Home → Forum → General discussions → Forwarded email
#101 | ![]() |
yinyeksin
26 Februari 2007 jam 10:17am
 
Children Are The Future Concert Children Are the Future is the idea to present a mosaic of everyone's culture and then unite us all in song. Indonesian children from Aceh, Papua, Bali and many others region will combine musically with children from the international schools such as British schools, American schools, Japanese schools and Korean schools. At the event, you will witness scores of children join hands and sing a brand new Indonesian Peace Anthem written specially for the concert. "Children are the real peacemakers of tomorrow" Plenary Hall – Jakarta Convention Center 3rd March 2007 12.00 – 03.00 PM Donation Rp. 50.000 / ticket Buy 2 get 1 calendars (2007) free* ORDER FORM:
NAME: ………………………………………..
ADDRESS: …………………………………..
TELP/HP: ……………………………………
EMAIL: ……………………………………….
NO.OF TICKET: …………………………….
CONTACT INFORMATION: Ade/Astrid 021-577 2340
* Limited stock **Delivery cost Rp. 10.000 in Jakarta area per 2 tickets ***Please email your order form to ade.andria@sampoernafoundation.org or astrid.thalita@sampoernafoundation.org and also please fax your transfer receipt to 021-577 2341
Please Forward within your Network |
#102 | ![]() |
eeyore
5 Maret 2007 jam 8:02am
 
Losing is Winning - In So Many Ways ( Kehilangan sama dengan Mendapatkan - "dalam banyak cara..." ) Suatu hari seorang bapak tua hendak menumpang bus. Pada saat ia menginjakkan kakinya ke tangga, salah satu sepatunya terlepas dan jatuh ke jalan. Lalu pintu tertutup dan bus mulai bergerak, sehingga ia t ida k bisa memungut sepatu yang terlepas tadi. Lalu si bapak tua itu dengan tenang melepas sepatunya yang sebelah dan melemparkannya keluar jendela. Seorang pemuda yang duduk dalam bus melihat kejadian itu, dan bertanya kepada si bapak tua, "Aku memperhatikan apa yang Anda lakukan Pak. Mengapa Anda melempakan sepatu Anda yang sebelah juga ?" Si bapak tua menjawab, "Supaya siapapun yang menemukan sepatuku bisa memanfaatkannya." *** Kita kehilangan banyak hal di sepanjang masa hidup. Kehilangan tersebut pada awalnya tampak seperti t ida k adil dan merisaukan, tapi itu terjadi supaya ada perubahan positif yang terjadi dalam hidup kita. Kalimat di atas t ida k dapat diartikan kita hanya boleh kehilangan hal-hal jelek saja. Kadang, kita juga kehilangan hal baik. Ini semua dapat diartikan: supaya kita bisa menjadi dewasa secara emosional dan spiritual, pertukaran antara kehilangan sesuatu dan mendapatkan sesuatu haruslah terjadi. Seperti si bapak tua dalam cerita, kita harus belajar untuk melepaskan sesuatu. Mungkin saja peristiwa itu terjadi supaya si bapak tua nantinya bisa mendapatkan sepasang sepatu yang lebih baik. " Satu sepatu hilang. Dan sepatu yang tinggal sebelah t ida k akan banyak bernilai bagi si bapak. Tapi dengan melemparkannya ke luar jendela, sepatu itu akan menjadi hadiah yang berharga bagi gelandangan yang membutuhkan. " Berkeras mempertahankannya t ida k membuat kita atau dunia menjadi lebih baik. Pada saatnya, kita harus mengumpulkan keberanian untuk melepaskannya. " Semoga kita menjadi orang yg bijak " |
#103 | ![]() |
pipop
15 Maret 2007 jam 1:50pm
 
Why English Is So Difficult We'll begin with a box, and the plural is boxes; You may find a lone mouse or a nest full of mice; If I spoke of my foot and show you my feet, If one is a tooth and a whole set are teeth, Then one may be that, and three would be those, We speak of a brother and also of brethren, Some reasons to be grateful if you grew up speaking English; Let's face it - English is a crazy language. There is no egg in eggplant nor ham in hamburger; neither apple nor pine in pineapple. English muffins weren't invented in England . We take English for granted. But if we explore its paradoxes, we find that quicksand can work slowly, boxing rings are square and a guinea pig is neither from Guinea nor is it a pig. And why is it that writers write but fingers don't fing, grocers don't groce and hammers don't ham? Doesn't it seem crazy that you can make amends but not one amend? If you have a bunch of odds and ends and get rid of all but one of them, what do you call it? If teachers taught, why didn't preachers praught? If a vegetarian eats vegetables, what does a humanitarian eat? In what language do people recite at a play and play at a recital? Ship by truck and send cargo by ship? Have noses that run and feet that smell? How can a slim chance and a fat chance be the same, while a wise man and a wiseguy are opposites? You have to marvel at the unique lunacy of a language in which your house can burn up as it burns down, in which you fill in a form by filling it out and in which an alarm goes off by going on. If Dad is Pop, how come! Mom isn't Mop? GO FIGURE! That's American English. example CH is pronounced as ka wen the word is derived from greek example similarly with singulars & plurals. |
#104 | ![]() |
Azalae
15 Maret 2007 jam 1:59pm
 
|
#105 | ![]() |
justice_121
18 Maret 2007 jam 12:01am
 
ha. that's why i like chinese more than english (not englanese). |
#106 | ![]() |
yinyeksin
23 Maret 2007 jam 12:53pm
 
nih ada promo dari BCA untuk pembelian KK Note: cathy mah langsung serbu nih hehehe |
#107 | ![]() |
eeyore
26 Maret 2007 jam 7:40am
 
Strange "Male Perspectives on Marriage." I recently read that love is entirely a matter of chemistry. When a man steals your wife, there is no better revenge than to let him keep her. Sacha Guitry After marriage, husband and wife become two sides of a coin; they just can't face each other, but still they stay together. Hemant Joshi By all means marry. If you get a good wife, you'll be happy. If you get a bad one, you'll become a philosopher. Socrates Woman inspires us to great things, and prevents us from achieving them. The great question... which I have not been able to answer... is, "What does a woman want? Sigmund Freud |
#108 | ![]() |
ToOn99
26 Maret 2007 jam 12:51pm
 
A WOMAN's PERSPECTIVE For all of us who are married, were married, wish you were married, or wish Sally was driving home from one of her business trips in Northern Arizona With a silent nod of thanks, the woman got into the car. Resuming the "What in bag?" asked the old woman. Sally looked down at the brown bag and The Navajo woman was silent for another moment or two. Then speaking with BEAUTIFUL NAMES After being in the coma for nearly six months, she wakes up and sees that she is no longer pregnant. Frantically, she asks the doctor about her baby. The doctor replies, "Ma'am, you had twins..... a boy and a girl. The babies are fine now. However, they were poorly at birth and had to be christened immediately - your brother came in and named them. The woman thinks to herself, "Oh suffering Jesus no, not me brother...he's a fecking clueless idiot. Expecting the worst, she asks the doctor, "Well, what's my daughter's name?" "Denise," says the doctor. The new mother is somewhat relieved. "Wow, that's a beautiful name. I guess I was wrong about my brother....I like Denise. " Then she asks, "What's the boy's name?" "Denephew". |
#109 | ![]() |
ToOn99
2 Mei 2007 jam 1:16pm
 
CONFESSION: The priest said, "Confess your sins and be forgiven." The priest thought long and hard and then said, "Squeeze seven lemons into a glass and then drink the juice." "No, but it will take that smile off your face!" BEAUTIFUL: His wife had never heard him say that, so she stayed by his side. A few minutes later, his eyes fluttered open and he said, "You're Cute!" |
#110 | ![]() |
Tasha
2 Mei 2007 jam 1:59pm
 
bingung mo post di tempat makan or fwd email... Rekan2 Yth, Tapi menurut pelayan, hal itu tidak akan terjadi. Mendengar penjelasan tersebut, hati kami tenang. Walaupun tetap sedikit tidak nyaman karena suara tikus masih terdengar. Kami pikir, mungkin suaranya saja yang kencang, tapi keberadaan tikus-nya sendiri mungkin jauh diatap sana. Ketika kami melanjutkan santapan kami, tiba-tiba saja sang tikus memutuskan untuk menampakkan dirinya dengan merambat menuruni tiang didekat meja kami (karena meja kami paling pojok dekat tiang). Tentu saja kami sangat kaget dan diantara kami ada yang takut dengan tikus, sehingga menjerit paling kencang. Ketika kejadian itu berlangsung, di Kuppa Restoran hanya ada kami, mungkin karena jam yang tidak lazim untuk bersantap. Ketika itu pun, pelayan menyatakan bahwa itu bukan tikus, tetapi tupai. Sejujurnya, saya tidak tahu suara tupai seperti apa, yang saya tahu hanya suara tikus, dan suara yang terdengar yah seperti suara tikus. Selain itu, tupai kan tinggalnya di pohon, bukan di langit-langit sebuah gedung. Pelayan kemudian menawarkan kami untuk berpindah tempat tanpa sekalipun menyampaikan permintaan maaf. Akhirnya kami memutuskan untuk pindah tempat. Setelah itu, pelayan dan manager on duty (saya baru tahu identitasnya kemudian) asik berburu tikus/tupai dengan membawa sapu, pengki dan alat2 lainnya. Jadi, sambil bersantap kami mendapat pertunjukan "mari berburu tikus/tupai." Sampai kami hendak membayar, manager on duty (MOD) sama sekali tidak menyampaikan permintaan maaf, sampai akhirnya saya minta bertemu (dan baru saat itu saya tahu bahwa dia merupakan salah satu anggota pasukan berburu tikus/tupai juga). Saya sampaikan keluhan bahwa sebelumnya kami sudah memanggil pelayan karena merasa terganggu dengan suara tikus/tupai tapi diyakinkan tikus/tupai itu tidak akan mengganggu atau menampakkan diri. Ternyata yang terjadi justru sebaliknya. Selain itu, wajar jika dengan adanya tikus itu menurut kami itu identik dengan kotor, karena tikus membawa penyakit pes. Saya juga sampaikan bahwa jika di ruang makan saja ada tikus, boleh dong saya berasumsi di dapur-nya bisa lebih parah lagi? sang MOD berkata bahwa itu hak saya jika saya ingin berpikir begitu. Menurut saya, jawaban tersebut tidak bijaksana, karena tidak menawarkan solusi, justru membiarkan dan membenarkan anggapan yang tidak baik mengenai restorannya. Padahal restoran menjual makanan, dan kelebihan makanan adalah jaminan kebersihannya. Selain itu, dia juga berkata bahwa masalah tikus tersebut sudah dikomplain kepada building management (sekali lagi, asumsi saya, bahwa soal tikus ini berarti bukan berita baru karena pihak Kuppa sudah sampai komplain kepada building management) dan dari pihak building management belum ada tindakan. Saya, sebagai customer, tentunya tidak peduli mengenai masalah internal antara Kuppa resto dan Building management Plaza Indonesia. Yang saya tahu, sebagai customer, saya ingin menikmati kenyamanan bersantap tanpa perlu dikejutkan, atau khawatir dengan kualitas kebersihan makanan yang saya santap. Sejujurnya, sampai kejadian kemarin sebelumnya selama saya bersantap di restoran dimana pun, belum pernah saya mendengar suara tikus. Apalagi di Kuppa Restoran, yang saya anggap restoran bagus mengingat lokasinya di Plaza yang cukup bergengsi. Hal ini diluar ekspektasi saya. Sangat disayangkan juga bahwa sang MOD tidak dapat menawarkan solusi yang memuaskan, kecuali permintaan maaf, itu juga setelah saya sampaikan komplain saya. Sebelum kami pergi, ada rombongan lain yang bersantap di meja yang awalnya kami duduki. Namun kami tidak menyampaikan apa2 kepada rombongan tersebut, karena kami harap, kejadian tsb hanya terjadi pada kami. Jika mereka tahu, tentunya akan mengurangi kenikmatan mereka. Semoga kejadian ini hanya terjadi kepada kami saja dan semoga email ini bisa menjadi rujukan agar rekan-rekan sekalian atau keluarga dan teman bisa lebih berhati-hati. Tambahan penutup, ketika kami membayar, kami diberikan voucher Rp. 100ribu, katanya itu memang kebijakan bila pembelanjaan diatas Rp. 400rb. Namun bagi kami, makan di Kuppa merupakan yang pertama sekaligus yang terakhir, jadi voucher tersebut saya tinggalkan. Sama sekali tidak ada niat untuk kembali lagi. |
#111 | ![]() |
yinyeksin
22 Mei 2007 jam 12:09pm
 
Kalau Ditilang, Minta aja Slip Biru! Info for you guys! Semoga bermanfaat... Guys... Sekedar info nih. Kalau kena tilang, langsung minta aja Slip Biru. Polisi Lalulintas itu punya 2 slip. Slip Merah dan Slip Biru. Kalau Slip Merah, berarti kita menyangkal kalau melanggar aturan dan mau membela diri secara hukum. Kalau kita dapat Slip Merah, berarti kita akan disidang. Dan SIM kita harus kita ambil di pengadilan setempat. Tapi ngerti sendiri kan prosesnya? Nguantri yg panjang bgt. Belom lagi calo2 yang bejibun. Tetapi kalau Slip Biru kita mengakui kesalahan kita dan bersedia membayar Trust me guys, I've been doing this before. Waktu kena tilang di Bundaran Kebayoran (Ratu Plaza). Saya memotong garis marga. Karena dari arah senopati sebelumnya saya berfikir untuk ke arah Senayan, tetapi di tengah jalan saya berubah pikiran untuk lewat sudirman saja. Dan saya memotong jalan. Saya berhenti di lampu merah arah sudirman. Dan tiba-tiba Seorang polisi menghampiri dan mengetok kaca mobil. Dia tanya, apa saya tau kesalahan saya? Ya saya bilang nggak tau. Trus dia bilang kalau saya memotong Garis Marga. Saya cuman bilang, masa sih pak? saya nggak liat. Maafin deh pak. Tapi dia ngotot meminta SIM saya. Alhasil saya harus berhenti sejenak untuk bernegosiasi. Dia meminta Rp. 70.000,-. Dengan alasan, kawasan itu adalah Kawasan Tertib Lalulintas. "Nyetir sambil nelfon Dengan masih belum tau apa itu Slip Biru, saya kembali menghampiri pak polisi sambil membawa uang pecahan Rp. 20.000,-. "Pak, saya cuman ada segini." Si polisi dengan arogannya berkata, "Yaahh.. segitu doang sih buat beli kacang juga kurang mbak". Sambil tertawa melecehkan dengan teman2nya sesama `Polisi Penjaga`. "Ya udah deh pak, kalo gitu tilang aja. Tapi saya minta Slip yang warna Biru ya pak!". Seketika saya melihat raut wajah ketiga polisi itu berubah. Dan dengan nada pelan salah satu temannya itu membisikkan, tapi saya masih mendengar karna waktu itu saya berada di dalam pos. "Ya udah, coba negoin lagi, kalo ga bisa ga papalah. Penglaris, Mangsa Pertama. Hahahaha...". Sambil terus mencoba ber-nego. Akhirnya saya yang menjadi pemenang dalam adu nego tersebut. Dan mereka menerima pecahan Rp. 20.000,- yang saya tawarkan dan mengembalikan SIM saya. Dalam perjalanan, teman saya baru menjelaskan apa itu Slip Biru. So, kalo ditilang. Minta Slip Biru aja ya! Kita bisa membayangkan dong, bagaimana wajah sang polantas begitu kita bilang, "Saya tilang aja deh pak, Saya mengaku salah telah menerobos lampu merah.Tolong Slip Biru yah!". Pasti yang ada dalam benak sang polisi "Yaahh... ngga jadi panen deh gue..." |
#112 | ![]() |
yinyeksin
25 Mei 2007 jam 8:45am
 
Makna Pekerjaan Anda... Beberapa waktu yang lalu saya memberikan pelatihan mengenai sikap kerja disebuah hotel berbintang lima di Singapura. Salah satu peserta pelatihan adalah Pak Lim, seorang pria berusia 60 tahunan yang bekerja di hotel tersebut. Bagi saya pekerjaan sehari-hari Pak Lim sangatlah monoton dan membosankan. Setiap hari, dengan membawa sebuah daftar, dia mengecek engsel pintu setiap kamar hotel. Saya akan menceritakan sedikit bagaimana tugas Pak Lim sebenarnya. Pak Lim memulai rangkaian tugasnya dengan mengecek engsel pintu pintu kamar 1001 dan memastikan bahwa engsel dan fungsi kunci pintu berfungsi dengan baik. Pengecekan yang dilakukannya bukanlah pengecekan "seadanya", namun pengecekan yang saksama di setiap engsel dan memastikan bahwa setiap pintu bisa dibuka-tutup tanpa masalah. Untuk mengecek satu pintu saja, Pak Lim berulang kali membukakan dan menutup pintu tersebut hanya untuk memastikan bahwa semuanya berfungsi dengan baik. Barulah setelah puas, dia memberi paraf pada daftar yang dibawanya dan mengecek pintu kamar berikutnya, kamar 1002, dia melakukan hal yang sama, begitu seterusnya. Dalam sehari, Pak Lim bisa mengecek pintu 30 kamar. Anda tentu bertanya, berapa hari waktu yang dibutuhkan Pak Lim untuk mengecek pintu semua kamar di hotel itu. kurang lebih sebulan! Tidak mengejutkan sebenarnya karena hotel berbintang lima ini memiliki sekitar 600 kamar. Tugas pengecekan Pak Lim dapat diibaratkan sebagai lingkaran. setelah pintu kamar terakhir selesai dicek, Pak Lim akan kembali lagi ke kamar pertama, kamar 1001. Rangkaian tugas ini terus berjalan seperti itu, dari hari ke hari, bulan ke bulan, tahun demi tahun. Pekerjaan semacam ini jelas merupakan pekerjaan monoton, tanpa variasi dan membosankan! saya sendiri tidak habis pikir, bagaimana mungkin Pak Lim masih bisa cermat dan teliti mengecek setiap engsel pintu dalam menjalani tugas yang membosankan ini. saya membayangkan, seandainya saya sendiri yang diminta melakukan hal semacam ini, mungkin saya akan memeriksa setiap engsel sekedarnya saja. Karena sangat penasaran, suatu hari saya bertanya kepada Pak Lim apa yang sebenarnya membuatnya begitu tekun menjalani pekerjaan rutin itu. Jawabannya sungguh diluar dugaan saya. Dia mengatakan,"James, dari pertanyaan Anda, saya bisa menyimpulkan bahwa Anda tidak mengerti pekerjaan saya. Pekerjaan saya bukan sekedar memeriksa engsel, tetapi lebih dari itu. Begini. Tamu-tamu kami di hotel berbintang lima ini jelas bukan orang sembarangan. mereka biasanya adalah Kepala Keluarga, CEO sebuah perusahaan, Direktur atau Manajer Senior. Dan saya tahu mereka semua jelas bertanggung jawab atas kehidupan keluarga "Nah, kalau sesuatu yang buruk terjadi di hotel ini, misalnya saja kebakaran dan pintu tidak bisa dibuka karena engselnya rusak, mereka bisa meninggal didalam kamar. akibatnya bisa Anda bayangkan, pasti sangat mengerikan, bukan hanya untuk reputasi hotel ini, tetapi juga bagi keluarga mereka, karyawan yang berada dibawah tanggungan mereka. Keluarga Saya benar-benar terperangah mendengar penjelasan panjang lebar Pak Lim. Dari situlah saya mengerti bahwa jika seseorang tahu benar makna dibalik pekerjaannya, dia akan melakukan pekerjaannya dengan bangga, dengan senang hati, dengan penuh tanggung jawab. Sebaliknya, seandainya saja Pak Lim tidak mengerti makna pekerjaannya, dia akan mengatakan bahwa tugasnya hanya sebagai tukang periksa engsel. Sekarang, coba tanyakan pada diri sendiri. Apakah anda tahu benar makna dibalik pekerjaan Anda? Katakanlah Anda adalah seorang Staff, Kepala Bagian, Manajer unit bisnis, Kadiv, apakah Anda tahu makna dibalik pekerjaan anda sebagai seorang Staff, Kepala Bagian, Manajer atau Kadiv? Ingatlah bahwa jika seorang tahu makna pekerjaannya, dia pasti akan melakukan pekerjaan dengan rasa bangga, dan yang terpenting, dia akan membuat pekerjaannya penuh arti, bagi dirinya, bagi keluarganya dan bagi perusahaannya. Regards, |
#113 | ![]() |
eeyore
28 Mei 2007 jam 12:26pm
 
FILSAFAT BUAH 1. Jadilah Jagung, Jangan Jambu Monyet. 2. Jadilah pohon Pisang. Pohon pisang kalau berbuah hanya sekali, lalu mati. 3. Jadilah Duren, jangan kedondong. 4. Jadilah bengkoang. 5. Jadilah Tandan Pete (Petai), bukan Tandan Rambutan. 6. Jadilah Cabe. 7. Jadilah Buah Manggis 8. Jadilah Buah Nangka |
#114 | ![]() |
Hattrick
31 Mei 2007 jam 10:38am
 
ADA 6 MACAM PENYESALAN: |
#115 | ![]() |
yinyeksin
24 Juli 2007 jam 10:04am
 
Atas Nama BANK! Dear all, ada temenku yang titip posting. Dia baru ditipu pihak yang menyalahgunakan data kartu kreditnya untuk suatu transaksi. Maap ya kalo panjang, tapi mudah2an setelah baca bisa lebih berhati-hati. Cheers, ------------------------------------------------------------------------------ Tepatnya kejadian ini menimpa saya di hari Jumat,6 Juli 2007, sekitar jam 3 lewat. Awalnya ada telp yang mencari saya dia mengaku sebagai Putri dan mengaku bahwa dia adalah karyawan dari Bank Mega dimana saya merupakan salah satu nasabah kartu kredit dari bank tersebut. Ketika orang ini berbicara dengan saya perkataannya sama sekali tidak mencurigakan, intinya dia hanya ingin mengkonfirmasi saya untuk pengiriman kartu tambahan. Yang jadi masalah disini adalah ketika dia menghubungi saya dikarenakan sebelumnya dia sendiri telah memegang seluruh data diri saya (entah darimana dia mendapatkan semua itu) dan semuanya sama persis dengan pernyataan seperti ketika kita dikonfirmasi mengenai kartu kredit. MENGATASNAMAKAN DIRI SEBAGAI PIHAK BANK MEGA Entah apakah saya dalam pengaruh hipnotis atau memang dia sendiri karena sudah pegang seluruh data saya termasuk nomor rahasia yang seharusnya tidak bisa diketahui, semuanya itu membuat dia leluasa menyalahgunakan segala data saya. Setelah dia berhasil mencocokan data kemudian dia mengatakan bahwa saya merupakan nasabah yang selama ini tidak pernah bermasalah, yang jelas setiap ucapannya dia selalu bertindak seolah-seolah sebagai pihak Bank. Dia bilang pihak bank hanya ingin memastikan bahwa sayalah pemegang kartu Visa yang akan mendapatkan kartu tambahan tersebut dan pihak mereka tidak ingin jika kartu tersebut sampai jatuh ke tangan orang lain. Lebih dari dua kali dia mengulang semua pertanyaan dia DITIPU MASALAH BIAYA Ketika saya merasa semuanya sudah benar kemudian dia mengatakan bahwa setelah kartu ini sampai ditangan saya dengan otomatis saya langsung dapat menggunakan kartu ini kapan saja dan di mana saja sejauh ada logo visanya. Sampai di situ saya sama sekali belum menaruh kecurigaan, dan sama sekali tidak ada pembicaraan yang mengatakan kalau saya diharuskan membayar bahkan ketika saya menanyakan apakah ada biayanya dia tetap mengatakan TIDAK ADA dan ini benar-benar GRATIS karena saya sudah memegang kartu Visa Utama. HATI2 dengan PT. GOLDEN MITRA INDONESIA! Begitu saya terus berusaha memastikan untuk biaya kemudian dia langsung buru-buru menyelesaikan pembicaraan. Dia memberikan penegasan bahwa saya telah menyetujui atas kartu tambahan yang telah dijelaskan tadi, dan dia mengatakan bahwa dari pihaknya nanti kembali akan ada yang mengkonfirmasi untuk persetujuan saya atas pernyataan Putri tadi dan saya diharapkan agar tetap menunggu sampai kurir mereka yang akan membawa kartu tambahan tadi datang karena dengan alasan mereka tidak akan menjamin kalau kartu saya akan sampai di tangan orang lain. Sekali lagi disini saya tegaskan kepada temen-temen semua bahwa yang saya setujui disini adalah bahwa memang benar saya setuju untuk dikirimkan kartu tambahan dan memang benar saya pemegang kartu Visa dari Bank Mega dan bukan setuju atas penawaran yang akhirnya diketahui bahwa mereka adalah PT. Golden Mitra Indonesia yang ternyata adalah Tours & Travel. Setelah saya menutup telp dari Putri tadi tidak berselang lama salah satu pihak PT. GMI kembali menghubungi saya (bernama Sharen) yang tiba-tiba saja mengatakan bahwa dia dari bagian finance menanyakan apakah pihaknya yang bernama Putri telah menghubungi saya. Jelas saja saya mengatakan bahwa memang benar saya telah dihubungi, tapi ketika dia Tapi seakan-akan dalam posisi yang menang, si Sharen ini bilang kalau saya tidak bisa membatalkan transaksi tersebut karena PT. GMI telah mendebetkan kartu kredit saya dan dia berdalih semuanya itu sepersetujuan saya. Di saat yang bersamaan, saya ditelp oleh pihak Bank Mega yang sesungguhnya bahwa memang telah terjadi pendebetan oleh pihak GMI ini dan Jadi hal ini sudah jelas bahwa pihak PT. GMI ini memang telah menipu saya karena dari pihak Bank Mega sendiri tidak merasa bermitra dengan PT. GMI ini. Langsung saat itu juga kartu kredit saya langsung diblokir oleh pihak Bank Mega demi keamanan dan status pendebetan tersebut dibuat menjadi dana menggantung sampai saya mendapatkan surat pembatalan resmi dari PT. GMI. Intinya dari pihak Bank Mega memberikan kesempatan untuk Saat saya diberitahukan hal ini saya masih dengan cara baik-baik untuk minta pembatalan dari pihak GMI, tapi tetap saja GMI ini menolak dan bahkan semua pembicaraan saya sebelumnya diputarbalikan. Perdebatan saya akhirnya diteruskan kepihak pimpinanannya dan tetap saja ini tidak membuahkan hasil bahkan ketika saya mengancam bahwa pihak GMI akan MENDATANGI ALAMAT KANTOR GMI Untuk informasi teman-teman, kantor mereka ini berada di Ruko Duta Mas Fatmawati dengan alamat : Jl. Fatmawati Blok A1 No.42. telp 021-725 1747, 723 7379. Benar saja, begitu saya masuk kantor mereka sudah ada korban penipuan selain saya yang datang lebih dulu. Yang saya tidak habis pikir kenapa sebuah kantor Agent Travel terasa begitu sangat Selesai korban ini pergi akhirnya giliran saya berhadapan dengan wanita ini. Dengan menahan emosi saya coba dengan cara baik-baik dulu. Saya pikir saya datang ketempat tersebut tidak mau terjebak kembali dengan setiap pembicaraan dia karena mereka sangat pintar menggunakan setiap kelengahan dari korban untuk dijadikan bukti. Kasus saya di sini karena saya tidak membawa bukti tertulis apa-apa yang bisa saya tuntut ke mereka , Kemudian setelah saya mengutarakan alasan saya datang kesana untuk minta surat pembatalan dia mencoba mangkir dengan mengatakan tidak mengerti maksud kedatangan saya karena saya tidak membawa bukti apa-apa untuk dijadikan pembatalan. Dia bilang tidak pernah ada transaksi yang mereka lakukan terhadap saya. Sebagai orang yang merasa sudah jelas-jelas GMI MASIH BERUSAHA MENIPU DALAM SURAT PEMBATALAN Tapi sampai surat pembatalan yang terpaksa dia buat karena saya memaksa dia masih saja berusaha mengelabui saya dengan kesalahan yang sengaja dibuat dalam surat pembatalan tersebut. Di surat dijelaskan bahwa apabila dalam waktu 14 hari kerja dari tanggal kejadian transaksi yaitu tgl 06 Juli'07 Bank Mega tetap menagihkan tagihan sejumlah yang mereka debet ke saya, pihak GMI akan membayarkan seratus persen kerugian tersebut Mendengar saya terlalu spesifik dalam permintaan surat pembatalan tersebut wanita ini agak sedikit kesal karena dianggapnya pihaknya sudah benar-benar tidak berhasil menipu saya kembali. Disaat surat saya direvisi oleh dia kemudian dia kembali menjebak saya dengan merubah tanggal transaksi tersebut menjadi tanggal 06 Juni'07. Otomatis apabila Tapi untungnya dia tidak banyak bicara lagi dan langsung merubah tanggal transaksi tersebut sesuai tanggal kejadian. Sampai saya menuliskan ini semua, sebenarnya saya masih belum merasa puas, karena saya mengharapkan agar PT. GMI ini mendapatkan sanksi hukum karena saya yakin banyak sekali korban penipuan yang telah dilakukan oleh mereka hanya saja saya tidak memiliki bukti yang lengkap untuk pengaduan saya kepada pihak berwajib. Tapi saya disini hanya mau mengingatkan kepada teman-teman semua untuk berhati-hati terhadap segala bentuk penipuan yang dilakukan melalui cara-cara telepon yang mengatasanamakan pihak Bank (bukan hanya Bank Mega saja) dan hati-hati juga jika ada orang yang sekiranya sudah mengetahui anda siapa apalagi identitas seperti yang terlampir pada aplikasi kartu kredit sudah diketahui agar segera menutup telepon dan segera untuk menghubungi Call Center untuk memastikan apakah kartu kredit dan telah disalahgunakan atau tidak, karena sudah bisa dipastikan data anda sudah bocor ke pihak lain yang siap menyalahgunakannya. Terimakasih untuk kesediaannya membaca informasi ini, mudah-mudahan tidak terjadi lagi kasus seperti ini kepada teman-teman dan waspadalah. Bila ada tanggapan/pertanyaan, silahkan langsung ke email saya, myrapuspita@yahoo.com. |
#116 | ![]() |
Azalae
24 Juli 2007 jam 2:05pm
 
hmm setau gua sih penipu ga akan bisa tau data kita. kecuali punya anggota orang dalam bank. orang dalam bank juga ga bisa seenaknya buka data nasabah. tiap kali buka data account, selalu masuk log lengkap waktu dan identitas karyawan. makanya karyawan ke mana2 bawa kartu karyawan (yang biasa digantung kaya kalung). mau liat data harus swipe kartunya dulu di computer. kalo ada bank yang teledor semua bisa buka wahhh mendingan jangan jadi nasabah di sana. bank juga ga akan pernah menghubungi (nelpon, email, surat biasa) untuk confirm data. misal butuh pasti nasabah diundang ke cabang terdekat ato cabang yang ngurus account nasabah. kalo ada yang nelpon pake alasan confirm, udah pasti penipu. minta nama lengkap, nomer identitas karyawan, cabang tempat dia kerja, dan bagian mana. telp bank cocokin identitasnya, pasti ga bener. ati2 juga ngomong di telp. biasanya dia tau nama, alamat, dan nomer telpon. tiga data ini gampang banget diketahui, apalagi di indo. biasanya penipu memulai dengan "confirm" tiga data ini. dilanjutkan nanya data sensitif yang kita ga tau. penipu: nama saya Putri, saya mau mencocokan data rekening anda. ini bukan hipnotis. istilahnya Social Engineering. cara kerjanya dengan memanfaatkan asumsi. semua orang bisa kena karena otak kita bekerja dengan asumsi, untuk mempercepat pertukaran informasi. seperti contoh di atas, penipu menunjukkan bahwa dia tau beberapa data penting. korban berasumsi bahwa ini telp dari bank beneran dan bukan penipuan. cara mengatasinya gampang. jangan berasumsi. |
#117 | ![]() |
yinyeksin
1 Agustus 2007 jam 12:23pm
 
Modus penipuan baru Semoga bermanfaat. Kejadian berikut ini benar-benar terjadi pada seorang teman kantor saya pada 24 Juli 2007 lalu. Semoga cerita ini bermanfaat. Berawal dari sebuah panggilan melalui telepon rumah (fixed line/PSTN), yang menanyakan identitas dan alamat yang sama persis dengan data yang ada di buku telepon. Orang yang mengaku dari "Metro TV" tersebut mengabarkan bahwa sang pemilik nomor telepon berhak atas Grand Prize berupa mobil "Kijang Innova". Karena sudah terlalu sering mendengar penipuan semacam ini, maka dijawablah dengan ketus, "... kalau memang benar hadiah mobilnya buat saya, kirim aja Pak mobilnya ke sini!". Singkat cerita, 2 jam kemudian sampailah di depan rumah teman kita ini sebuah Kijang Innova yang benar-benar baru, lengkap dengan pelat nomor polisi yang masih putih! Masih dengan perasaan yang ragu, sekaligus surprised, maka dipersilakanlah tiga orang yang mengantarkan mobil tersebut masuk ke dalam rumah. Dengan menunjukkan seberkas dokumen, yang konon berupa Surat Jalan, dokumen Pajak, dokumen Asuransi, dan dokumen-dokumen yang lain maka diyakinkanlah bahwa ia memang berhak atas mobil yang dibawanya tersebut. Sayangnya, belum sempat ia memeriksa dokumen-dokumen tersebut, beberapa orang yang mengaku dari Pajak, Asuransi, dan juga Notaris bergantian menghubungi via telepon dan Setelah melihat ia sudah cukup yakin dengan hadiah tersebut, maka pembicaraan beralih ke kewajiban yang harus dilakukan oleh seorang 'Pemenang Grand Prize', yaitu membayar pajak hadiah. Menurut si pengantar mobil, jumlah yang harus dibayar oleh 'sang pemenang' adalah Setelah lebih kurang 2 jam berada di rumah itu, maka tiga orang pengantar hadiah mobil pamit untuk menuju ke 'pemenang kedua' sambil lalu mereka pun mengajak untuk sekalian bertemu notaris sambil mengendarai 'Grand Prize' yang baru dimenangkannya. Dengan sangat meyakinkan sang pemenang dipersilakan untuk mengendarai mobil yang memang sudah diidamkannya selama ini. Sebelum berangkat si pengantar hadiah menanyakan apakah uang sudah dipersiapkan. Sempat muncul keraguan, namun rasa gembira mengalahkan keraguan yang sempat muncul, hingga dibawalah olehnya uang tunai sejumlah 10 juta rupiah. Di tengah perjalanan, si pengantar kembali menanyakan, apakah perlu mampir ke ATM. Namun dijawab bahwa saldo di tabungan sudah tinggal sedikit. Maka perjalananpun dilanjutkan, dan melalui jalan bebas hambatan (tol). Beberapa saat di jalan tol, si pengantar dengan sopan meminta agar kemudi diambil alih oleh temannya. Dengan beralasan bahwa kendaraan belum diserahterimakan, sehingga bisa merepotkan jika terjadi kecelakaan, maka beralihlah kemudi ke orang lain dan ia pun berpindah duduk di samping pak sopir. Di saat sedang menikmati kenyamanan kendaraan baru tersebut, tiba-tiba dari belakang sepasang tangan membekap mulut dan hidungnya dengan lap atau sapu tangan yang beraroma sangat tajam, hingga ia pun tak sadarkan diri...... Setengah tersadar, sekujur badan terasa sangat dingin. Setelah tersadar penuh, ia mendapati dirinya berada di tengah padang rumput di pinggir jalan tol. Beruntung, dompet dan seluruh isinya hanya diacak-acak hingga ia pun bisa pulang kembali ke rumah dengan selamat. 'Beruntung', hanya 10 juta saja yang dibawa oleh komplotan penipu yang memanfaatkan kekhilafannya siang itu.... Teman, jika kita cermati kasus ini, maka tampak bahwa modus penipuan makin beragam, makin berotak, dan juga makin bermodal. Kebetulan, komplotan pada kasus ini masuk dalam kategori komplotan yang 'sopan', 'baik hati', dan main bersih (hampir tidak ada jejak yang ditinggalkan) ... Bukan tidak mungkin di lain kesempatan, bisa saja komplotan seperti ini bermain kasar. Untuk itu selayaknya kita mengingatkan keluarga yang kita tinggalkan di rumah saat kita bekerja, dan juga kita sendiri tentunya, untuk lebih berhati-hati. |
#118 | ![]() |
yinyeksin
7 Agustus 2007 jam 12:00pm
 
Ide Perampingan Abjad Bahasa Indonesia Mengurangi jumlah abjad pada bahasa Indonesia .. disadur dari sebuah tulisan yang sudah lama hilang - versi Inggris) Abjad yang digunakan di dalam bahasa Indonesia berjumlah 26. Ke-26 abjad tersebut rasanya masih terlalu banyak, dan lagipula ada beberapa abjad yang jarang sekali digunakan. Oleh karena itu mari kita sederhanakan abjad-abjad tersebut dan menyesuaikan dengan kata-kata yang kita gunakan. Huruf X, kita ganti dengan gabungan huruf K dan S. Kebetulan hampir tidak ada kata dalam bahasa Indonesia asli yang menggunakan huruf ini, kebanyakan merupakan kata serapan dari bahasa asing. Misalnya taxi menjadi taksi, maximal menjadi maksimal, dst. Huruf Q diganti dengan KW. Serupa dengan X, kata2 yang mengunakan huruf ini juga sangat sedikit sekali. Huruf Z. Huruf Z kita ganti menjadi C. Tidak ada alasan kuat tentang hal ini. Huruf Y diganti dengan I. Hal ini dilakukan sebab bunii huruf tersebut mirip dengan I. Huruf F dan V keduania diganti menjadi P. Pada lepel ini masih belum terjadi perubahan iang signipikan. Hurup W diganti menjadi hurup U. Berarti sampai saat ini kita sudah mengeliminasi 7 hurup. Hurup iang bisa dieliminasi lagi adalah R, mengingat baniak orang iang kesulitan meniebutkan hurup tersebut. R kita ganti dengan L. Selanjutnia, gabungan hulup KH diganti menjadi H. Iang paling belpengaluh adalah hulup S iang diganti menjadi C. Hulup G juga diganti menjadi K. Dan hulup J juga diganti menjadi C. Caia laca cudah cukup untuk hulup-hulup konconannia. Cekalank kita kanti hulup pokalnia. Cuma ada lima hulup pokal, A, I , U, E, O. Kita akan eliminaci dua hulup pokal. Hulup I mencadi dua hulup E iaitu EE. Cementala hulup U mencadee dua hulup O iaitoo OO. Cadi, campe cekalank, keeta belhaceel menkulangee hooloop-hooloop keeta. Kalaoo keeta tooleeckan lagee, hooloop-hooloop eeang telceeca adalah: A, B, C, D, E, H, K, L, M, N, O, P, T. Haneea ada 12 belac hooloop!! Looal beeaca bookan?? Padahal cebeloomneea keeta pooneea 26 hooloop. Eenee adalah penemooan eeang cankat penteenk dan cikneepeekan! ! Co, ceelahkan keeleemkan tooleecan anda denkan menkkoonakan dooa belac hooloop telceboot. EENEE EEDE IANG CANKAT CEMELLANK UALAOOPOON AKAK KOOBLEEK Talcet celancootnia cadee 6 hooloop abcad!!!!!!!! cetoocoo ??? |
#119 | ![]() |
yinyeksin
23 Agustus 2007 jam 9:39am
 
Mobilku ditabrak, Aku dan adikku dianiaya Berhati-hatilah bila melihat mobil Ford Everest biru, dengan nomer polisi B 2708 CF. Ciri lainnya terdapat plakat DPR-MPR RI didekat nomor polisi bagian depannya. Pengemudinya berkulit hitam, berbadan tegap, berusia sekitar 30an , berambut cepak agak plontos. Adapun kronologis kejadian menurut adikku yang korban dan saksi setempat, Pada tanggal 18-08-07, sekitar jam 10.45 terjadi serempetan antara mobil Ford dan mobil Avanza yang dikendarai oleh adik saya di kompleks perumahan Taman Permata, Karawaci. Akibat dari kejadian itu, bemper kanan belakang (tepatnya diatas roda belakang sebelah kanan) mobilku copot. Setelah tabrakan itu, pengemudi mobil ford biru itu turun dari mobil, langsung lari menghampiri mobil adik saya yang saat itu baru memberhentikan mobilnya. Pengemudi mobil ford itu langsung turun melayangkan tinjunya berkali-kali ke arah wajah adik saya. Setelah itu, dia langsung membuka pintu mobilku, mencabut kunci yang masih melekat pada Dengan dibantu oleh tukang ojek dan satpam, adik saya diantar pulang ke rumah. Pada saat itu saya yang sedang berada dirumah sendirian sangat panik melihat keadaannya yang babak belur dan berlumuran darah diseluruh mukanya. Saat itu, saya ingin segera mengantarkan adik saya ke rumah sakit untuk segera mendapatkan pertolongan pertama, saya baru teringat akan kunci mobil dan stnk yang masih ditahan oleh `jagoan bermobil biru itu'. Indetitas `jagoan' itu yang akhirnya diketahui bernama Ilham dari petugas keamanan setempat, sehigga saya, dengan diantar oleh 2 orang satpam itu ke rumahnya utk mengambil kembali kunci mobil guna mengantarkan adik saya ke rumah sakit untuk segera mendapatkan pertolongan. Apa yang terjadi kemudian, benar sangatlah diluar dugaan, Jagoan tersebut sudah menunggu kami didepan rumahnya dengan berkacak pinggang. Saat itu, saya yang masih kebingungan segera menanyakan kunci mobil dan dompet yang berisikan STNK, itu akan tetapi langsung dibentak oleh JAGOAN itu, supaya saya jangan menanyakan kunci dan STNK mobil itu, atau saya juga akan dipukul seperti adik saya. Sebagai seorang wanita, saya tetap bersikeras untuk meminta kembalikunci mobilnya, guna mengantarkan adik saya untuk mendapatkan pertolongan segera, karna darah semakin banyak mengucur dari luka adik saya. Bukan kunci mobil yang saya terima, akan tetapi tamparan dan tinju berkali-kali diarahkan JAGOAN itu ke muka saya, untung saja, ada 2 orang petugas satpam yang sangat sigap melindungi saya dari serangan brutal JAGOAN itu, sehingga hanya mata kanan saya yang memar dan pendarahan pada bola mata saya. Tidak puas karna saya berhasil diselamatkan oleh petugas satpam tersebut, JAGOAN tersebut mengancam akan MENGHABISI saya dan adik saya. ` Awas kamu, Saya TEMBAK kamu, saya matikan kamu berdua'. Melihat keadaan yang sangat tidak menguntungkan buat saya dan adik saya, petugas satpam tersebut segera mengungsikan kami kakak beradik berdua. Kunci mobilku masih enggan dikembalikan, akan tetapi setelah berulangkali petugas keamanan menasehati bahwa dia tidak punya hak menahan kunci mobil, dompet berserta STNK kami, baru dia mengembalikannya kepada pak satpam. Saat ini, kasus ini sudah saya laporkan ke kantor polisi setempat, untuk pengusutan selanjutnya, dengan nomor laporan polisi 683/K/VIII/2007/SEK.CURUG. Setau saya pernah dilakukan pemeriksaan dan penertiban terhadap mobil berplakat indetitas DPR MPR RI, bagaimana dengan JAGOAN ini???) Apakah memang benar dia adalah anggota DPR MPR RI dengan plakat identitas yang melekat di mobilnya???? Apakah benar seseorang dapat seenaknya saja memukul orang???? Benarkah seorang pria dewasa menganiaya seorang wanita yang sedang panik melihat darahnya mengucur semikian deras dari luka adiknya??? Bisakah seenaknya seseorang menghabisi nyawa orang lain??? Apakah fungsi senjata itu??? Jikalau memang dia punya?? Apakah benar kegunaannya untuk mengancam dan menembak orang lain???? Masih adakah jaminan keselamatan dan perlindungan hukum di Negara Indonesia ini, disisi lain kita punya kewajiban untuk membayar pajak ke Negara??? Tolong disebarluaskan email ini, supaya cukup kami saja yang mengalami hal seperti ini, jangan ada lagi kasus kedua dan ketiga yang mengalami nasib seperti kami. Kami mohon doa dan dukungan dari teman-teman sekalian, semoga keadilan dapat benar-benar ditegakan di bumi Indonesia ini, sehingga tidak ada yang namanya main hakim sendiri. Kejadian ini ada benar adanya...,rekan-rekan sekalian dapat mengeceknya langsung ke kantor polsek curug dengan nomor laporan yang sudah saya sebutkan didepan, atau dapat menghubungi email saya felyshia@hotmail.com |
#120 | ![]() |
hey_sephia
27 Agustus 2007 jam 2:55pm
 
JANGAN GUNAKAN SUMPIT SEKALI PAKAI Ini adalah kasus nyata, jika suatu Anda akan melihat deterjen pemutih Jika anda dapat menyiapkan sumpit Dalam suatu kampanye kesehatan di An Sebelum diproduksi, bahan dasarnya Setelah itu dicuci dengan Bahan-bahan kimia ini dapat Profesor Chew tidak lagi menggunakan Agar tidak lupa, ia membawa sumpit |