IndoSpcnet Wuxia Round Robin.

HomeForumBooksIndoSpcnet Wuxia Round Robin.


Halaman sebelum 1 2 3 4 5 6 ... 15 16 17 18 sesudah
#41 avatar
andrea7974 27 April 2004 jam 10:17am  

RDAK menulis:
Mo ikutan boleh ga??

RDAK seorang pendekar wanita, Tuan Rumah Puncak Bunga, dijuluki Si Nona Persik, suka memainkan kecapi dan membuat puisi, pendiam, sinis.

Eh, aku dibuatin plotnya dong! Biar nanti aku nyambung gitu loh..

Boleh dong ikut. Tuan Rumah Puncak Bunga, si Nona Persik adalah adik seperguruan sekaligus tunangan dari Azalae, Sastrawan Tangan Cepat. Bekerja juga di istana sebagai salah seorang perwira pengawal khusus raja :)

welcome RDAK..silahkan bergabung dan menyambung cerita.

#42 avatar
andrea7974 27 April 2004 jam 10:43am  

settingnya adalah thn 1276-1279. Di bawah pemerintahan Kaisar Duan Zong (1276-1278 M) dan kaisar Zhao Bing (Wei Wang)- (1278-1279)

yang jadi musuh adalah Kerajaan Mongol.

Dan ini adalah bagian terakhir yang berhubungan dengan cerita round robin ini :
On March 19 1279, Chinese general Zhang Hongfan of the Yuan Dynasty anniliated the last fleet of the Southern Song Dynasty at Yamen, (today Xinhui County, Guangdong Province).

As a consequence, a high official Lu Xiufu is said to have taken the boy emperor Emperor Bing of Song China (Song Di Bing) in his arms and jumped from a clifftop into the sea, drowning both of them. Zhang Shijie, commander of the Song fleet, escaped from the scene but was later drowned when his ship was brought down in a storm.

nah pada akhir cerita..semua pendekar, baik dari aliran putih atau hitam, akan bertarung habis-habisan di Yamen ini untuk mempertahankan Dinasti Song. Tapi akhirnya Mongol berjaya dan berhasil menghancurkan Song.

#43
yinyeksin 27 April 2004 jam 11:39am  

wah...kok peran saya kejam amat...sampe membenci gadis-gadis segala ck...ck...ck...Pencabut nyawa lagi :eh:

#44
ToOn99 27 April 2004 jam 1:38pm  

cuman mo point out, kalo gobi pai waktu jaman ini seharusnya belon ada, kalo pun sudah ada ketuanya harusnya masih Guo Xiang.

#45 avatar
rmz 27 April 2004 jam 2:10pm  

gobi pai, gw bacah2 .. sukurlah belon ada disebut ton *ntah kalo gw kelewat. yg pasti ada tuh... nyonya *maunya dia dipanggil socia* bergaun merah muda dari gobi.... :D . btw xlfd mana neh sambungana ? :(

#46 avatar
andrea7974 27 April 2004 jam 2:37pm  

ToOn99 menulis:
cuman mo point out, kalo gobi pai waktu jaman ini seharusnya belon ada, kalo pun sudah ada ketuanya harusnya masih Guo Xiang.
emang Go Bi Pai belum ada. tapi Gunung Go Bi atau Go Bi San dari jaman dula kan sudah ada. Nah Sephia ini adalah Si Cantik Penggoda dari Go Bi San..bukan dari Go Bi Pai.

#47 avatar
oeyyong 27 April 2004 jam 4:42pm  

gua ikut yahhh kan tadi udah bilang gua sutenya si rmz ama jojon hehehehe :grin:
jadi gua rolenya apa neh andy :p

#48 avatar
andrea7974 27 April 2004 jam 4:57pm  

Oey Yong [/B} Si Muka Licin. adalah saudara seperguruan terkecil dari 3Manusia Durjana murid dari Heni- Si Racun Dari Suku Miao.

3 manusia Durjana tsb adalah:
1. Jojon - saudara tertua. Berasal dari Gunung Bu Tong. Memiliki wajah yang banyak goretan dan senang memakai sarung.
2. Fanta - Jai Hoa Cat. Bergaya dandy karena sering merayu dan kadang memperkosa wanita.
3. Oey Yong - Si Muka Licin dengan ilmu andalannya adalah : "Ular Berganti Kulit" Ahli tenaga dalam yang susah dicari tandingannya.

#49
ToOn99 27 April 2004 jam 5:08pm  

jojon suka pake sarung kayak orang lagi sunatan :D

#50
hey_sephia 27 April 2004 jam 5:11pm  

ToOn99 menulis:
jojon suka pake sarung kayak orang lagi sunatan :D
mungkin mukanya beret2 karena kena pisau sunat :aha:

#51 avatar
andrea7974 27 April 2004 jam 5:27pm  

Andrea yang barusan meninggalkan kedai arak Yin Shi, duduk di sebuah paviliun di depan Danau Si Hu.

"Fanta sialan itu..dia benar-benar tidak memandang namaku. Akan kubalas dia," kata Andrea geram. Dia menghela nafas sebentar. Bagaimanapun juga, ia sadar kalau Fanta sepuluh tahun lebih tua dari dirinya. Sehingga dapat dimaklumi kalau tenaga dalam Fanta jauh lebih hebat dari dirinya.

"Aiya..sudahlah...lebih baik menikmati pemandangan alam," kata Andrea sambil memulai memainkan lagu ceria yang berjudul "Picking Tea, Catching Butterfly".

"Andrea, kau sudah datang!" sebuah suara wanita yang merdu terdengar diikuti sebuah sosok mungil melayang turun.

"Floo! Lama tak bertemu..dan ilmu meringankan tubuhmu semakin baik," kata Andrea tersenyum menyambut wanita yang baru datang itu. Ia berumur sekitar 22 tahun, dengan mata bulat yang bersinar-sinar ceria.

"Andrea, bagaimana dengan usahamu mencegah Sekte Kadal Merah menculik Putri Eeyore?" tanya Floo.

"Aku telah menghabisi Sekte Kadal Merah. Tetapi jujur saja Putri Eeyore tetap lolos dari tanganku. Ia telah diculik oleh Fanta, Jai Hoa Cat itu. Huh..pria usil itu. Aku tidak habis pikir. Untuk apa ia menculik Putri Eeyore? Kalau Sekte Kadal Merah, dengan jelas mereka berniat untuk memperoleh uang tebusan. Tapi kalau Fanta..dan juga JonJon ...untuk apa mereka menculik Putri Eeyore?" kata Andrea.

"Aih, Andrea.. kau kelewat sembrono kali ini. Dasar sekia deh kamu ini. Kamu pasti keasyikan bermain-main sampai Fanta bisa mengelabui dirimu!" kata Floo sedikit gusar.

Pipi Andrea memerah. "Maaf deh Floo. Jujur aja waktu aku bertanding dengan Fanta..selain memang karena tenaga dalamku kalah setingkat dengannya. Itu juga karena aku..." Andrea tidak melanjutkan kata-katanya. Pipinya bersemu merah lagi.

"Kenapa lagi kamu? Kamu ketemu muka licin yang pintar main kecapi dan pandai melukis yah?" tanya Floo setengah tertawa. Rupanya ia sudah maklum dengan temannya yang paling suka memandang pria-pria berwajah licin yang sastrawan.

"Bukan...bukan seperti itu. Tapi waktu itu..Aduh bagaimana menceritakannya ya. Hmm..ceritanya... saat itu aku. Fanta itu..waktu bertarung dengan aku...dia..dia bajunya robek..keliatan semua atuh. Aku kan jadi malu...makanya aku gak konsen," kata Andrea dengan wajah merah padam.

"Hah? Jadi kamu kalah dari Fanta karena masalah seperti itu?" tanya Floo setengah tidak percaya. "Aiya...kamu benar-benar sekia deh! Doh..aku tidak tahu harus komentar apa!" kata Floo setengah putus asa.

"Floo, tenanglah. Aku sudah punya rencana kok untuk menjebak Fanta dan JonJon untuk membawa Putri Eeyore kembali," kata Andrea tersenyum,

"Apa rencanamu?" tanya Floo.

Andrea membisikkan sesuatu kepada Floo. Keduanya tertawa cekikikan dan keduanya menepukkan telapak tangan mereka, tanda bahwa mereka berdua setuju dengan rencana Andrea.

--to be continued ---

#52
hey_sephia 27 April 2004 jam 5:59pm  

Sementara itu di pelataran istana, Azalae sang Sastrawan Tangan Cepat sedang asyik tertidur di atas pohon.
Dua menit yang lalu dia sedang mengawasi muridnya, Cathy yang sedang menghafal jurus baru yang baru saja diajarkannya.

Cathy terlihat jemu dan sesekali berusaha mempraktekkan jurus barunya ini. Ketika dilihatnya gurunya asyik tidur di atas pohon, dia jadi tambah kesal.
"Aku rajin-rajin menghafal dia malah enak-enakan tidur!" gerutunya.

Dilihatnya shiro, anjingnya yang sedang asyik membuang hajat tak jauh dari tempat dia berdiri. Tersenyum licik, dia lalu menghampiri shiro, diambilnya daun dan sambil memencet satu hidungnya, dia ambil kotoran anjing itu dan diletakkannya di atas daun.
Pelan-pelan dia naik ke atas pohon. Shiro dibopongnya di atas pundaknya. Dia sudah mengkode shiro untuk tidak bersuara selagi dia melancarkan aksi busuknya.
Sesampainya di atas pohon, Cathy menaruh kotoran anjing beralaskan daun itu dengan hati-hati di atas telapak tangan kanan Azalae yang memang terbuka.
Dicabutnya dua helai rambutnya yang panjang, lalu digelitik-gelitikannya ke arah hidung Azalae yang sedang asyik mendengkur.
Merasa terganggu, Azalae mengira ada lalat yang mengganggu tidurnya, ditepukkannya keras-keras tangan kanannya - yang sekarang penuh kotoran anjing itu - ke hidungnya.
Plokkkkkkk..... Cathy tertawa kecil. Azalae mulai terbangun dari tidur siangnya. Cathy lalu mengkode Shiro untuk menggonggong keras-keras.
Kaget sekali Azalae baru bangun disambut gonggongan anjing seperti itu. Hilang keseimbangan, dia lalu terjatuh dari pohon. Buuuuuuukkkkkkkkk.... pantatnya yang lebar mendarat mulus di rumput istana.

Cathy dari atas pohon jingkrak-jingkrak dan bertepuk tangan, puas akan kesuksesannya kali ini.
Azalae mencium bau yang tak sedap. Bau itu sepertinya dekat sekali. Bola matanya tertumbuk pada hidungnya.

"Cathyyyyyyyyyy!!!!!!!!!" serunya jengkel. Bukan pertama kalinya muridnya yang nakal ini menggodainya.

Cathy turun dari pohon, masih menutup mulutnya karena geli.
"Ya guru?" jawabnya sambil menahan tertawa.
"Kamu aku suruh menghafal, malah bermain-main!" tuding Azalae.
"Sudah hafal dari tadi, guru! Shiro pun sepertinya sudah bosan mendengarku menghafal." bela Cathy.

Azalae mengambil air dari kolam, membersihkan muka dan tangannya.

"Hukuman untukmu," kata Azalae, "Tulis yang kamu hafalkan tadi itu lima ratus kali!" katanya sambil berlalu.

#53 avatar
andrea7974 27 April 2004 jam 6:08pm  

:( Poor Jojo... :( aiya...bener2 Sastrawan Tangan Cepat ini cepat bertindak deh :D :D

#54 avatar
rmz 27 April 2004 jam 6:20pm  

----- sementara itu ----

Matahari telah naik separuhnya, dari jauh sosok yang tegeletak diatas bangku panjang itu tampak belum menunjukan gerakan. satu2nya yang memastikan bahwa orang itu hidup adalah jari-jarinya yang seperti menunjukan sikap seseorang yang tengah terkejut. yah, jari-jari itu terus berkerut2 dengan ecpat seakan kait dari kepiting yang sering dijumpai dipinggir laut. belasan guci arak yang telah kosong berkaparan di tanah merah, lapat-lapat terdengar erangan 'feifei... feifei... , pergi... pergi ... feifei pergi... awas feifei.. ada pembunuh' ... racauan2 dari mulutnya tak pernah berhenti ditingkahi oleh gerak jarinya yang kadang mencengkram dan kembali lemas seperti daun kering yang diremuk badai.

sebelah tangan itu tiba-tiba bergerak.. coba menggapai guci terakhir yang masih berdiri.. ketika cairan dari guci tumpah... sosok itu terbangun, 'darah... ' desisnya, "siapa yang begitu ingin mati mengganti isi guci ini dengan darah... " wajah yang belepotan darah itu tampak nanar, dengan langkah gontai dia berjalan kearah sungai kecil bawah lereng. ketika melihat bayangan dirinya disungai "akhhh... " dia tersentak dua tindak kebelakang. yah siapa yang tidak ngeri melihat tampang itu, wajah itu diselimuti oleh darah sampai ke baju dibagian dada.

setelah berendam sampai kulit2 tubuhnya terasa terbakar laki-laki itu baru naik kepermukaan..... namun niat itu diurungkanya, kepalanya kembali ditenggelamkanya kedalam air sedang badanya tetap didaratan. samar2 terbayang olehnya kejadian kemarin malam. 'sephia... yah aku semalam bersama sicantik sephia, kemudian.... ' laki2 itu mulai terbayang saat2 mereka mulai bersama... sampai malam kejadian di kediam mentri huang... hmmm.... 'hati wanita memang paling kejam' umpatnya,... 'dia sengaja memaksaku menanggung semua dosa kepada istana atas pembunuhan kepada mentri huang, sedangkan dia sendiri tampak tak terlibat apapun...' terfikir olehnya untuk membela diri .. tapi, 'ah ... sudahlah ... toh tanpa dia, aku juga tetap akan menghabisi si bangsat huang itu'... katanya.

laki-laki itu, memang pendekar tampan kita, yah.. fanta . tanpa tujuan seperti angin yang berhembus dia menyusuri pesisir sungai huangho yang tampaknya pada hari itu sangat tenang. 'hm.... sayang aku belum sempat menikmati secara penuh tubuh bagus perempuan itu....' fanta bergumam sendiri sembari membayangkan sosok berpakaian merah muda. namun tak lama tiba2 khayalanya dikacaukan oleh kekuatan yang lebih dahsyat .... 'feifei.. akh'.... refleks dia memegangi kepalanya seperti orang yang sedang kesakitan.

disebuah padang rumput.. dengan ketajaman matanya yang telah terlatih, dia melihat seekor tikus tampak diintai oleh seekor ular sawah, ular itu tak pernah terkesiap ataupun bergerak. dia tetap terpaku pada gerakan si tikus yang tak tahu bahwa ancaman terbesar, tiba2 telah merenggut kepalanya.... 'crashh.' .. cicitan suara tikus ituh terhenti.... seperti penonton sirkus fanta terus melihat ke arah ular ituh...dengan gerakan matanya yang lincah, fanta... mengikuti kearah mana ular itu pergi. dari jauh... dilihatnya bayangan hitam... 'elang... desisnya..... ' 'itu elang jambul emas .. yang kekuatanya melebihi elang biasa'

elang itu berputar.... diatas fanta... kemudian... mengepak2an sayapnya..... dari ujung matanya fanta sempat melihat keterkejutan ular sawah... ular itu memasang sikap siaga, badanya bergelung.... dan kepalanya diangkat. "Srekkk...... ilalang setinggi paha itu ... tersibak oleh cakar sang elang, ... namun kegesitan sang ular patut dipuji, sebelum cakar itu mengenai tubuhnya... badan ituh telah berkelebat ke arah lain... yah perburuan ke-2 dimulai, hanya saja kini yang jadi mangsa adalah sipemangsa barusan.... detik2 terakhir saat kepala sang ular dicengkram oleh cakar elang merupakan, saat2 terpenting dalam hidup fanta. seakan pohon bodhi tumbuh dibelakangnya, fanta mulai mengerti makna hidupnya yang tersisa... 'hidup memang saling memangsa... dimangsa atau menjadi pemangsa' ... pencerahan itu terus berlanjut dengan pengalamanya sebelum berkenalan dengan feifei... tambah menjadi2 ketika teringat wejangan gurunya -racun dari miau- tentang kekuasaan adalah segalanya...

'andaikan pada waktu itu aku lebih kuat... tentulah feifei tak akan mati... aku tak akan menjadi manusia paling tak berguna seperti ini' .... fikirnya. teringat dia dengan cerita kaisar2 dari dinasti terdahulu.... selalu yang kuat akan mengalahkan yang lemah, dinasti yang lemah akan dimakan dinasti baru yang kuat.... seperti seorang ayah yang mendapat anak pertama, tawanya membahana... menggetarkan hati yang mendengar... ranting dan daun pun menjadi sedih melihat -pencerahan- yang dialami oleh anak manusia ini, tampaknya dunia akan mendapatkan bencana dengan hadirnya 'iblis baru' ...

--

Siang itu angin bertiup mesra menimpali tingkah sekawanan burung yang terbang kesana kemari. Terdengar alunan seruling nan merdu mendayu-dayu, irama yang dikeluarkan menyiratkan kepedihan si peniup, suasana pun mendadak sunyi dari kicau burung yang sedari tadi bercengkerama diatas pepohonan.

Sejurus kemudian sekelebat bayangan melesat cepat ke arah suara seruling itu berasal dan berhenti tak lebih dari lima kaki di depan si peniup seruling. "Saudara, sungguh sayang serulingmu yang bagus hanya mengeluarkan suara sendu yang menyayat hati," Fanta membuka keheningan sambil menyeringai.

"Aku paling tidak suka apabila ada keparat tak tahu diri mengganggu permainan serulingku !!!" tukas si peniup seruling dengan nada suara menggetarkan jiwa.

"Hei jangan salah sangka pendekar, aku hanya memberi komentar," balas Fanta sambil buru-buru merapatkan kipasnya. fanta diam sejenak.. seakan meredakan ketegangan, padahal matanya terus mengamati sosok didepanya... wajah dan potongan tubuh itu seperti dikenalnya. yang membedakan, hanyalan cara berpakaian. kalau dulu orang yang dijumpainya selalu menggunakan riasan lenkap seperti nona keluarga kaya dengan gaun merah mudanya, kini sosok didepanya adalah seorang laki-laki dengan pakaian ringkas dan suling biru ditangan.

"Dilihat dari seruling yang Anda pakai tak salah lagi aku sudah bersikap kurang ajar dengan - bluenectar - Pendekar Suling Biru. Maafkan ketidaksopananku ini. Aku Jai Hoa Cat." Fanta memperkenalkan diri.

"Hmm enyahlah aku sedang tidak ingin diganggu apalagi oleh laki-laki." balas Suling Biru dengan dingin...

ketika tatapan mereka beradu, fanta sempat tersentak.... 'ada yang tak beres dengan laki-laki ini' gumamnya... 'matanya seperti sumur yang berisikan hantu2 kesepian. dan aku yakin, perasaanku tak pernah salah, dia pasti ada hubungan dengan si cantik dari gobi'... 'aku harus mendapatkan informasi darinya' ... senyum licik terukir samar diwajah fanta...

'tuan pendekar.... aku yang bodoh hanyalah seorang pengelana yang tak mengerti seni.. namun kalau pendekar tak berkeberatan... boanpwe ingin memperdengarkan kebodohan' ... fanta membalik kipasnya dan mendekatkan gagang kipas ke bibir.. sembari menghimpun tenaga dalam dari bawah pusarnya... fanta mulai mengerahkan andalanya 'alunan semu, perampok jiwa' .... 'sol...... sol la.. sol mi..... ' 'ibu... kita kartiniiii.....'

suara seruling itu tampak begitu riang. pendekar berbaju biru tampak terkejut, pemadangan didepanya berubah drastis... pohon2 berbunga... sungai bertahtakan teratai... dan pelangi silang menyilang dengan indahnya. angin yang dirasaknya juga terasa harum dan manis.. kesejukan seperti itu hampir2 membuatnya merasa dinirwana, dan melupakan segala kesedihanya. ketika dia menoleh, pria yang sedang meniup seruling ituh tampak sangat simpatik dan bersahabat...

seakan disedot oleh kekuatan dahsyat dia... bluenectar tampak seperti kerbau, dan menuruti setiap perintah fanta, namun sebelum semuanya terjadi. kenangan akan satu2nya adik yang dimilikinya, membuahkan kekuatan cinta luar biasa yang menerobos daya pengaruh 'alunan semu perampok jiwa' fanta.

'haaaaaaaaaaaaa....... ' suara bluenectar membahana. ranting dan daun berguguran... "hm..... banyak pendekar yang lebih sakti darimu, tapi tak mampu menghindari daya hipnotis ilmuku' fanta berbicara sambil tersenyum sinis. Pertarungan seru antar kedua pendekar ini berlangsung seru, fanta dengan "langkah pengejar angin" mengurung gerakan bluenectar. bluenectar sendiri dengan mengandalkan suling birunya berusaha mengimbangi fanta. Namun perbedaan kekuatan diantara keduanya pada hitungan jurus ke 212 mulai terlihat.

keringat membanjiri dahi bluenectar, "ahhhhh... kiranya nama Jai Hoa Cat, bukan bualan. tampaknya dalam 10 jurus lagi aku sudah tak mampu menahanya." namun dugaan bluenectar ternyata salah, baru selesai dia mendesah didalam hati .. bahu sebelah kananya kena sampok oleh kipas sutera milik pendekar tampan kita. "plakkk....." bluenectar terhuyung kebelakang... darah membahasi bibirnya, melihat keadaanya, dapat dipastikan pendekar suling biru, mengalami luka dalam yang cukup berat.

Dengan senyum tipis.. fanta berkata 'kau .. yang masih hijau di dunia kang ouw.. berani2nya mengukur dalamnya laut selatan. Hari ini, aku Jai Hoa Cat mengampuni nyawamu, sebagai pembalasan hutang budiku pada seseorang yang memiliki kemiripan denganmu.. nah pergilah... ' rahang bluenectar mengembung... dengan marah dia bangkit berdiri 'aku sudah kalah ditanganmu.. mau bunuh silahkan bunuh ! .. tak usah berpura2 baik didepanku dengan mengarang2 cerita, aku tak mau berhutang dengan seorang Jai Hoa Cat kepada' ...

fanta dengarkan suara tawa.... kemudian secepat kilat dia melompat pergi meninggalkan bluenectar yang beridiri sempoyongan..
----

#55
Azalae 27 April 2004 jam 6:30pm  

yes, poor me :((

#56 avatar
andrea7974 27 April 2004 jam 6:30pm  

Oey Yong sedang duduk sambil menikmati alunan musik di rumah pelesiran Heng Fa Lau. Penari-penari cantik menari lemah gemulai. Oey Yong yang setengah mabuk mulai bernyanyi-nyanyi kegirangan.

Saat ia setengah mabuk itulah tiba-tiba dua orang wanita muda memasuki ruang dimana Oey Yong sedang asyik minum dan bercengkerama dengan empat penari.

"Tuan Muda Oey," kata salah seorang wanita itu sambil tersenyum. Oey Yong yang melihat ke arah wanita itu terpesona melihat wanita yang datang itu. Ia berperawakan mungil dengan mata besar yang bersinar. Oey Yong tersenyum melihat wajah cantik itu. Matanya melirik ke arah gadis yang satunya. Ia berwajarh cantik dan berpostur tinggi dengan sorot mata yang dingin. Kelihata sekali bahwa ia muak melihat wajah Oey Yong. "Benar-benar wanita di daerah selatan tidak dapat dilukiskan kecantikannya!" kata Oey Yong.

"Tentu saja begitu. Karena kami berdua bukanlah gadis sembarangan," kata gadis yang tinggi itu dengan tersenyum manis.

"oh? Bagaimana bisa begitu? Aku sekalu mendapatkan wanita yang kuinginkan. Kemarilah kalian berdua," kata Oey Yong sambil ia menebarkan uang emas dalam jumlah besar ke meja.

"Hihi..kamu lucu sekali!" kata kedua wanita itu cekikikan. Wanita yang berpostur tinggi mengerling kepada wanita yang bersuara merdu itu. Dan dengan secepat kilat wanita itu melompat ke arah Oey Yong. Dengan sekali totok, Oey Yong sudah tak berdaya. Keempat wanita pelesir yang berada di ruangan itu kaget melihat gerakan yang sangat cepat itu. Tapi belum sempat berteriak, Andrea sudah melumpuhkan mereka semua.

"Andrea, benar-benar tidak asyik sama sekali. Kura-kura ini bahkan sama sekali tidak melawan!" kata Floo tertawa. "Memang sih. Tapi hey...aku tidak mau pergi ke tempat seperti ini sendirian.... kau tahu..aku perlu menjaga reputasiku kan!" kata Andrea. "Ya iyalah...aku juga tidak mau pergi ke tempat seperti ini kalau tidak ada yang menemani!" jawab Floo.

"Sekarang kita telah menawan Oey Yong. Pastilah mudah bagi kita untuk memancing Fanta dan JonJon!" kata Andrea tertawa puas.

--to be continued---

#57 avatar
rmz 27 April 2004 jam 6:34pm  

dasar... biasahna dugem ramei2 :D .. cobah2 kalo sendirian.. pasti deh ditangkep ma oeyyong - suteku :dance4:

#58
hey_sephia 27 April 2004 jam 6:39pm  

Azalae menulis:
yes, poor me :((
tapi kan cathy udah dihukum :D

#59 avatar
oeyyong 27 April 2004 jam 6:50pm  

Kurang ajar sekali kedua wanita ini...Aku sedang asyik2nya menikmati suasana di Heng Fa Lau dan mereka memanfaatkan diriku yang sedang mabuk ini...HUH!! aku harus memikirkan sesuatu sebelum mereka menggagalkan rencana suhengku....

Baiklah...kalau begitu aku tidak akan sungkan-sungkan kepada kedua wanita cantik ini...Sembari mengatur nafas dengan menggunakan jurus Ular Menggelapar di Pasir (Jurus tingkat tinggi dari Ilmu Ular Berganti Kulit)- Hawa panas segera mengelilingi tubuh Oeyyong dan dalam seketika totokan Andrea terlepaskan....

"Hahaha...jangan kira kalian bisa memanfaatkan aku!!!" kata Oeyyong dalam hati..
Walaupun totokan sudah terlepas Oeyyong tetap berpura2 tertotok...dia ingin mengetahui rencana apa yang akan dilakukan oleh kedua wanita cantik itu...

--tbc--

#60
hey_sephia 27 April 2004 jam 7:53pm  

Dongkol atas hukuman gurunya, Cathy cemberut. Dia sama sekali tak merasa bersalah, sedih dan tak mengerti kenapa dirinya harus dihukum.
Dibelai-belainya bulu lebat shiro. Shiro seakan mengerti kejengkelan tuannya, berlari-lari kecil mengajak tuannya bermain-main lagi. Cathy menggeleng-gelengkan kepalanya. "Jangan sekarang, Shiro. Aku harus menulis beratus-ratus kalimat untuk guruku. Nanti sesudah selesai kita main-main lagi."
Cathy pun mulai menulis. Sampai huruf yang kesepuluh, Cathy tercenung dan berhenti menulis. "Guru tak pernah memperhatikanku. Apapun yang aku lakukan, sepertinya tak pernah berkenan di hati guru." keluhnya. Dia lalu berpikir apa yang bisa dia lakukan untuk mengambil hati gurunya itu. "Apa yang akhir-akhir ini dipikirkan guru?" Otaknya berputar keras. "Aha... kalau aku berhasil menemukan saudaraku, Eeyore, pasti guru akan bangga, dan mungkin akan memberiku hadiah.. Mungkin akan memandangku lain..."
Cathy lalu mencoret sepuluh huruf yang baru saja ditulisnya, lalu menulis kalimat baru.

"Guruku yang baik,
Murid pergi untuk mencari saudaraku, putri Eeyore untuk guru.
Semoga guru senang."

Cathy cepat-cepat berkemas, membawa sedikit bekal, uang dan pakaian dalam buntelannya.

"Ayo, Shiro!" Tidak mungkin Cathy sanggup meninggalkan Shiro barang sehari saja, maka shiro sudah pasti akan menjadi teman seperjalanannya dalam mencari putri Eeyore.
Shiro mengibaskan ekornya, dia paling senang diajak jalan-jalan. Kalau saja dia tahu kali ini jalan-jalannya bakal meletihkan, dia pasti sudah mogok tidak mau ikut.

Baru berjalan sekitar enam li, shiro sudah terengah-engah. Tidak seperti tuannya, shiro tidak memiliki tenaga yang berlebih.
Shiro memeluk pohon kecil yang dilaluinya, menghambat perjalanan Cathy.
"Kenapa, Shiro? Ayo jalan." bujuk Cathy.
Nampaknya shiro sudah bertekad untuk tidak mau jalan lagi. Sudah capek.
Putus asa, Cathy lalu berkata, "Baik, baik. Lihat, di seberang sana ada pohon rindang. Kita duduk-duduk di sana sambil makan bakpao."
cathy lalu membopong shiro dan duduk di bawah pohon yang rindang.

Angin bertiup sepoi-sepoi, memainkan dedaunan seperti membuat atraksi di depan mata Cathy. Itu semua membuatnya terkantuk dan tertidur.
Begitu bangun, Cathy menemukan dirinya terikat di pohon. Bukan pohon yang sama tempat dia berteduh tadi. Hari sudah gelap, dan ini sepertinya sudah jauh sekali dari istana.
Shiro pun terikat bersama dirinya.
"Apa-apaan ini?" katanya sambil meronta berusaha melepaskan ikatannya, tapi tak berhasil.

Terdengar olehnya suara tertawa nenek tua yang memiris hati.
"Hahaha... anak manis.. beruntung sekali aku menemukanmu." ujar nenek itu kemudian.
"Siapa kau?" tanya Cathy takut-takut.
"Bocah tengik kurang ajar! Kau tidak mengenaliku? Aku Heni nenek racun dari Miao. Siapa yang tak mengenal nama besarku?"

"Oooh.. Nenek racun yang terkenal itu. Tentu saja aku pernah mendengar nama kondangmu. Semua orang kagum mendengar namamu." puji Cathy sok kenal. Padahal seumur hidupnya tak pernah didengarnya nama tersebut.
"Huh. Bagus kamu mengenalku. Anak manis, apa hubunganmu dengan Duan Zong?"
Mendengar nama ayahnya disebut dengan tidak hormat, Cathy mendengus.
"Tidak ada hubungan apa-apa. Apa urusanmu?"
"Jangan bohong, anak manis. Giok ini," kata Heni sambil mengibas-ibaskan giok Cathy di hadapannya, "aku temukan di pinggangmu."

Ceroboh sekali! kutuk Cathy pada diri sendiri.
"Baiklah. Dia ayahku. Dan dia pasti tak akan segan-segan mengirimkan ribuan pasukan kemari untuk menyelamatkanku." katanya sambil meludah.
Heni tertawa terbahak-bahak.
"Tidak ada orang yang mengetahui keberadaanmu saat ini. Apalagi mengira kamu ada di sini. Menyelamatkanmu? Phuiii!! Mimpi!" Seusai berkata begitu, Heni tertawa lagi.

Cathy menundukkan kepalanya. Tak disangkanya nasibnya seburuk ini. Niatnya baik ingin menyenangkan gurunya, malah tertangkap nenek gila ini. Masih belum bisa menemukan keberadaan Eeyore, pula!

________________________
ayo cathy terusiiin :D
fanta: kamu melamunnya koq LAMA BENERRRRRRRR??? lain kali melamun lagi aja.. melamun mulu :p kamu kan lagi menculik putri Eeyore!! ntar critanya ga nyambung loh!

Halaman sebelum 1 2 3 4 5 6 ... 15 16 17 18 sesudah