IndoSpcnet Wuxia Round Robin.

HomeForumBooksIndoSpcnet Wuxia Round Robin.


Halaman sebelum 1 2 3 4 ... 14 15 16 17 18 sesudah
#321 avatar
oeyyong 27 April 2005 jam 8:55am  

saya jadi gadis naga kecil lol...:D:D:D :aderai:

#322
Azalae 27 April 2005 jam 10:11am  

:o yang guo = ?

#323 avatar
andrea7974 28 April 2005 jam 9:04am  

so....Oyong atau Boss dong yang mulai :) bagaimana? :)

#324
Azalae 28 April 2005 jam 9:21am  

bingung mau nulis apa. nonton dulu ahhh. :giggle:

oiya taroh di thread baru kan? yang ini udah panjang ntar bingung yang baca.

#325 avatar
andrea7974 29 April 2005 jam 9:31am  

okay, nanti deh aku copy and paste ceritanya di thread yang baru supaya lebih rapi :)

#326
hey_sephia 17 Agustus 2005 jam 11:08pm  

sorry i know this thread is kinda closed.. but it's fun once in a while to re-read it.. it was so much fun eh??
i must say, this one (below, in quote) is my favourite entry by faaaaar...

wanna have fun agaiiin.. :cry:

gimana kalo bikin yg bertema seikai? :)) oh i'm so obsessed aren't i? :p

Azalae menulis:
Sinar mentari menuntun dan memberi kehangatan. Angin mengelus lembut nan nyaman.

Di gunung Go Bi terdengar lantunan seruling merdu Bluenectar dan paduan heboh Cathy, Sephia, dan RDAK. Mereka adalah grup F4 yang baru terbentuk. Beberapa hari seblomnya mereka menyetujui nama F4 yang ga punya arti khusus bukan juga singkatan. Hanya karena saran dan nasehat peramal tua di desa yang baru dilewati.

Peramal tersebut berkata, "Langit tidak memberi tahu jelas hari dan tahun tapi yakinlah di masa depan nama F4 akal terkenal."

Terdengar suara Cathy sang putri, 'Naik naik ke puncak Go Bi ...'

Dilanjutkan oleh Sephia, '... tinggi tinggi sekali'

RDAK, 'Naik naik ke puncak Gooo Biiii ...'

Bertiga, '... tinggi tinggi sekaliii ...'

Dari Azalae hanya terdengar nafas tidak teratur. Terjalnya jalan dan tebing tidak memungkinkan pemakaian kuda. Terpaksa semua berjalan kaki dan membawa bekal masing-masing.

Terlihat mata Sastrawan Tangan Cepat masih merah bekas menangis. Membawa seluruh makanan sangatlah berat sehingga sebagian besar harus ditinggal bersama dengan kuda di penginapan terakhir.

'Kiri kanan kulihat saja ...' Sayup-sayup di antara penat, duka dan dahaga pendekar bulat mendengar ketiga vokalis bernyanyi. '... banyak pohon bambu'.

Kalau saja melihat banyak makanan pikirnya sedih berjalan paling belakang tertinggal beberapa meter.

'Kiri kanan ...'

Dengan lemas ia berharap sambil menunduk lemas melihat ke bawah semoga jamur Pa It sedap dan lezat dimakan tapi sesuatu mengatakan kesempatan ini sangat tipis.

' ... kulihat saja banyak beruang besar ...'

Suasana hening sunyi. Ketiga penyanyi diam seketika. Beberapa detik kemudian Bluenectar menghentikan permainan serulingnya.

Masih dalam lamunan Azalae tidak menyadari ia berjalan melewati yang keempat pendekar lain yang terpana melihat sesuatu di depan mereka.

Tiba-tiba menabrak sesuatu. Sesuatu yang empuk dan hangat. Perlahan-lahan ia mulai mengangkat kepala untuk melihat apa yang ditabraknya di depan.

Sesuatu yang berbulu. Sesuatu dengan gigi besar. Sesuatu yang di beberapa tempat mungkin dianggap lucu dan dipelok-pelok. Tapi di sekitar daerah ini tidak ada yang berani mengelus ato patting sesuatu tersebut. Malah biasanya penduduk setempat lari sambil berteriak-teriak ketakutan. Beda daerah beda kebiasaan.

Azalae sebenarnya tidak tinggal di daerah setempat dan tidak tau adat setempat tapi ia tau nama sesuatu tersebut. Beruang.

Ia tidak ingat buku mana ato siapa yang memberi tahu. Hanya ingat hidup sehat dan umur panjang tidak kompak dengan tindakan diam santai di depan binatang bergigi tajam dan kuku panjang.

F4 mulai memasang kuda-kuda bersiap mengeluarkan jurus paling maut.

'Stoppp.' Sephia ingat sesuatu. 'Kita tidak boleh melukai binatang. Nanti badan perlindungan binatang akan protes dan cerita ini tidak bisa diterbitkan.'

Dari kanan muncul seekor beruang lagi. Dan dari kiri. Tak lupa satu lagi dari belakang.

Pendekar kebenaran selalu maju tanpa takut ke segala medan melawan apapun yang menghalangi. Hujan badai, topan salju, api membara, maupun langit yang runtuh tidak dapat menghalangi. Lain soal dengan tiga beruang besar.

Dengan lantang dan suara menggema, sastarawan bulat mengeluarkan suara pertama kali hari itu. 'Kyaaaa.....'

Debu jalanan membumbung, kerikir terlontar, daun kering terburai ke udara, kabut menutupi pandangan. Reflex pendekar tingkat tinggi memang mengagumkan. Satu detik mereka bertatap muka dengan empat beruang, detik berikutnya sudah di atas pohon.

'Azzy, kamu lapar kan?' Tanya Cathy. 'Kaki beruang enak loh rasanya.'

'Mungkin bagi beruang kaki manusia juga enak.' RDAK menambah.

Daya tahan pendekar tingkat tinggi tidak kalah menakjubkan. Sekali mereka memulai, dapat bertahan lama. Beberapa jam kemudian keliama jagoan kita masih di atas pohon.

Di bawah, empat beruang menanti dengan sabar.

Segala sesuatu tidak harus diselesaikan dengan kekerasan. Dialog dapat menyelesaikan segala permasalahan.

'Sahabat', Suling Biru bertatap mata dengan Hek Peh Siu Cai, 'coba kau turun berdiskusi dengan empat binatang jinak di bawah.'

'Loh kok aku?'

'Kamu sebagai sastrawan mestinya jago merangkai kata dan cocok sebagai penengah.'

Sephia yang mendengar percakapakan ini ikut menyumbang pengamatan. 'Apalagi dari postur tubuh ada kemiripan. Mungkin mereka akan mengira kamu sejenis.'

Pendekar putih selalu siap berkorban demi sahabat dan kebenaran. Tanpa mengabaikan rintangan dan resiko pada diri sendiri.

'Enakkk ajaaaaa.' Azalae protes. 'Itu taring dan kuku bukan buat garuk-garuk.' Sambil ia melihat pawpaw beruang terbesar yang berbulu coklat tua.

Melihat ada orang yang butuh bantuan, pendekar jalur lurus akan langsung bertindak tanpa memikirkan imbalan atau untung rugi.

Bluenectar mendorong Azalae dari pohon. Keempat beruang melihat gumpalan daging bulat jatuh dari pohon diiringi teriakan.

Pendekar kebenaran selalu saling mendukung satu sama lain dan siap memberi dukungan apapun.

'Ayyyooo Azzzyyy kamu pasti bisaaa.' Kata Bluenectar.

'Hajarrr hajarrr.' Cathy juga memberi semangat.

'Loh Azzy jangan cuma lari dong.' Sephia memberi saran. 'Awas beruang di belakang.'

'Jangan diam saja pantat digigit.' RDAK tidak mau kalah. 'Balas gigit pantat beruang yang itu!'

Banyak orang ingin masuk dunia persilatan untuk membuat nama dan mencari tempat dalam legenda yang diceritanya para rakyat. Beberapa kisah terlalu aneh dan sulit dibuktikan, tidak dipercaya pendengar dan hilang begitu saja.

Petualangan jagoan tangan buntung bersahabat condor raksasa masih masuk akal dan dapat dipercaya. Tapi sapa yang bakal percaya cerita pendekar menang lomba gigit pantat melawan empat beruang.

#327
Azalae 18 Agustus 2005 jam 11:14am  

iya dah lama banget ga ada lanjutan. ummm kok diquote :p

#328 avatar
oeyyong 18 Agustus 2005 jam 12:45pm  

:rofl2::rofl2:...kalo mo WRR mesti ajak si rmz balik noh..:D..

#329 avatar
andrea7974 18 Agustus 2005 jam 3:25pm  

tulis aja yang ada ide! begitu ada ide langsung tulis saja! nggak usah terlalu ketat giliran siapa-siapa. walau ceritanya lama2 susah utk dipadukan, tetapi tetep aja lucu membaca potongan2 yang aneh2 spt yg barusan di quote oleh Sephia :D

#330
shiro 21 Agustus 2005 jam 10:31am  

:rofl:
Aduuhhhhh, yg itu lucu banget... gua baca lagi sampe nyengir2 lagi... Ayo boss, hajar hajarrrrr... :rofl2:

#331
Azalae 21 Agustus 2005 jam 2:41pm  

lagi ga ada ide sama sekali sekarang :p

#332
yinyeksin 22 Agustus 2005 jam 11:36am  

aduh baca quote-nya mon2 jadi ngakak sendiri lagi, udah lama juga yah ceritanya gak dilanjutin :p

#333 avatar
andrea7974 22 Agustus 2005 jam 2:56pm  

shiro menulis:
:rofl:
Aduuhhhhh, yg itu lucu banget... gua baca lagi sampe nyengir2 lagi... Ayo boss, hajar hajarrrrr... :rofl2:
yang nulis ini si Manager jg lama tak pernah muncul neh :D apa kabar neh Manager? ayo dong tulis lagi yg konyol gitu utk cerita ini :D

#334
hey_sephia 22 Agustus 2005 jam 4:55pm  

andrea7974 menulis:
shiro menulis:
:rofl:
Aduuhhhhh, yg itu lucu banget... gua baca lagi sampe nyengir2 lagi... Ayo boss, hajar hajarrrrr... :rofl2:
yang nulis ini si Manager jg lama tak pernah muncul neh :D apa kabar neh Manager? ayo dong tulis lagi yg konyol gitu utk cerita ini :D
yg nulis kan johan? :?

#335 avatar
soep 27 Maret 2006 jam 11:58pm  

andrea7974 menulis:
rmz menulis:
Hari itu, ciang nan... tampak lebih indah dari biasanya.
Kolam-kolam terisi penuh dengan air segar yang mengalir dan riak-riak keceriaan muda-mudi yang bercengkrama.

Disudut kedai, tampak duduk seorang lelaki berpakaian ringkas dengan pedang di pinggang sembari menggoyang-goyangkan kipas bertuliskan puisi jaman dinasti tang. Paras lelaki ini sangat tampan dengan alis tebal, hidung tegar, dengan sepasang rahang yang kuat, dan walaupun tampak tenang sorot tajam matanya memancarkan kekuatan seorang pendekar yang telah memenangkan ribuan pertarungan berdarah.

Melihat bajunya yang bersih yang berbahan dasar kain mahal, dapatlah ditebak kalau pendekar ini berasal dari keluarga terpandang, tak heran apabila banyak gadis-gadis yang kebetulan lewat, seperti dibetot oleh kekuatan tak nampak untuk tersenyum pada lelaki ini.

Tak lama kemudian seorang gadis berbaju putih, dengan rambut panjang tergerai dan hiasan rambut terbuat dari rantai emas memasuki kedai tersebut. Wajahnya sama sekali tidak menampilkan ekspresi.

"Pelayan, ambilkan arak terbaik 2 guci besar, dan ambilkan 5 porsi makanan dari babi, ayam, ikan, udang, dan bebek! Cepatlah karena aku sangat lapar!" kata gadis itu sambil meletakkan sebuah bungkusan besar di atas meja.

Pria berpakaian ringkas itu dengan segera memperhatikan gadis itu. Dilihat dari penampilannya, pastilah gadis itu tidak miskin. Dan bungkusan di atas meja itu, mungkin adalah sebuah benda yang sangat berharga. Pria itu, Fanta, tersenyum membayangkan akan mangsanya yang keliatan polos tak berdaya.

"Hiya nona..silahkan makan. Anda seorang wanita tapi selera makannya tak ubahnya seperti seorang pria," kata pelayan yang mengantarkan makanan kepada gadis itu. Gadis itu hanya diam dan tidak berkata apa-apa. Dia bahkan seolah-olah tidak mendengar perkataan pelayan itu.

Fanta yang duduk di sudut kedai itu mulai berpikir, bagaimana caranya untuk mendapatkan bungkusan di depan meja gadis itu. Bagaimanapun dia tidak akan memakai cara kasar untuk mendapatkan barang itu. Lagi pula, Fanta adalah seorang yang berwajah tampan. Bahkan sedari tadi juga banyak wanita mencuri-curi pandang ke arahnya.
Fanta sedang menduga-duga apa isi bungkusan yang dibawa oleh gadis itu ketika tiba-tiba gadis itu membuka bungkusannya dan mengeluarkan sebuah erhu dari kotak itu.

Hati Fanta menjadi kecewa. Ia berharap gadis itu membawa barang berharga. Ternyata yang dibawa hanyalah sebuah erhu (Alat musik gesek China yang bersenar dua) yang terbuat dari kayu hitam dan dengan membrane yang terbuat dari kulit ular yang bewarna merah menyala.

Tak lama kemudian, gadis itu memainkan sebuah lagu yang sangat sedih. Setiap gesekan alat musiknya menimbulkan suara yang menyayat-nyayat hati. Beberapa orang di kedai itu yang tidak memiliki tenaga dalam, atau yang berpikiran galau, dengan cepat terpengaruh oleh suara musik itu. Banyak dari mereka menjadi menangis. Bahkan wanita-wanita di kedai itu menjadi menangis tanpa tertahankan.

Fanta terkejut. Ilmu tenaga dalamnya tidak bisa dibilang rendah, tapi tidak dapat disangkal bahwa sedikit banyak ia juga terpengaruh. Tiba-tiba saja perasaannya menjadi sentimentil. Ia teringat akan orang tuanya, teringat akan kekasih lamanya yang meninggal menceburkan diri di Danau Si Hu. Ia ingin menangis, tapi ia tidak mau menyerah. Ia berusaha untuk menggunakan tenaga dalamnya untuk melawan suara musik itu.

--- to be continued :bow: ----

#336
yinyeksin 31 Desember 2007 jam 10:51am  

ehhh...ini jadi gak mo dilanjutin??? :?

#337
Azalae 9 Januari 2008 jam 2:09pm  

jadddiiiii! :D

tapi bingung sih ceritanya sampe mana. :rofl:

#338
Jojon 9 Januari 2008 jam 9:54pm  

Mulai dari awal lagi aja...

#339
Azalae 10 Januari 2008 jam 11:20am  

iya bikin baru aja. ayo sapa mao mulai. :D

#340
Thor 11 Januari 2008 jam 6:29pm  

Pada suatu siang hari yang sangat panas sekali. Berjalan seorang pendekar........

Halaman sebelum 1 2 3 4 ... 14 15 16 17 18 sesudah