Home → Forum → General discussions → Sekedar Renungan
#161 |
yinyeksin
3 Mei 2007 jam 10:05am
 
Berani Mencoba Alkisah, seorang pembuat jam tangan berkata kepada jam yang sedang dibuatnya. "Hai jam, apakah kamu sanggup untuk berdetak paling tidak 31,104,000 kali selama setahun?" "Ha?," kata jam terperanjat, "Mana sanggup saya?" "Bagaimana kalau 86,400 kali dalam sehari?" "Delapan puluh ribu empat ratus kali? Dengan jarum yang ramping-ramping seperti ini?" jawab jam penuh keraguan. "Bagaimana kalau 3,600 kali dalam satu jam?" "Dalam satu jam harus berdetak 3,600 kali? Banyak sekali itu" tetap saja jam ragu-ragu dengan kemampuan dirinya Tukang jam itu dengan penuh kesabaran kemudian bicara kepada si jam, "Kalau begitu, sanggupkah kamu berdetak satu kali setiap detik?" "Naaaa, kalau begitu, aku sanggup!" kata jam dengan penuh antusias. Maka, setelah selesai dibuat, jam itu berdetak satu kali setiap detik. Tanpa terasa, detik demi detik terus berlalu dan jam itu sungguh luar biasa karena ternyata selama satu tahun penuh dia telah berdetak tanpa henti. Dan itu berarti ia telah berdetak sebanyak 31,104,000 kali Renungan : Kata Bijak : |
|
#162 |
Azalae
3 Mei 2007 jam 1:33pm
 
satu meter ato sejuta kilometer, langkah pertama paling susah yah. |
|
#163 |
yinyeksin
5 Mei 2007 jam 12:00pm
 
Aku pernah datang dan aku patuh == semoga kita juga bisa belajar tegar seperti dia: patuh dan rela berkorban == ----forwarded message---- Kisah tentang seorang gadis kecil yang cantik yang memiliki sepasang bola mata yang indah dan hati yang lugu polos. Dia adalah seorang yatim piatu dan hanya sempat hidup di dunia ini selama delapan tahun. Satu kata terakhir yang ia tinggalkan adalah 'saya pernah datang dan saya sangat penurut'. Anak ini rela melepasakan pengobatan, padahal sebelumnya dia telah memiliki dana pengobatan sebanyak 540.000 dolar yang didapat dari perkumpulan orang Chinese seluruh dunia. Dia membagi dana tersebut menjadi tujuh bagian, yang dibagikan kepada tujuh anak kecil yang juga sedang berjuang menghadapi kematian, dan dia rela melepaskan pengobatannya. Begitu lahir dia sudah tidak mengetahui siapa orang tua kandungnya. Dia hanya memiliki seorang papa yang mengadopsinya. Papanya berumur 30 tahun yang bertempat tinggal di provinsi She Cuan kecamatan Suang Liu, kota Sang Xin Zhen Yun Ya Chun Er Cu. Karena miskin, maka selama ini ia tidak menemukan pasangan hidupnya. Kalau masih harus mengadopsi anak kecil ini, mungkin tidak ada lagi orang yang mau dilamar olehnya. Pada tanggal 30 November 1996, tgl 20 bln 10 imlek, adalah saat dimana papanya menemukan anak kecil tersebut diatas hamparan rumput, disanalah papanya menemukan seorang bayi kecil yang sedang kedinginan. Pada saat menemukan anak ini, di dadanya terdapat selembar kartu kecil tertulis, 20 November jam 12. Melihat anak kecil ini menangis dengan suara tangisannya sudah mulai melemah, papanya berpikir kalau tidak ada orang yang memperhatikannya, maka kapan saja bayi ini bisa meninggal. Dengan berat hati papanya Ini adalah kisah seorang pemuda yang belum menikah yang membesarkan seorang anak, tidak ada ASI dan juga tidak mampu membeli susu bubuk, hanya mampu memberi makan bayi tersebut dengan air tajin (air beras). Maka dari kecil anak ini tumbuh menjadi lemah dan sakit-sakitan. Tetapi anak ini sangat penurut dan sangat patuh. Musim silih berganti, Yu Yuan pun tumbuh dan bertambah besar serta memiliki kepintaran yang luar biasa. Para tetangga sering memuji Yu Yuan sangat pintar walaupun dari kecil sering sakit-sakitan dan mereka sangat menyukai Yu Yuan. Ditengah ketakutan dan kecemasan papanya, Yu Yuan pelan-pelan tumbuh dewasa. Yu Yuan yang hidup dalam kesusahan memang luar biasa. Mulai dari umur lima tahun, dia sudah membantu papa mengerjakan pekerjaan rumah, mencuci baju, memasak nasi, dan memotong rumput. Setiap hal dia kerjakan dengan baik. Dia sadar dia berbeda dengan anak-anak lain. Anak-anak lain memiliki sepasang orang tua, sedangkan dia hanya memiliki seorang papa. Keluarga ini hanya mengandalkan dia dan papa yang saling menopang. Dia harus menjadi seorang anak yang penurut dan tidak boleh membuat papa menjadi sedih dan marah. Pada saat dia masuk sekolah dasar, dia sendiri sudah sangat mengerti,harus giat belajar dan menjadi juara di sekolah. Inilah yang bisa membuat papanya yang tidak berpendidikan menjadi bangga di desanya. Dia tidak pernah mengecewakan papanya, dia pun bernyanyi untuk papanya. Setiap hal yang lucu yang terjadi di sekolahnya diceritakan kepada papanya. Setiap kali melihat senyuman papanya, dia merasa puas dan bahagia. Walaupun tidak seperti anak-anak lain yang memiliki mama, tetapi bisa hidup bahagia dengan papa, ia sudah sangat berbahagia. Mulai dari bulan Mei 2005 Yu Yuan mulai mengalami mimisan. Pada suatu pagi saat Yu Yuan sedang mencuci muka, ia menyadari bahwa air cuci mukanya sudah penuh dengan darah yang ternyata berasal dari hidungnya. Dengan berbagai cara tidak bisa menghentikan pendarahan tersebut sehingga papanya membawa Yu Yuan ke puskesmas desa untuk disuntik. Tetapi sayangnya dari bekas suntikan itu juga mengerluarkan darah dan tidak mau berhenti. Dipahanya mulai bermunculan bintik-bintik merah. Dokter tersebut menyarankan papanya untuk membawa Yu Yuan ke rumah sakit untuk diperiksa. Begitu tiba di rumah sakit, Yu Yuan tidak mendapatkan nomor karena antrian sudah panjang. Yu Yuan hanya bisa duduk sendiri dikursi yang panjang untuk menutupi hidungnya. Darah yang keluar dari hidungnya bagaikan air yang terus mengalir dan memerahi lantai. Karena papanya merasa tidak enak kemudian mengambil sebuah baskom kecil untuk menampung darah yang keluar dari hidung Yu Yuan. Tidak sampai sepuluh menit, baskom yang kecil tersebut sudah penuh berisi darah yang keluar dari hidung Yu Yuan. Dokter yang melihat keadaaan ini cepat-cepat membawa Yu Yuan untuk diperiksa. Setelah diperiksa, dokter menyatakan bahwa Yu Yuan terkena Leukimia ganas. Pengobatan penyakit tersebut sangat mahal yang memerlukan biaya sebesar 300.000 $. Papanya mulai cemas melihat anaknya yang terbaring lemah di ranjang. Papanya hanya memiliki satu niat yaitu Melihat mata papanya yang sedih dan pipi yang kian hari kian kurus, dalam hati Yu Yuan merasa sedih. Pada suatu hari Yu Yuan menarik tangan papanya, air mata pun mengalir dikala kata-kata belum sempat terlontar. "Papa saya ingin mati". Papanya dengan pandangan yang kaget melihat Yu Yuan, "Kamu baru berumur 8 tahun kenapa mau mati". "Saya adalah anak yang dipungut, semua orang berkata nyawa saya tak berharga, tidaklah cocok dengan Pada tanggal 18 juni, Yu Yuan mewakili papanya yang tidak mengenal huruf, menandatangani surat keterangan pelepasan perawatan. Anak yang berumur delapan tahun itu pun mengatur segala sesuatu yang berhubungan dengan pemakamannya sendiri. Hari itu juga setelah pulang kerumah, Yu Yuan yang sejak kecil tidak pernah memiliki permintaan, hari itu meminta dua Setelah mengetahui keadaan Yu Yuan dari rumah sakit, Chuan Yuan kemudian menuliskan sebuah laporan, menceritakan kisah Yu Yuan secara detail. Cerita tentang anak yg berumur 8 tahun mengatur pemakamannya sendiri dan akhirnya menyebar keseluruh kota Rong Cheng. Banyak orang-orang yang tergugah oleh seorang anak kecil yang sakit ini, dari ibu kota sampai satu Negara bahkan sampai keseluruh dunia. Mereka mengirim email ke seluruh Hanya dalam waktu sepuluh hari, dari perkumpulan orang Chinese didunia saja telah mengumpulkan 560.000 dolar. Biaya operasi pun telah tercukupi. Titik kehidupan Yu Yuan sekali lagi dihidupkan oleh cinta kasih semua orang. Setelah itu, pengumuman penggalangan dana dihentikan tetapi dana terus mengalir dari seluruh dunia. Dana pun telah tersedia dan para dokter sudah ada untuk mengobati Yu Yuan. Satu demi satu gerbang kesulitan pengobatan juga telah dilewati. Semua orang menunggu hari suksesnya Yu Yuan. Ada seorang teman di-email bahkan menulis: "Yu Yuan anakku yang tercinta saya mengharapkan kesembuhanmu dan keluar dari rumah sakit. Saya mendoakanmu Pada tanggal 21 Juni, Yu Yuan yang telah melepaskan pengobatan dan menunggu kematian akhirnya dibawa kembali ke ibu kota. Dana yang sudah terkumpul, membuat jiwa yang lemah ini memiliki harapan dan alasan untuk terus bertahan hidup. Yu Yuan akhirnya menerima pengobatan dan dia sangat menderita didalam sebuah pintu kaca tempat dia berobat. Yu Yuan kemudian berbaring di ranjang untuk diinfus. Ketegaran anak kecil ini membuat semua orang kagum padanya. Dokter yang menangani dia, Shii Min berkata, dalam perjalanan proses terapi akan mendatangkan mual yang sangat hebat. Pada permulaan terapi Yu Yuan sering sekali muntah. Tetapi Yu Yuan tidak pernah mengeluh. Pada saat pertama kali melakukan pemeriksaan sumsum tulang belakang, jarum suntik ditusukkan dari depan dadanya, tetapi Yu Yuan tidak menangis dan juga tidak berteriak, bahkan tidak meneteskan air mata. Yu yuan dari lahir sampai maut menjemput tidak pernah mendapat kasih sayang seorang ibu. Pada saat dokter Shii Min menawarkan Yu Yuan untuk menjadi anak perermpuannya, air mata Yu Yuan pun mengalir tak terbendung. Hari kedua saat dokter Shii Min datang, Yu Yuan dengan malu-malu memanggil dengan sebutan Shii Mama. Pertama kalinya mendengar suara itu, Shii Min kaget, dan kemudian dengan tersenyum dan menjawab, "Anak yang baik". Semua orang mendambakan sebuah keajaiban dan menunggu momen dimana Yu Yuan hidup dan sembuh kembali. Banyak masyarakat datang untuk menjenguk Yu Yuan dan banyak orang menanyakan kabar Yu Yuan dari email. Selama dua bulan Yu Yuan melakukan terapi dan telah berjuang menerobos sembilan pintu maut. Pernah mengalami pendarahan dipencernaan dan selalu selamat dari bencana. Sampai akhirnya darah putih dari tubuh Yu Yuan sudah bisa terkontrol. Semua orang-orang pun menunggu kabar baik dari kesembuhan Yu Yuan. Tetapi efek samping yang dikeluarkan oleh obat-obat terapi sangatlah menakutkan, apalagi dibandingkan dengan anak-anak leukemia yang lain fisik Yu Yuan jauh sangat lemah. Setelah melewati operasi tersebut fisik Yu Yuan semakin lemah. Pada tanggal 20 agustus, Yu Yuan bertanya kepada wartawan Fu Yuan: "Tante kenapa mereka mau menyumbang dana untuk saya?" Tanya Yu Yuan kepada wartawan tersebut. Wartawan tersebut menjawab, "karena mereka semua adalah orang yang baik hati". Yu Yuan kemudian berkata : "Tante saya juga mau menjadi orang yang baik hati". Wartawan itupun menjawab, "Kamu memang orang yang baik. Orang baik harus saling membantu agar bisa berubah menjadi semakin baik". Yu yuan dari bawah bantal tidurnya mengambil sebuah buku, dan diberikan kepada ke Fu Yuan. "Tante ini adalah surat wasiat saya." Fu yuan kaget sekali, membuka dan melihat surat tersebut. Ternyata Yu Yuan telah mengatur tentang pengaturan pemakamannya sendiri. Ini adalah seorang anak yang berumur delapan tahun yang sedang menghadapi sebuah kematian dan diatas ranjang menulis tiga halaman surat wasiat dan dibagi menjadi enam bagian, dengan pembukaan, tante Fu Yuan, dan diakhiri dengan selamat tinggal tante Fu Yuan. Dalam satu artikel itu nama Fu Yuan muncul tujuh kali dan masih ada sembilan sebutan singkat tante wartawan. Dibelakang ada enam belas sebutan dan ini adalah kata setelah Yu Yuan meninggal. Dia juga ingin menyatakan terima kasih serta selamat tinggal kepada orang- orang yang selama ini telah memperhatikan dia lewat surat kabar. "Sampai jumpa tante, kita berjumpa lagi dalam mimpi. Tolong jaga papa saya. Dan sedikit dari dana "Saya pernah datang, saya sangat patuh", demikianlah kata-kata yang keluar dari bibir Yu Yuan. Pada tanggal 22 agustus, karena pendarahan dipencernaan hampir satu bulan, Yu Yuan tidak bisa makan dan hanya bisa mengandalkan infus untuk bertahan hidup. Mula mulanya berusaha mencuri makan, Yu Yuan mengambil mie instant dan memakannya. Hal ini membuat Dikecamatan She Chuan, sebuah email pun dipenuhi tangisan menghantar kepergian Yu Yuan. Banyak yang mengirimkan ucapan turut berduka cita dengan karangan bunga yang ditumupuk setinggi gunung. Ada seorang pemuda berkata dengan pelan "Anak kecil, kamu sebenarnya adalah malaikat kecil diatas langit, kepakanlah kedua sayapmu. Terbanglah.. ......... ...." demikian kata-kata dari seorang pemuda tersebut. Pada tanggal 26 Agustus, pemakaman Yu Yuan dilaksanakan saat hujan gerimis. Didepan rumah duka, banyak orang-orang berdiri dan menangis mengantar kepergian Yu Yuan. Mereka adalah papa mama Yu Yuan yang tidak dikenal oleh Yu Yuan semasa hidupnya. Demi Yu Yuan yang menderita karena leukemia dan melepaskan pengobatan demi orang lain, maka datanglah papa Didepan kuburannya terdapat selembar foto Yu Yuan yang sedang tertawa. Diatas batu nisannya tertulis, "Aku pernah datang dan aku sangat patuh" (30 nov 1996- 22 agus 2005). Dan dibelakangnya terukir perjalanan singkat riwayat hidup Yu Yuan. Dua kalimat terakhir adalah disaat dia masih hidup telah menerima kehangatan dari dunia. Sesuai pesan dari Yu Yuan, sisa dana 540.000 dolar tersebut disumbangkan kepada anak-anak penderita luekimia lainnya. Tujuh anak yang menerima bantuan dana Yu Yuan itu adalah : Shii Li, Huang Zhi Qiang, Liu Ling Lu, Zhang Yu Jie, Gao Jian, Wang Jie. Tujuh anak kecil yang kasihan ini semua berasal dari keluarga tidak mampu. Mereka adalah anak-anak miskin yang berjuang melawan kematian. Pada tanggal 24 September, anak pertama yang menerima bantuan dari Yu Yuan di rumah sakit Hua Xi berhasil melakukan operasi. Senyuman yang mengambang pun terlukis diraut wajah anak tersebut. "Saya telah menerima bantuan dari kehidupan Anda, terima kasih adik Yu Yuan kamu pasti sedang melihat kami diatas sana . Jangan risau, kelak di batu nisan, kami juga akan mengukirnya dengan kata-kata "Aku pernah datang dan aku sangat patuh". Demikianlah sebuah kisah yang sangat menggugah hati. Seorang anak kecil yang berjuang bertahan hidup dan akhirnya harus menghadapi kematian akibat sakit yang dideritanya. Dengan kepolosan dan ketulusan serta baktinya kepada orang tuanya, akhirnya mendapatkan respon yang luar biasa dari kalangan Dunia. Walaupun hidup serba kekuarangan, dia bisa memberikan kasihnya terhadap sesama. Inilah contoh yang seharusnya kita pun mampu melakukan hal yang sama, berbuat sesuatu yang bermakna bagi sesama, memberikan sedikit kehangatan dan perhatian kepada orang yang membutuhkan. Pribadi dan hati seperti inilah yang dinamakan pribadi seorang pengasih. Sumber: Unknown (Tidak Diketahui) |
|
#164 |
yinyeksin
25 Mei 2007 jam 10:57am
 
Rahasia Kecil Kebahagiaan Sumber/Penulis: Tak Diketahui Rahasia kebahagiaan adalah memusatkan perhatian pada kebaikan dalam diri orang lain. Sebab, hidup bagaikan lukisan: Untuk melihat keindahan lukisan yang terbaik sekalipun, lihatlah di bawah sinar yang terang, bukan di tempat yang tertutup dan gelap sama halnya sebuah gudang. Rahasia kebahagiaan adalah tidak menghindari kesulitan. Dengan memanjat bukit, bukan meluncurinya, kaki seseorang tumbuh menjadi kuat. Rahasia kebahagiaan adalah melakukan segala sesuatu bagi orang lain. Air yang tak mengalir tidak berkembang. Namun, air yang mengalir dengan bebas selalu segar dan jernih. Rahasia kebahagiaan adalah belajar dari orang lain, dan bukan mencoba mengajari mereka. Semakin Anda menunjukkan seberapa banyak Anda tahu, semakin orang lain akan mencoba menemukan kekurangan dalam pengetahuan Anda. Mengapa bebek disebut "bodoh"? Karena terlalu banyak bercuap-cuap. Rahasia kebahagiaan adalah kebaikan hati: memandang orang lain sebagai anggota keluarga besar Anda. Sebab, setiap ciptaan adalah milik Anda. Kita semua adalah ciptaan TUHAN yang satu. Rahasia kebahagiaan adalah tertawa bersama orang lain, sebagai sahabat, dan bukan menertawakan mereka, sebagai hakim. Rahasia kebahagiaan adalah tidak sombong. Bila Anda menganggap mereka penting, Anda akan memiliki sahabat ke manapun Anda pergi. Ingatlah bahwa musang yang paling besar akan mengeluarkan bau yang paling menyengat. Kebahagiaan datang kepada mereka yang memberikan cintanya secara bebas, yang tidak meminta orang lain mencintai mereka terlebih dahulu. Bermurah hatilah seperti mentari yang memancarkan sinarnya tanpa terlebih dahulu bertanya apakah orang-orang patut menerima Kebahagiaan berarti menerima apapun yang datang, dan selalu mengatakan kepada diri sendiri "Aku bebas dalam diriku". Kebahagiaan berarti membuat orang lain bahagia. Padang rumput yang penuh bunga membutuhkan pohon-pohon di sekelilingnya, bukan bangunan-bangunan beton yang kaku. Kelilingilah padang hidup Anda dengan kebahagiaan. Kebahagiaan berasal dari menerima orang lain sebagaimana adanya; nyatanya menginginkan mereka bukan sebagaimana adanya. Betapa akan membosankan hidup ini jika setiap orang sama. Bukankah taman pun akan tampak janggal bila semua bunganya berwarna ungu? Rahasia kebahagiaan adalah menjaga agar hati Anda terbuka bagi orang lain, dan bagi pengalaman-pengalaman hidup. Hati laksana pintu sebuah rumah. Cahaya matahari hanya dapat masuk bilamana pintu rumah itu terbuka lebar. Rahasia kebahagiaan adalah memahami bahwa persahabatan jauh lebih berharga daripada barang; lebih berharga daripada mengurusi urusan sendiri; lebih berharga daripada bersikukuh pada kebenaran dalam perkara-perkara! yang tidak prinsipiil. Renungkan setiap rahasia yang ada di dalamnya. Rasakan apa yang dikatakannya. |
|
#165 |
ToOn99
9 Juli 2007 jam 6:04pm
 
This is the fate of many good plan A |
|
#166 |
hey_sephia
9 Juli 2007 jam 6:34pm
 
haha that's really funnyyyy!! I don't know where you're going but I have a nice bed here wanna join me? |
|
#167 |
hey_sephia
12 Juli 2007 jam 6:46pm
 
Di bawah ini adalah salah satu contoh tragis. Sering kali orang tidak mensyukuri apa yang diMILIKInya sampai Rani, sebut saja begitu namanya. Kawan kuliah ini berotak cemerlang Ketika Universitas mengirim mahasiswa untuk studi Hukum Internasional Berikutnya, Rani mendapat pendamping yang ''selevel''; sama-sama Alifya, buah cinta mereka, lahir ketika Rani diangkat sebagai staf Ketika Alif, panggilan puteranya itu, berusia 6 bulan, kesibukan Rani Setulusnya saya pernah bertanya, ''Tidakkah si Alif terlalu kecil Kakek-neneknya selalu memompakan kebanggaan kepada cucu semata wayang ''Contohlah ayah-bunda Alif, kalau Alif besar nanti.'' Begitu selalu Ketika Alif berusia 3 tahun, Rani bercerita kalau dia minta adik. Bahkan, tutur Rani, Alif selalu menyambut kedatangannya dengan penuh Sungguh keluarga yang bahagia, pikir saya. Meski kedua orangtuanya Suatu hari, menjelang Rani berangkat ke kantor, entah mengapa Alif Peristiwa ini berulang sampai hampir sepekan. ''Bunda, mandikan aku!'' Sampai suatu sore, saya dikejutkan telponnya Mien, sang baby sitter. Rani, ketika diberi tahu soal Alif, sedang meresmikan kantor barunya. Dan siang itu, janji Rani terwujud, meski setelah tubuh si kecil Ketika tanah merah telah mengubur jasad si kecil, kami masih berdiri Rasanya Rani memang tak perlu hiburan dari orang lain. Suaminya Tiba-tiba Rani berlutut. ''Aku ibunyaaa!'' serunya histeris, lantas -- Nasi sudah menjadi bubur, sesal tidak lagi menolong. -- Hal yang nampaknya sepele sering kali menimbulkan sesal dan -- Sering kali orang sibuk 'di luaran', asik dengan dunianya dan -- Sering kali orang takabur dan merasa yakin bahwa pengertian dan -- Pelajaran yang sangat menyedihkan. Semoga yang membacanya bisa mengambil makna yang terkandung dalam Catch the chance, keep and manage it well |
|
#168 |
yinyeksin
30 Juli 2007 jam 9:31am
 
Apa Yang Kita Sombongkan? Sombong adalah penyakit yang sering menghinggapi kita semua, yang benih-benihnya terlalu kerap muncul tanpa kita sadari. Di tingkat terbawah, sombong disebabkan oleh faktor materi. Kita merasa lebih kaya, lebih rupawan, dan lebih terhormat daripada orang lain. Di tingkat kedua, sombong disebabkan oleh faktor kecerdasan. Kita merasa lebih pintar, lebih kompeten, dan lebih berwawasan dibandingkan orang lain. Di tingkat ketiga, sombong disebabkan oleh faktor kebaikan. Kita sering menganggap diri kita lebih bermoral, lebih pemurah, dan lebih tulus dibandingkan dengan orang lain. Yang menarik, semakin tinggi tingkat kesombongan, semakin sulit pula kita mendeteksinya. Sombong karena materi sangat mudah terlihat, namun sombong karena pengetahuan, apalagi sombong karena kebaikan, sulit terdeteksi karena seringkali hanya berbentuk benih-benih halus di dalam batin kita. Akar dari kesombongan ini adalah ego yang berlebihan. Pada tataran yang lumrah, ego menampilkan dirinya dalam bentuk harga diri (self-esteem) dan kepercayaan diri (self-confidence). Akan tetapi, begitu kedua hal ini berubah menjadi kebanggaan (pride), Anda sudah berada sangat dekat dengan kesombongan. Batas antara bangga dan sombong tidaklah terlalu jelas. Kita sebenarnya terdiri dari dua kutub, yaitu ego di satu kutub dan kesadaran sejati di lain kutub. Pada saat terlahir ke dunia, kita dalam keadaan telanjang dan tak punya apa-apa. Akan tetapi, seiring dengan waktu, kita mulai memupuk berbagai keinginan, lebih dari sekadar yang kita butuhkan dalam hidup. Keenam indra kita selalu mengatakan bahwa kita memerlukan lebih banyak lagi. Perjalanan hidup cenderung menggiring kita menuju kutub ego. Ilusi ego inilah yang memperkenalkan kita kepada dualisme ketamakan (ekstrem suka) dan kebencian (ekstrem tidak suka). Inilah akar dari segala permasalahan. Perjuangan melawan kesombongan merupakan perjuangan menuju kesadaran sejati. Untuk bisa melawan kesombongan dengan segala bentuknya, ada dua perubahan paradigma yang perlu kita lakukan. Pertama, kita perlu menyadari bahwa pada hakikatnya kita bukanlah makhluk fisik, tetapi makhluk spiritual. Kesejatian kita adalah spiritualitas, sementara tubuh fisik hanyalah sarana untuk hidup di dunia. Kita lahir dengan tangan kosong, dan (ingat!) kita pun akan mati dengan tangan kosong. Pandangan seperti ini akan membuat kita melihat semua makhluk dalam kesetaraan universal. Kita tidak akan lagi terkelabui oleh penampilan, label, dan segala "tampak luar" lainnya. Yang kini kita lihat adalah "tampak dalam". Pandangan seperti ini akan membantu menjauhkan kita dari berbagai kesombongan atau ilusi ego. Kedua, kita perlu menyadari bahwa apapun perbuatan baik yang kita lakukan, semuanya itu semata-mata adalah juga demi diri kita sendiri. Kita memberikan sesuatu kepada orang lain adalah juga demi kita sendiri. Dalam hidup ini berlaku hukum kekekalan energi. Energi yang kita berikan kepada dunia tak akan pernah musnah. Energi itu akan kembali kepada kita dalam bentuk yang lain. Kebaikan yang kita lakukan pasti akan kembali kepada kita dalam bentuk persahabatan, cinta kasih, makna hidup, maupun kepuasan batin yang mendalam. Jadi, setiap berbuat baik kepada pihak lain, kita sebenarnya sedang berbuat baik kepada diri kita sendiri. Kalau begitu, apa yang kita sombongkan dan ngapain juga sombong? |
|
#169 |
eeyore
8 Agustus 2007 jam 6:54am
 
By Anita Quigley THERE is an episode in Sex and the City where Sarah Jessica Parker’s character Carrie attends a baby shower at a girlfriend’s place. The new mother insists shoes be left at the door so not to damage the floors, but when it comes time to go home, Carrie’s new $485 pair of Manolo Blahniks have been stolen. Her host offers to pay for them, then baulks at the cost, accusing Carrie of being utterly self-indulgent by spending nearly $500 on a pair of shoes for herself. Well, there is now. It’s called the 40th and like some weddings, no expense is spared. I use the Sex and the City analogy because it’s all about how we perceive singles, couples, and parents _ and the gifts we tend to lavish on the latter two. I have attended a couple of fab 40ths for single girlfriends and am jetting off to Hong Kong for another in the New Year. One was a sit-down catered meal for 60 at a restaurant paid for by the birthday girl with the help of her parents. There were a couple of really touching speeches from family and friends. Another had a catered lunch at a harbourside restaurant, followed by an international party trail for 15 at a restaurant in Venice a few months later on her actual birthday. Guests came from all over Europe and even some from Australia to help her celebrate. Both are equally valid celebrations, although not everyone seems to agree. A 30-something former flatmate estimates spending close to $8000 on bridesmaids dresses, shoes, flowers, travel and gifts over the years. She says it is nice to have been asked so many times (five at last count), but does wonder if she is single at 40 and proposes a big bash back in her home town of Perth, her friends will be just as generous as she has been. It’s not about evening the score, it’s about everyone deserving one great party _ a celebration where the focus is just on them. And, unlike you’re 18th or 21st birthdays, fortieths are a great way to also celebrate your achievements. For my mother’s generation, often the only emblem of female success was a husband and children. To be 40, single and wealthy enough to throw yourself a big bash was unheard of or to be pitied rather than celebrated. Most little girls are indoctrinated with the fairytale that there will only be one big day in their life where they will be the centre of attention _ their wedding day. But as we all know, little girls grow up and for one reason or another realise it’s OK to stop believing in other people’s fairytales and make their own. |
|
#170 |
hey_sephia
3 Oktober 2007 jam 3:57pm
 
Menjelang hari raya, seorang ayah membeli beberapa gulung kertas kado. Putrinya yang masih kecil, masih balita, meminta satu gulung. Untuk apa ?" - tanya sang ayah. "Untuk kado, mau kasih hadiah." - jawab si kecil. "Jangan dibuang-buang ya." - pesan si ayah, sambil memberikan satu gulungan kecil. Persis pada hari raya, pagi-pagi si cilik sudah bangun dan membangunkan ayahnya, "Pa, Pa - ada hadiah untuk Papa." Sang ayah yang masih malas-malasan, matanya pun belum melek, menjawab, "Sudahlah nanti saja." Tetapi si kecil pantang menyerah, "Pa, Pa, bangun Pa - sudah siang." "Ah, kamu gimana sih - pagi-pagi sudah bangunin Papa." Ia mengenali kertas kado yang pernah ia berikan kepada anaknya. "Hadiah apa nih?" "Hadiah hari raya untuk Papa. Buka dong Pa, buka sekarang." Dan sang ayah pun membuka bingkisan itu. Ternyata di dalamnya hanya sebuah kotak kosong. Tidak berisi apa pun juga. "Ah, kamu bisa saja. Bingkisannya koq kosong. Buang-buang kertas kado Papa. Kan mahal ?" Si kecil menjawab, "Nggak Pa, nggak kosong. Tadi, Putri masukin begitu buaanyaak ciuman untuk Papa." Sang ayah terharu, ia mengangkat anaknya. Dipeluknya, diciumnya. "Putri, Papa belum pernah menerima hadiah seindah ini. Papa akan selalu menyimpan boks ini. Papa akan bawa ke kantor dan sekali-sekali kalau perlu ciuman Putri, Papa akan mengambil satu. Nanti kalau kosong - diisi lagi ya !" PERSPEKTIF Boks kosong yang sesaat sebelumnya dianggap tidak berisi, tidak memiliki nilai apa pun, tiba-tiba tiba-tiba memiliki nilai yang begitu tinggi. Apa yang terjadi ? Lalu, kendati kotak itu memiliki nilai yang sangat tinggi di mata sang ayah, di mata orang lain tetap Kosong bagi seseorang bisa dianggap penuh oleh orang Sebaliknya, penuh bagi seseorang bisa dianggap KESIMPULAN Kosong dan penuh - dua-duanya merupakan produk dari Sebagaimana anda memandangi hidup - demikianlah Hidup menjadi berarti, bermakna, karena anda Bagi mereka yang tidak memberikan makna, tidak |
|
#171 |
yinyeksin
4 Oktober 2007 jam 11:12am
 
hmmm...jadi ingat ucapan "kosong itu isi, isi itu kosong"...nah itu memang tergantung bagaimana masing-masing orang menanggapi suatu hal |
|
#172 |
krabz
1 Januari 2008 jam 8:04pm
 
Doa Hari Ini |
|
#173 |
krabz
1 Januari 2008 jam 8:04pm
 
Saya meminta kepada Tuhan |
|
#174 |
eeyore
9 Januari 2008 jam 7:20am
 
Sekedar intermezo, di sadur dari sebuah cerita di radio swasta, Ada sebuah cerita, Saking percayanya si bule tersebut sama Sabroni, maka si boss bule hanya mengijinkan Sabroni yang mengurus kebersihan ruang kerjanya, dan menitipkan duplikat kunci ruangannya. Suatu hari, pagi pagi, sabroni seperti biasa sibuk membersihkan ruangan si boss, saking asyiknya dia bekerja, dia tidak sadar bahwa si boss sudah ada di ruangan dan duduk menghadapi laptopnya. Demikian juga si boss, dia tidak menyadari bahwa Sabroni sedang dengan manisnya merapikan ruangannya dan berada di belakangnya duduk menghadapi laptop. Sesaat sabroni menyadari kehadiran pak boss, dan ketika dia hendak menyapa, ada sedikit kejadian yang membuatnya tercenung dan tertarik untuk mengintip aktifitas si boss dari balik punggung si boss ketika mengetikkan sesuatu di keyboard laptopnya dan mengintip layar monitor si boss. Setelah merasa puas dengan ke-isengannya, sabroni akhirnya bergeser menjauh dan akkhirnya menyapa pak Boss untuk pamit keluar. Si boss terkejut ketika menyadari ada si sabroni di dalam ruangan, tetapi dia tidak berpikir panjang dan tidak berprasangka buruk terhadap sabroni. Akhirnya sabroni keluar ruangan si boss, dan menyelesaikan pekerjaannya di tempat yang lain, sebelum akhirnya dia kembali ke ruang kerja utamanya, pantry, untuk beristirahat. Di dalam ruang pantry, sabroni teringat akan kejadian di ruangan si boss, dan memikirkan efeknya terhadap dirinya, sabroni menjadi bersemangat, karena dia merasa menyimpan suatu rahasia penting tentang bossnya, yang mungkin suatu saat akan dapat mendatangkan keuntungan bagi dirinya. Tapi Sabroni juga merasa was was, takut jika pengetahuannya tersebut akan membawa dampak buruk kepada dirinya, karena dia menyadari bahwa dirinya hanya sebuah kerikil kecil di perusahaan terebut, yang suatu saat bisa terlempar dengan suksesnya ke pinggir jalan. Menyadari hal tersebut, sabroni panik, dan mukanya mulai pucat. Perubahan wajah tersebut diketahui oleh partner kerjanya, seorang office boy juga, yang bertugas di kebershan kamar kecil kantor tersebut, yang selama ini merasa iri dengan keberuntungan sabroni, yang bernama somad. Sabroni tersentak, dan tanpa sengaja, karena pada dasarnya dia lugu, dia keceplosan berkata, "Gue baru dapet rahasianya si boss, gue jadi bingung" Somad ngeloyor ke pos kerja nya .. kamar kecil ... sambil nggerundhel .... Roni : ngapain lo mad, ngomel2 kaya nenek bawel aja ... pagi pagi bikin kopi kek, buat kita smoking disini (jorkis juga tuh IT, ngopi di kamar kecil) Pantry Area, Roni masuk .. ngliat si sabroni didalam sendirian ... langsung merangsek maju dengan gagah .... --------------------------------------------- di ruangan Pak Roni si pakar IT --------------------------------------------------------------------------- *anak buah pak Roni pada bengong *** secarik kertas .... berbau bubuk kopi .... khas pantry ..... tergeletak di meja pak Rony ... di pandang dengan pandangan kosong oleh pak Rony....... disana tertulis ****** Di pantry ... Sabroni bingung .... "emangnya apaan sih hebatnya password pak boss . cuma 6 gambar bintang .... semua khan juga bisa" *sambil ngitung ngitung duit dari pak Roni .... Di kamar mandi, Somad masih ngelap wastafel sambil siul siul ... nemu sebungkus rokok masih lumayan penuh .... punya pak Roni .... Di ruangan pak Boss ..... pak boss lagi kirim email ke HRD agar menyiapkan peraturan baru keanak buahnya ..... tentang : "Dilarang membaca email sampah seperti ini di jam kerja, atau nanti akan dikenai sangsi pemotongan upah" |