungi tubuh, apalagi orang yang kuat tenaga dalamnya, bila si empunya di serang oleh tenaga kasar (gwakang). Setidaknya pengalaman si KHB berenang memastikan logika ini. Kenapa si TLK gak sadar hong naynay mampu menggetok dia sampai pingsan? only people ngerti tenaga dalam dan cukup punya tenaga (serta ngerti ilmu jalan darah) yang bisa memukul TLK sampai pingsan. Betul gak? Terus kenapa juga si TLK gak menyadari hal ini? sebab penulis belum menjelaskan dalam suatu alur (reframing) bahwa orang biasa bisa dan mampu menggetok ahli tenaga dalam yang berkelas diatas pek kian si hingga pingsan. Jadi, seharusnya hong naynay punya kemampuan mumpuni. tapi kenapa si TLK gak ngebahas ini ketika di pukul dan sadar pertama kali? bahkan sampai sekarang? I just find it somehow strange. please correct me if i assume it wrongly. thx |
#104 | ![]() |
kkabeh
16 November 2006 jam 2:03am
 
Bung Bunaiya...Good overservation... kalo tidak salah terakhir, tiba tiba belang belang ditubuhnya hilang, kondisinya sekarang mirip dengan keadaan Giok Hui Yan yg tidak pernah belang belang... dan pernah disebut kondisi ini sedikit banyak berhubungan dgn tenaga dalam...kenpa tiba tiba belangnya bisa hilang dia sendiripun lagi heran.... lagipula level kesaktian TLK belum mencapai tingkatan khikang pembungkus tubuh spt KHB, apakah otomatis akan melindungi tubuh TLK? nampaknya tidak... spt kebanyakkan orang pintar, bukan berarti tidak pernah mengerjakan sesuatu yg tidak pintar (Contohnya liok SIau Hong, P4alis)... karakter kalo pinter terus malah flat 1 dimensi... ...lagipula walau pintar bukan berarti tidak pernah buru buru menairk kesimpulan... Kenapa TLk belum berpikiran kesana ketika sadar dari pingsan... menurut cerita dari awal pun sudah pernah disebut, tlk dan yg lain sering kena getok kepalanya...mungkin sudah menjadi kebiasaan, spt misalnya seorang nenek tua memukul cucu remajanyanya dengan gemas, bukan berarti cucunya yang masih muda, kekar, lebih kuat main meninju neneknya hingga kejengkang walau dia mampu...malah sering sicucu juga tidak menghindar ketika dipukul... spt yg pernah disebut, mengenai hong naynay apakah perannya hanya juru masak atau lebih dari itu...entahlah... bung fary... walau terbitnya tahun depanpun tetap saya tunggu... |
#105 | ![]() |
t_ratnawati
17 November 2006 jam 9:05am
 
Bagus ceritanya. Terima kasih. |
#106 | ![]() |
rmz
18 November 2006 jam 4:59am
 
selamat !! semoga cepat lanjut khb nya |
#107 | ![]() |
arisganteng
18 November 2006 jam 8:57am
 
WOIIII MANA NEHHH LANJUTANNYAA GUA UDA GAK SABAR NEH NUNGGUNYA!!!!!! HAYAAAAA LAMA SEKALI SUDAH GAK SABAR BACA LANJUTANNYAAA..........................!!!! BAGUS JUGA CERITANYA.....!!!!!! |
#108 | ![]() |
kkabeh
24 November 2006 jam 12:31am
 
sdri ratnawati...thanks komentarnya... |
#109 | ![]() |
bunaiya
27 November 2006 jam 1:40am
 
Usulan untuk yang sedang re write... Sorry... tapi kita sudah dibentuk oleh kebiasaan (buku penulis lain, umumnya begitu) bahwa jagoan yang punya tenaga dalam otomatis tenaga dalamnya akan melindungi diri, tanpa diprogram lagi. kemudian diceritakan bahwa TLK juga meloncat pagar/atap sebelum masuk ke gudang untuk cari arak. apalagi seorang ahli tenaga dalam, sangat aneh bila dia tidak menyadari bahwa tenaga dalamnya hilang. mungkin dalam re write, bisa di luruskan sedikit, dengan tambahan back ground dan story lainnya. So its logics has no flaw at all. Not that i am against u. it just it is not tally, and such a great story like this, any reader like me would not allow to have a flaw once it is in the form of published book, should we have a chance to help correcting before its too late. or maybe i was wrong? please apologized for any inconvinience ya.... |
#110 | ![]() |
kkabeh
27 November 2006 jam 1:03pm
 
Justru senang, makasih atas masukkannya... Mengenai kebiasaan getok hong naynay, dibagian awal (bab 2 kalo gak salah) pernah disebut kebiasaan itu... spt GHY yg tidak belang dan tidak hilang tenaga dalamnya...yang hilang adalah belang belang TLK yang berhubungan dgn tenaga dalam... yg hilang bukan tenaga dalamnya... makanya masih mampu meloncat (GInkang berhubungan dgn tenaga dalam) Entah masuk akal apa tidak... |
#111 | ![]() |
onta_dodol
11 Desember 2006 jam 4:56pm
 
ceritanya bagus , gua demen banget bacanya. btw ada pertanyaan nih , di salah satu kisahnya ada di singgung tentang li tao ju , ini kan dari cerita twins , kok bisa masuk disini , apakah karena pengarangnya sama , ato karena iseng di masukin biar ada sambungannya kalo menilik karya chin yung , biasanya kisahnya saling bersangkutan dari cerita legenda maupun jurus2nya , nah kalo yang ini gua lon tau apakah ada kisah sebelum bu kek kan sinkang ato ini awal dari ceritanya ( kayak bu kek siansu , awalnya dari bu kek siansu itu baru turun temurun ) kenapa ada jurus ke 73 dari damo yah hauauhauha padahal damo sendiri menciptakan 2 kitab ( pengubah otot dan pembersih sumsum ) nah kitab keduanya ini kan gak jelas dimana rimbanya , kalo di pake buat bahan cerita kayaknya keren hauhauaau onta_dodol |
#112 | ![]() |
Teguh
28 Januari 2007 jam 2:01pm
 
wow ceritanya bagus ....dialog antar tokoh enak di ikuti, unsur intrik dan misterinya mengelitik dan memancing untuk terus dibaca....bravo.....kita tunggu kelanjutannya...... |
#113 | ![]() |
CloudRs
1 Februari 2007 jam 1:30am
 
Bagus sekali ceritanya. terus terang pertama kali saya malas membacanya, karena biasanya kalau baca cerita silat selalu langsung tamat, tidak tahan kalau harus putus-putus di tengah jalan, jadi setelah lihat kata tamat baru coba-coba membaca siapa tahu bagus. Eee...., ternyata setelah mulai membaca, terus tidak bisa berhenti sampai selesai. Ha....ha.....ha..... ada untungnya juga bacanya telat, tahu-tahu sudah satu episode tamat dan tidak perlu menunggu perbabnya. cuma memang di tengah-tengah membaca kerasa walau dikatakan tamat tapi belum tamat benar karena terlalu banyak misterinya sedang panjang ceritanya kurang memadai, jadi kupikir pasti masih ada lanjutannya, maklum baca dulu baru baca komentarnya, jadi tidak tahu apa-apa waktu mula baca dan lagi deskripsinya tidak menjelaskan apa-apa. tapi tidak apa-apa ini benar-benar cerita yang menarik, sekali lagi terimakasih sudah ngepost cerita ini, saya tunggu lanjutannya mudah-mudahan jauh lebih menarik lagi. salam |
#114 | ![]() |
dodi_wirakusuma
12 Februari 2007 jam 6:11pm
 
Luarr biasaa....terimakasih banyak atas jerih payahnya. It's really an excellent job. Many thanks. Kapan nih lanjutannya |
#115 | ![]() |
fkjc1
19 Maret 2007 jam 12:18pm
 
You have done an excellent job, congratulation. BuKek (kang) SinKang kedengeran nya seperti "Bank Bank Central Asia" deh ? Pohon Song (Siong) itu (seperti banyak di Siong San Siau Lim) kan pohon cemara? Daun cemara itu seperti lidi kan? Gimana ya bayangin di daun cemara ada guratan jari ? (huruf lagi ya?) Sorry ya, 2 points diatas minor sekali, namun alur cerita nya cukup bagus, penggambaran karakter nya pun lumayan "tebal". Jauh lebih bagus dari pada cersil nya KhoPingHoo. Sekali lagi, Selamat, atas karya nya yang sangat enak dibaca dan mengesan kan. lanjutan nya ditunggu tunggu nih !!! Terimakasih. |
#116 | ![]() |
ferdyr
3 Mei 2007 jam 3:41pm
 
Tadinya memandang sebelah mata, karena prioritas ke karya2 lain. Ternyata gw salah besar. BKKS ini alur cerita dan permainan katanya keren. Mirip2 ama si Arswendo jaman Senopati pamungkas: witty dan bertaburan aphorism yang menarik. Proficiat. |
#117 | ![]() |
Didit
7 Mei 2007 jam 10:40am
 
top banget... |
#118 | ![]() |
Hans_hsu
27 Mei 2007 jam 11:28am
 
kk koq ga nyambung lg ceritanya? |
#119 | ![]() |
masarx
14 Juli 2007 jam 9:16pm
 
kapan nyambungnya ???http://indozone.net/storage/emoticons/cry.gif |
#120 | ![]() |
ongbing1969
18 Juli 2007 jam 10:48pm
 
Saat ini BKKS sudah hampir terbit, Bagi yang berminat membeli bukunya, ada diskon 25% s/d 3 Agustus 2007. Softcover, hvs, tanpa box, Rp. 50 rb Kalau sekalian beli Tokoh Besar, diskon 35%. Tokoh Besar - Gan KH softcover, hvs, tanpa box, Rp. 60 rb Pesan ke: ongbing1969@yahoo.com Untuk sambungannya, Goresan di Sehelai Daun, Saya pribadi menganggap tidak ada masalah dimuat online dulu. Kita tunggu tulisan KKabeh berikutnya. |