IndoSpcnet Wuxia Round Robin.

HomeForumBooksIndoSpcnet Wuxia Round Robin.


Halaman sebelum 1 2 3 4 5 6 7 8 ... 15 16 17 18 sesudah
#81
ToOn99 28 April 2004 jam 2:54pm  

Sementara itu, di Ling An, Toon sedang duduk termenung di dalam gubuk kesayangannya.Meskipun hanya ukuran 4x5 m2, gubuk ini merupakan tempat istirahat yang oke punya.Dengan setengah terkantuk2, seakan2 dia sedang menunggu sesuatu, tiba2 seekor merpati post terbang masuk lewat jendela, dengan sigap dia menangkap merpati itu, dan mengambil secarik kertas yang diselipkan di kaki merpati itu.
Surat itu berisi :
"Misi kali ini langsung dari Bengis Khan, Main target Zhao Bing = 100.000 tael emas, tiap jenderal dynasty song = 10000 tael emas."

di sudut kanan dari surat itu terdapat cap yang sangat unik bergambar ular cobra.Setelah membaca surat itu, Toon melempar surat itu keudara, dan "slap....slap....slap" dengan kecepatan supersonik dia memotong kertas itu menjadi debu dengan pedang sakabatonya.
" Waktunya cari duit neh !" sambil tersenyum dia keluar dari gubuk sambil membawa sebuah katana yang terkenal dengan nama "Sakabato". Pedang ini tidak seperti ordinary katana, sisi tajamnya terbalik ( pedangnya kenshin :D). Pedang ini diwarisinya dari gurunya "Kenshin Himura" beserta Ilmu pedang tanpa tanding aliran Hiten Mitsurugi Ryu.
"suiiiiit," sambil bersiul seekor kuda putih menghampirinya, kuda putih ini sangat anggun dan bersih dan terkenal dengan nama shadowfax(kudanya Gandalf the grey)
Ditunggangnya kuda itu dan Toon berbisik ke telinga kuda itu," liburanmu sudah usai, sekarang bantu gue cari duit yah ! "
Clap.....clap....clap...dan mereka hilang dari pandangan.

Siapakan si "Ular Cobra" yang mengirim surat orderan utk membunuh raja dynasty song itu ?

#82
yinyeksin 28 April 2004 jam 3:09pm  

Sementara itu, Cathy yang ditangkap oleh Heni masih berusaha mencari akal untuk melarikan diri. Tapi, sia-sia saja semua yang dipikirkannya...tampaknya tidak ada jalan keluar, semuanya buntu.

"Ah, coba aku menuruti perintah guru tentu tidak akan begini jadinya," keluh Cathy dalam hati sambil menyesali diri.

Saat Heni sedang berusaha meramu racun baru, tiba-tiba terdengar suara dari arah luar. Dengan tangkas ia melompat berdiri dan memasang mata. Kiranya hanya suara ranting terinjak binatang. Tapi...tak lama kemudian masih terdengar lagi suara yang sama. Dengan hati-hati dan penasaran ia berjalan keluar dan mencari penyebabnya. Belum sempat ia membalikkan badan untuk kembali ke dalam, tiba-tiba seseorang telah menotok nadinya.

"Ah, Cathy...ternyata kau ada di sini. Apakah nenek tua itu telah memberimu sesuatu untuk dimakan?" tanya orang itu sambil membuka ikatan Cathy.

"Adik angkat, ternyata kau...syukurlah...Aku belum sempat menyentuh apapun yang diberikan oleh nenek tua itu. Siapa nenek tua itu sebenarnya?" tanya Cathy kepada adik angkatnya sambil melepaskan Shiro.

"Dia adalah Racun Miao yang ahli dalam membuat racun semua barang yang telah disentuhnya akan mengandung racun."

"Hah...kau tahu semua barang yang aku sentuh telah mengandung racun, saat kau menotokku apakah kau tidak menyadari bahwa racunku telah masuk ke dalam tubuhmu? Ha...ha...ha..."

"Racun Miao, rupanya kau belum menyadari siapa aku. Jika aku takut kepada racunmu tentu aku tidak akan menyelamatkan kakak angkatku."

"Si...siapa kau sebenarnya...mengapa kau bisa menawar racunku?" Heni menjadi pucat-pasi.

"Julukanku adalah Pencabut Nyawa, tentu saja aku harus mengetahui cara membuat dan menawar racun. Apakah kau belum mendengarnya?"

"Ternyata kau yang dikatakan orang-orang persilatan yang bisa menandingi ilmu racunku. Ternyata hari ini sungguh telah kubuktikan bahwa kau pantas menjadi tandinganku."

"Tak usah kau banyak cerewet, Nenek Tua! Adik angkatku ini paling benci dengan wanita, mungkin sebentar lagi ia akan menghabisimu."

"Cathy, biarkan saja! Ayo, kita pergi...hari ini aku tidak ada keinginan untuk mencabut nyawa siapapun..."

"Tunggu!!! Bagaimana totokan ini bisa lepas?" teriak Heni.

Tapi kedua gadis itu telah pergi dengan ilmu ginkang. Hanya terdengar sayup-sayup suara yang dibawa oleh angin, "Totokan itu akan terlepas sendirinya satu jam kemudian." Heni, hanya bisa menghela nafas kesal...

----------------------
ayo, dilanjutin udah makin seru nih :>

#83
hey_sephia 28 April 2004 jam 4:34pm  

andrea7974 menulis:
hey_sephia menulis:
"Huh. Bagus kamu mengenalku. Anak manis, apa hubunganmu dengan Zhao Bing?"
Mendengar nama ayahnya disebut dengan tidak hormat, Cathy mendengus.
"Tidak ada hubungan apa-apa. Apa urusanmu?"
"Jangan bohong, anak manis. Giok ini," kata Heni sambil mengibas-ibaskan giok Cathy di hadapannya, "aku temukan di pinggangmu."

Ceroboh sekali! kutuk Cathy pada diri sendiri.
"Baiklah. Dia ayahku. Dan dia pasti tak akan segan-segan mengirimkan ribuan pasukan kemari untuk menyelamatkanku." katanya sambil meludah.

Zhao Bing adalah raja yang menggantikan Kaisar Duan Zong. Pada thn 1279 saat Mongol berhasil menguasai Lin An (Ibu kota Song), Zhao Bing baru berumur 9 atau sepuluh tahun. Dia mati terjatuh dr karang karena menteri yang menggendongnya tersudut dikepung musuh dan ia memilih untuk melompat mati dr pd menyerah kpd Mongol.

So....I think Sephia need to revise this story version ... ;) Thank you.

Udah dirubah. Cathy sekarang anaknya Duan Zong, saudara seayah dengan Eeyore.

#84
hey_sephia 28 April 2004 jam 5:14pm  

Ketika Oey Yong membuka matanya kembali, dia terkejut karena mendapati dirinya terlentang di ranjang yang empuk. Tapi untuk bangkit dan mencari tahu dimana gerangan dia sekarang, tak ada tenaga sama sekali.
Dipusatkannya tenaganya yang masih tersisa. Gagal, malah darah segar muncrat dari mulutnya.

"Hey.. hey... jangan gunakan tenagamu dulu." Suara lembut itu menghancurkan konsentrasinya.
Tiba-tiba seorang wanita cantik bermata sendu sudah duduk di tepi ranjangnya, membawa kain basah untuk mengusap bersih darah yang belepotan di wajahnya.
"Minum ini." Kata wanita cantik itu kemudian.
"Apa itu?" tanya Oey Yong curiga.
"Tenang saja. Kalau aku berniat jahat pasti aku dengan mudah dapat membunuhmu. Ini sup ginseng. Aku sudah keluarkan racun dari tubuhmu. Tapi kamu masih lemah. Ini akan membantu pengobatanmu."

Oey Yong mengangguk lalu berniat duduk, tapi gagal, tak ada tenaga.
Wanita itu lalu menyuapinya. Oey Yong cuma bisa terpana memandang wajah bidadari tercantik yang pernah ditemuinya ini.
Wanita-wanita di Heng Fang Lau jelas tak bisa dibandingkan dengan wajah seputih salju ini.

"Sudah habis." Buyar sudah lamunan Oey Yong.
"Kamu... siapa?" tanya Oey Yong hati-hati.
Wanita itu tersenyum manis. "Aduuuuuuuh!!!" seru Oey Yong dalam hati. "Senyum itu... serasa seperti air terjun yang menenangkan hatiku. Dan wangi tubuhnya... bak ribuan wewangi bunga di nirwana." Angannya melayang lagi.
"Namaku Mimi. Aku melihatmu pingsan di tengah jalan. Aku bukan orang yang suka menolong sembarang orang. Aku lihat di tubuhmu ada surat Bengis Khan. Jadi kamu pasti bekerja untuknya. Aku harap kamu bisa membantuku menemukan tunanganku."
"Tunangan?" Oey Yong terperanjat. Pupus sudah harapannya.
"Namanya Jonjon dari Butong. Aku belum pernah bertemu dengannya. Kamu mengenalnya?" desak Mimi.
"Suheng Jonjon..." batin Oey Yong. "Beruntung sekali dia bertunangan dengan gadis dewata seperti ini!"
"Tentu saja kenal" kata Oey Yong kemudian. "Dia suhengku. Sesudah sembuh, aku pasti akan membawamu kepadanya."
Raut muka Mimi berubah dari sendu menjadi gembira. "Terima kasih. Siapa namamu?" tanya Mimi.

"Oey Yong. Terima kasih atas pertolongan Nona Mimi. Aku tak akan pernah melupakan budi Nona."

_____________________
Apakah Oey Yong akan membiarkan cintanya pada Mimi mati begitu saja?

#85 avatar
oeyyong 28 April 2004 jam 5:41pm  

hehaheahea...keren....ayo jon2 suhengku serahkan tunanganmu padaku :grin:
:roflmao:

#86 avatar
andrea7974 28 April 2004 jam 7:16pm  

"Floo, aku mau mengaku sesuatu kepadamu nih!" kata Andrea.

"Kenapa lagi? Oey Yong berhasil lari krn kita terlalu merendahkan Ilmu Kulit Berganti Ular-nya. Kita berdua takabur dan lalai. Jadi kau tidak perlu pasang tampang bersalah gitu dong!" jawab Floo.

"Bukan itu..tapi," Andrea menyeringai dengan wajah usil. "Tahu tidak...sewaktu si Oey Yong aku totok..aku berhasil menemukan sebuah surat dari Bengis Khan. Dan kemudian, aku mengganti isi surat dari Bengis Khan itu. Tadi waktu aku melemparkan jarum beracun ke arah Oey Yong..aku sempat menyelipkan surat yang telah aku ganti isinya itu ke baju Oey Yong," kata Andrea menyengir membayangkan akan akibat dari keisengannya sendiri.

"Oh..beneran yah? Apa isi surat itu? Dan kamu ganti suratnya menjadi apa?" tanya Floo penasaran.

"Lihat sajalah nanti apa yang akan terjadi setelah Oey Yong membaca surat yang dikiranya dari Bengis Khan itu," kata Andrea sengaja membuat Floo penasaran.

--to be continued---
:evil: jadi Oey Yong jangan berpuas dulu walaupun sudah lolos dari Andrea dan Floo yah :D

#87
hey_sephia 28 April 2004 jam 7:19pm  

logikanya: kalo surat itu udah di tangan Oey Yong, berarti dah pernah dibaca dong? :confused:

#88
Jojon 28 April 2004 jam 9:17pm  

"Tsssii" Tiba2 jojon membangkis. "Sialan" pikirnya,"Pasti ada orang yg sedang ngomongin aku" Tiba2 dari kejauhan dilihatnya sebentuk sosok aneh.. Dilihat dari jauh tidak terlihat seperti unicorn. Sambil menghunus ruyungnya, perlahan2 jojon berusaha mendekati sosok itu, begitu sudah dekat, dengan bengisnya dia mengayunkan ruyungnya dengan jurus "Monyet memetik buah bwee", sebuah jurus kejam yg dapat merenggut nyawa dengan seketika. Tiba2 terdengar bunyi *Tringg* , ruyungnya terpental, hati jojon terkesiap, diam2 dia memuji kungfu lawannya.Seketika dia berkowtow pada sosok itu "Maaf apabila saya mengganggu tidur kisanak, saya bagaikan semut yg tidak mengenal tingginya gunung Tay San, bolehkah saya tahu nama kisanak ?"
"Hmpffh" ujar toon yg terbangun dari tidurnya diatas kuda , "Melihat dari tindakanmu yg rendah, tidaklah pantas kau menanyakan namaku, Terima ini !"
Dengan sigap Toon mengayunkan pedangnya dan keluarlah "12 Jurus Pedang pembelah Rembulan" yg tersohor itu. Dalam hati jojon mencelos "Jagoan Kosen.." pikirnya. Segera saja dia mengeluarkan jurus andalannya "1000 ayunan ruyung setan" Dalam sekejap mereka telah bertukar puluhan jurus, dari tiupan angin yg dikeluarkan, kelihatannya walaupun diteruskan sampai 500 jurus pun, sulit ditentukan pemenangnya. Tiba2 dari saku toon terjatuh sebuah lempengan baja bergambar ular kobra yg sedang meringis, jojon terkesiap dan segera mundur dari arena pertarungan. Ujarnya "Berhenti sebentar ! Apakah kisanak adalah anggota dari Black Cobra, kelompok pembunuh bayaran yg sangat misterius ?"
Dengan dingin Toon menjawab "Hmm ! Apa urusanmu !" Jojon lgs membalas "Jikalau demikian tidak ada gunanya kita meneruskan pertarungan ini, karena menurut kabar yg aku dengar, PAnglima bengis khan telah merekrut gerombolan Black Cobra untuk membantunya.Berarti kita berada di pihak yg sama"
"Siapa kau sebenarnya?" ujar toon yg masih curiga. "Boan Pwee adalah jojon dari kelompok "4 Iblis Laut Selatan" yg juga membantu Panglima Bengis Khan untuk merebut negri Song" jawab Jojon.
Seketika suasana beku mencairlah sudah, sambil tertawa2 mereka berdua berjalan menuju kedai arak terdekat. Di kedai arak, tiba2 mereka terhenti, seolah melihat hantu.. Siapakah yg mereka lihat ?

:aha:

#89
hey_sephia 28 April 2004 jam 10:55pm  

Setelah berhasil melepaskan diri dari totokan Fanta, Sorcy menggeram kesal.
"Binatang jalang!" serunya. Kedua matanya memerah dibakar api amarah.
"Aku harus mengejar binatang keparat itu sampai ke ujung dunia sekalipun!" sumpahnya sambil menggebrak meja.
Braaakkkkkkkkk.. Meja itu terbelah menjadi dua, seiring dengan pecahnya hati Sorcy berkeping-keping.
Lalu secepat kilat, Sorcy sudah melesat pergi dari ruangan itu. Panasnya amarahnya seperti membakar semua yg ada di jalannya.

Sampai akhirnya...

Bukkkk... Kaiingg.. Kaiiingg... Karena tergesa-gesa Sorcy tak sengaja menginjak Shiro.
Anjing yang tak berdosa itu lalu bersembunyi dibalik gaun panjang tuannya.

"Lihat-lihat kalau jalan! Hampir saja kau membunuh anjingku!" hardik Cathy galak.
Sorcy yang sedang marah tidak terima dihardik begitu saja.
"Bocah ingusan! Dia yang menghalangi jalanku. Seenaknya saja menuduh orang. Aku tidak punya waktu untuk membunuh anjing, bahkan tak punya waktu untuk meladeni omong kosongmu ini!" Sorcy sudah bersiap-siap akan tancap gas lagi.
"Tunggu!" cegah Dewi. "Tipikal cewek tak bertanggung jawab. Aku harus memberimu pelajaran!" Tanpa ba bi bu Dewi menyerang Sorcy dengan jurus Pukulan Maut Pembasmi Wanita-nya yang tersohor itu.

Lengah, sorcy jatuh berdebum.
"Sialan kau bocah-bocah kurang ajar!" Sorcy merasa dipermainkan. Dia lalu menghunus cambuknya.
Pttaarrrr... Diayunkannya sekali ke tanah. Shiro langsung terlempar beberapa meter.
Dewi sekali lagi melancarkan jurus andalannya itu. Kali ini sudah siap, Sorcy berhasil menangkis jurus-jurus Dewi. Tampaknya ilmu mereka sama tinggi.

Melihat adik angkatnya kepayahan menghadapi lawan yang tangguh, Cathy ikut bertarung. Dikerahkannya tenaga untuk melancarkan jurus Telapak Halilintar-nya, lalu dipukulnya pundak Sorcy dari belakang.
Kaget, Sorcy menghentikan serangannya.

"Dua lawan satu! Tidak adil! Aku masih banyak urusan. Aku ladeni kalian lain waktu!" serunya. Secepat kilat, sosok Sorcy sudah tak terlihat lagi.

_____________________
1 kalimat minjem dari Cathy :D xie xie cathy :D
Ndy, ya udah pake meter gpp yah ?

#90
shiro 28 April 2004 jam 10:59pm  

Noooo... my shiro!!!!! :cry::cry:

#91
hey_sephia 28 April 2004 jam 11:00pm  

shiro menulis:
Noooo... my shiro!!!!! :cry::cry:
Ngga mati koq cath.. cuma terlempar :D

#92 avatar
rmz 28 April 2004 jam 11:18pm  

iyah.. khan gw belon dapet giliran nginjeknya haahaha :dance4:

#93
shiro 28 April 2004 jam 11:22pm  

mau diinjek ama fanta yah??? ga bolehhhh... :mad: :knock:

#94 avatar
andrea7974 29 April 2004 jam 1:25am  

Guys, girls...baru keinget. Ada beberapa keganjilan yang perlu diperbaiki di dalam cerita ini. Antara lain yang keingat saat ini adalah soal Heni si Racun Miao. Pertama dikatakan kalau Heni itu adalah murid dari Tjlomoti dari Turfan. Sementara Heni berasal dari Miao. Perlu diingat kalau Turfan itu letaknya ada di daerah barat daya, dekat dengan Taklimakan Dessert. Sedangkan suku Miao itu tinggal di daerah China Selatan bagian tenggara (Hun Lam).

Tolong nanti ada yg menulis latar belakang kenapa Heni dijuluki Racun Miao, dan bagaimana dia bisa berguru sampai ke Turfan :D

Sorry kalau aku cerewet. Soalnya dalam cerita yang paling ngawur pun aku menginginkan sebuah cerita yang nyambung dari awal sampai akhir ;) ..dan biarpun ini murni fiktif, tapi harus tetap masuk akal dong :D
harap maklum kalau aku reseh yah :D ...aku emang perfectionist kalau sudah menyangkut soal sejarah, geografi dan konteks :p :p

#95 avatar
oeyyong 29 April 2004 jam 2:13am  

Hari-hari berikutnya dilalui oleh Oeyyong dengan segala macam perasaan yang berkecamuk dalam benaknya. Hari demi hari dirawat oleh Mimi yang cantik bagai bidadari telah melelehkan hati Oeyyong. Diam-diam dia telah berjanji pada dirinya untuk tidak lagi melirik wanita lain selain Nona Mimi. Namun dia juga tidak dapat menghindari perasaan bersalah atas mencintai seorang wanita yang telah menjadi tunganan suhengnya(Jonjon) yang ia sangat hormati.

Oeyyong untuk pertama kali dalam hidupnya telah merasakan bagaimana rasanya mencintai seseorang dengan sepenuh hatinya. Sebelumnya dia selalu melihat wanita sebagai alat yang dapet dipergunakan saja...seperti halnya wanita-wanita di Heng Fang Lau yang tiada artinya bagi Oeyyong.

"Alangkah baiknya kalau dia bukan tunangan suhengku..!!dan..dan...dengan begitu aku bisa mendekatinya dan boleh mencintainya dengan terbuka...namun...ahh bisa dibuat gila aku memikirkan hal ini !!...Oeyyong pun beranjak keluar dari kamarnya untuk berjalan-jalan diluar menikmati udara segar di Gunung Lima Awan, tempat tinggal Nona Mimi.

Sesampainya di Tebing Awan Berputar, Oeyyong mencoba mengerahkan tenaganya, namud ternyata tubuhnya masih lemah, akibat dari racun 7 Daun Emas belum hilang semua dari peredaran darahnya. Ia pun duduk bersila sambil mengatur nafas guna menahan rasa sakit di dadanya akibat terlalu memaksakan diri.

Sepasang tangan nan lembut menyentuh pundak Oeyyong dah dia pun tersadar dari meditasinya :grin:..."Nah...apa yang kubilang..kau masih tidak bisa menggunakan tenagamu...kalau tau kamu begitu keras kepala, kau tidak akan kutulong~~!" suara merdu Mimi bagai alunan musik yang sangat indah di telinga Oeyyong.

"Ah..maafkan saya Nona..saya hanya mengira racunnnya sudah hilang semua dari tubuhku.." jawab Oeyyong
"Hehehe..aku hanya bermain-main saja kok...walaupun kau keras kepala atau tidak aku akan tetap menolongmu.." Mimi menjawab sambil tersenyum manis.

Hati Oeyyong berdegub kencang melihat wajah Mimi yang tersenyum dah disinari cahaya mentari pagi..."Benar-benar...bagai bidadari turun dari langit.." batin Oeyyong.

"Sini..kupapah kamu balik menuju rumahku...kamu harus mendengarkan kata-kataku kalau kamu mau cepat sembuh!" Mimi berkata sambil mengulurkan tangannya yg putih dan lembut itu kepada Oeyyong

Tanpa pikir panjang lagi Oeyyong meraih tangan Mimi dan dengan tidak sengaja Oeyyong menggengam tangan Mimi dengan eratnya, tanpa sadar muka Mimi pun memerah.

"Hmmm...keliatannya dalam waktu satu minggu kamu sudah boleh turun gunung dan membawaku menemui suhengmu.." Mimi berkata sambil memapah Oeyyong. Hati Oeyyong pun melesu, dia tidak ingin turun gunung, kalau bisa seuumur hidup dia ingin tinggal di gunung dirawat oleh Mimi, oleh karena itu Oeyyong hanya bisa menjawab dengan sekadar "Ya!!". Hatinya bagai tersayat-sayat beribu-ribu pisau mengingat bahwa Mimi adalah milik suhengnya, dan walau bagaimanapun juga dia tidak boleh berbuat semena-mena terhadap Mimi.

Satu minggu pun berlalu...tubuh Oeyyong sudah sehat dan tiada lagi mengandung racun 7 Daun Emas. Hari itu juga Oeyyong dengan berat hatinya meninggalkan Gunung Lima Awan berdua dengan Mimi menuju tempat Bengis Khan untuk mempertemukan Mimi dengan suhengnya. =((

Selama perjalanan Oeyyong tidak mengucapkan satu patah kata pun..dia hanya diam membisu, Mimi pun sadar akan tingkah laku Oeyyong, namun ia tidak dapat memahami apa yang sedang dipikirkan oleh Oeyyong maka dia pun turur diam membisu sambil membayangkan pertemuannya dengan tunangannya yang belum pernah ia lihat seuumur hidupnya itu.

Setelah berjalan selama lima hari maka sampailah mereka di perkemahan Bengis Khan untuk menyadari bahwa Jonjon belum juga melapor balik kepada Sang Panglima, dan begitu pula halnya dengan Fanta yang tiba-tiba hilang bersamaan dengan Putir Eeyore.

"Nampaknya kamu harus menunggu beberapa hari sebelum perjumpaanmu dengan suhengku...kamu boleh tinggal di tendaku untuk sementara waktu...aku akan mencari kabar tentang kedua suhengku itu.." Oeyyong berkata sambil menunjukkan Mimi tendanya.
"Baiklah..tapi kau harus hati-hati..kamu batu saja sembuh dan kamu tidak boleh memaksakan diri.." Mimi menjawab dengan menatap kedua mata Oeyyong dengan sayu.

Oeyyong sudah tidak tahan lagi, setiap detik dia berada di dekat Mimi dia semakin jatuh cinta, maka dengan satu gerakan ia pun menghilang dari hadapan Mimi...meninggalkan hembusan angin, menunjukkan bahwa lukanya sudah sembuh total.

"Hmmm...darimana aku harus mulai mencari suhengku..baiklah aku akan coba di sekitar daerah Ling An...." Oeyyong pun mempercepat langkahnya dan berjalan menuju Ling An.

____________________________________________________________

Bagaimana kelanjutan cerita ini? Akankah Oeyyong berjumpa dengan suheng2nya, bagaimana selanjutnya hubungannya dengan Mimi, yang akan segera berjumpa dengan tunangannya...

-bersambung-

#96 avatar
andrea7974 29 April 2004 jam 10:06am  

oeyyong menulis:
"Hmmm...darimana aku harus mulai mencari suhengku..baiklah aku akan coba di sekitar daerah Ling An ...." Oeyyong pun mempercepat langkahnya dan berjalan menuju Ling An.
guys, girls, please note that there's no LING AN in ancient China. yang ada adalah Lin An , yaitu ibu kota Song Selatan. Dulu sebelum jaman dinasti Song Selatan (Dan juga masa sekarang) adalah kota Hangzhou. Diberi nama Lin An pd thn 1127, stlh ibu kota Bianjing (Kaifeng jatuh ke tangan musuh dan ibukota pindah ke selatan) Lin An means Temporary Peace, yaitu ibu kota sementara yg memberikan tempat yg damai sementara.

#97 avatar
andrea7974 29 April 2004 jam 11:36am  

hey_sephia menulis:
logikanya: kalo surat itu udah di tangan Oey Yong, berarti dah pernah dibaca dong? :confused:
Surat itu dari Bengis Khan untuk diberikan ke salah seorang pejabat pengkhianat di Lin An. Oey Yong mengetahui surat itu distempel oleh Bengis Khan, tapi belum membaca isinya. :D hehe...jaman dulu orang gak seusil jaman sekarang tuh. Jadi waktu itu walau amplop kagak dilem si Oey Yong gak usil baca surat yang bukan untuknya :D

#98
eeyore 29 April 2004 jam 12:11pm  

nanya dong, Putri eeyore bisa silat ga sih? abis toon bilang senjata putri eeyore Pedang Sutra Hijau.. g lagi bikin background putri eeyore.. makacih... :bow2:

#99 avatar
andrea7974 29 April 2004 jam 12:24pm  

kayaknya gak bisa silat deh..soalnya dr tadi dibopong dan diculik gak berkutik sama sekali tuh :D

#100 avatar
oeyyong 29 April 2004 jam 1:00pm  

andrea7974 menulis:
oeyyong menulis:
"Hmmm...darimana aku harus mulai mencari suhengku..baiklah aku akan coba di sekitar daerah Ling An ...." Oeyyong pun mempercepat langkahnya dan berjalan menuju Ling An.
guys, girls, please note that there's no LING AN in ancient China. yang ada adalah Lin An , yaitu ibu kota Song Selatan. Dulu sebelum jaman dinasti Song Selatan (Dan juga masa sekarang) adalah kota Hangzhou. Diberi nama Lin An pd thn 1127, stlh ibu kota Bianjing (Kaifeng jatuh ke tangan musuh dan ibukota pindah ke selatan) Lin An means Temporary Peace, yaitu ibu kota sementara yg memberikan tempat yg damai sementara.
oh sorry2....abisnya aku ngopi si toon punya kan Ling An..okok..di ralat deh jadi Lin An hehehehe:aha:

Halaman sebelum 1 2 3 4 5 6 7 8 ... 15 16 17 18 sesudah