Home → Bacaan → Bacaan oleh andu0396
“Tapi....... jika perjalanan dilanjutkan, kita akan sampai di samudra bebas!â€
“Yaaa, benar kita memang akan berpesiar ke tengah samudra.......â€
Kali ini, pengemis pikun benar-benar berdiri bodoh. Bila ia disuruh pergi kemana pun, ia pasti berani untuk mendatanginya. Tapi kalau dia disuruh pergi ke laut Tang-hay....... sampai matipun ia tak berani kesana.
Pada 27 tahun yang lalu, sepuluh partai persilatan besar telah bersepakat mendirikan sebuah Paseban Persilatan dan di mukanya, dibangun sebuah lapangan luas untuk pertandingan ilmu kepandaian. Rencana itu berasal dari Ci Hun Siangjin, ketua partai Siau-lim-pay, dan telah melahirlah sebuah piagam tentang Pertandingan Silat itu, antara lain.
1. Pertandingan itu diselenggarakan
“Adapun kedatangan Hak-seng mencari Loo-sianseng ialah untuk meminta sedikit penjelasan mengenai kejadian tigabelas tahun yang lalu di kota Hay-sie-kwan. Dimana keluarga Lie telah dibasmi oleh serombongan orang-orang jahat, yang hanya disaksikan oleh Loo-sianseng seorang.......
“Menurut In-su ku, maka hanya Loo-sianseng seorang yang mengetahui siapa yang telah membasmi keluarga Lie itu
Dua bayangan sedang bertarung, berkelebat di udara dengan ringannya di atas pasir pantai Eretan yang seperti perak. Dengan jurus-jurus yang luar biasa, pemuda tegap itu menghindari setiap serangan yang ditujukan kepadanya. Lawannya adalah kakek bertelanjang dada dengan rambut yang kumel dan janggut panjang berwarna putih. Tiba-tiba si kakek menghentikan serangannya.
Dua bayangan sedang bertarung, berkelebat di udara dengan ringannya di atas pasir pantai Eretan yang seperti perak. Dengan jurus-jurus yang luar biasa, pemuda tegap itu menghindari setiap serangan yang ditujukan kepadanya. Lawannya adalah kakek bertelanjang dada dengan rambut yang kumel dan janggut panjang berwarna putih. Tiba-tiba si kakek menghentikan serangannya.
Dua bayangan sedang bertarung, berkelebat di udara dengan ringannya di atas pasir pantai Eretan yang seperti perak. Dengan jurus-jurus yang luar biasa, pemuda tegap itu menghindari setiap serangan yang ditujukan kepadanya. Lawannya adalah kakek bertelanjang dada dengan rambut yang kumel dan janggut panjang berwarna putih. Tiba-tiba si kakek menghentikan serangannya.
Dua bayangan sedang bertarung, berkelebat di udara dengan ringannya di atas pasir pantai Eretan yang seperti perak. Dengan jurus-jurus yang luar biasa, pemuda tegap itu menghindari setiap serangan yang ditujukan kepadanya. Lawannya adalah kakek bertelanjang dada dengan rambut yang kumel dan janggut panjang berwarna putih. Tiba-tiba si kakek menghentikan serangannya.
Dua bayangan sedang bertarung, berkelebat di udara dengan ringannya di atas pasir pantai Eretan yang seperti perak. Dengan jurus-jurus yang luar biasa, pemuda tegap itu menghindari setiap serangan yang ditujukan kepadanya. Lawannya adalah kakek bertelanjang dada dengan rambut yang kumel dan janggut panjang berwarna putih. Tiba-tiba si kakek menghentikan serangannya.
“Kini
Dua bayangan sedang bertarung, berkelebat di udara dengan ringannya di atas pasir pantai Eretan yang seperti perak. Dengan jurus-jurus yang luar biasa, pemuda tegap itu menghindari setiap serangan yang ditujukan kepadanya. Lawannya adalah kakek bertelanjang dada dengan rambut yang kumel dan janggut panjang berwarna putih. Tiba-tiba si kakek menghentikan serangannya.
“Kini